21 Hari Doa & Puasa "Align in Promise"Sample

IMAN YANG TERUJI MELALUI PENGORBANAN
Bayangkan perasaan Abraham saat Allah memintanya mempersembahkan Ishak — anak yang begitu ia kasihi, sekaligus penggenapan dari janji Tuhan sendiri. Permintaan ini tampak mustahil, bahkan menyakitkan. Namun, Abraham tidak menolak. Ia memilih untuk percaya dan taat.
Kisah ini menunjukkan bahwa iman sejati selalu diuji melalui pengorbanan. Ujian itu bukan untuk menghancurkan, melainkan untuk meneguhkan kepercayaan kita pada karakter Allah yang setia dan berdaulat.
1. Iman membutuhkan kepercayaan
Abraham tidak mengerti seluruh rencana Tuhan, tetapi ia percaya pada pribadi Tuhan. Iman sejati bukan soal memahami segalanya, melainkan percaya bahwa Allah selalu baik, bahkan di tengah hal yang tidak masuk akal.
2. Ketaatan membuktikan iman
Abraham tidak menunda atau berdebat dengan Tuhan. Ia taat dan ketaatannya menjadi bukti nyata dari imannya. Iman tanpa tindakan hanyalah teori.
3. Allah selalu menyediakan
Tepat saat Abraham mengulurkan tangannya, Allah menyediakan domba jantan sebagai ganti Ishak. Ketika kita menyerahkan hal yang paling berharga, Allah tidak pernah tinggal diam. Ia menyediakan jalan dan bukti kasih setia-Nya.
Pengorbanan bukan hanya soal kehilangan sesuatu, tetapi tentang menemukan sesuatu yang lebih besar:
● Kedekatan yang lebih dalam dengan Tuhan. Saat kita berani melepaskan, kita mengenal hati-Nya lebih dalam.
● Pertumbuhan rohani. Pengorbanan menumbuhkan kerendahan hati, ketaatan, dan kedewasaan iman.
● Kesaksian bagi orang lain. Sikap rela berkorban menjadi bukti hidup bahwa kita mempercayai Allah sepenuhnya.
Kisah Abraham menegaskan bahwa iman tidak diuji dalam kenyamanan, tetapi dalam penyerahan. Ketika kita berani mempercayakan “Ishak” kita — hal yang paling kita sayangi — ke tangan Tuhan, kita akan melihat betapa besar kuasa dan kasih-Nya bekerja.
Iman yang sejati tidak diukur dari apa yang kita simpan, tetapi dari apa yang kita serahkan.
PERTANYAAN REFLEKTIF
● Dalam area hidup apa saya perlu belajar mempercayai kedaulatan Tuhan sepenuhnya?
● Bagaimana saya bisa menunjukkan iman melalui tindakan ketaatan yang nyata?
● Siapa atau apa “Ishak” dalam hidup saya — sesuatu yang Tuhan sedang minta untuk saya serahkan kepada-Nya?
POKOK DOA
● Bersyukur karena Allah setia dan berdaulat, yang selalu menyediakan jalan di tengah setiap ujian iman.
● Berdoa agar kitamemiliki iman yang teguh dan hati yang taat untuk mengikuti kehendak Tuhan sepenuhnya.
● Memohon keberanian untuk menyerahkan hal-hal yang kitagenggam, dan percaya bahwa rencana Tuhan selalu lebih baik.
Scripture
About this Plan

Melalui 21 Hari Doa & Puasa ini, mari kita menjadikan waktu-waktu ini sebagai “momen sakral” — saat-saat kudus untuk menenangkan hati, menyelaraskan arah rohani, dan menuntun kita untuk hidup dengan janji Tuhan sebagai tujuan akhir.
More
Related Plans

Refresh Your Soul - Whole Bible in 2 Years (6 of 8)

A Spirit-Filled Moment: Encountering the Presence of God

A Spirit Filled Moment

Be Good to Your Body

Refresh Your Soul - Whole Bible in 2 Years (5 of 8)

Christian Forgiveness

LIVING LETTERS: Showing JESUS Through Your Life

Unwrapping Christmas

Biblical Marriage
