21 Hari Doa & Puasa "Align in Promise"Sample

MEMBANGUN WARISAN KEKAL
Setiap keputusan yang kita ambil hari ini membentuk masa depan — bukan hanya bagi diri kita, tetapi juga bagi generasi setelah kita. Firman Tuhan mengingatkan bahwa orang baik meninggalkan warisan bukan hanya berupa harta, tetapi juga warisan rohani dan moral yang kekal bagi anak-anak serta cucu-cucunya.
Membangun warisan kekekalan bukan tentang mengumpulkan harta atau mencari pengakuan, melainkan tentang mewariskan nilai, iman, dan teladan hidup yang takut akan Tuhan. Ketika kita hidup dengan setia, menghormati Tuhan dalam setiap keputusan, dan berinvestasi dalam kehidupan orang lain, kita sedang menanam benih yang akan terus tumbuh jauh setelah kita tiada. Abraham adalah contoh nyata — iman dan ketaatannya membangun warisan perjanjian yang memberkati banyak generasi.
Demikian juga kita, dipanggil untuk hidup dengan tujuan yang kekal. Bahkan tindakan sederhana seperti berdoa, menunjukkan kasih, atau mengajar kebenaran bisa menjadi batu bata dalam membangun warisan rohani. Dunia sering mendorong kita untuk mengejar tujuan jangka pendek — karier, kenyamanan, dan kestabilan finansial. Namun, semua itu akan pudar.
Yang akan tetap adalah dampak kekal yang kita tinggalkan melalui kasih kepada Allah, pelayanan kepada sesama, dan iman yang nyata. Warisan sejati tidak diukur dari apa yang kita tinggalkan untuk orang lain, tetapi dari apa yang kita tinggalkan di dalam mereka. Saat kita berjalan setia dengan Tuhan hari ini, kita sedang meletakkan dasar bagi warisan kekekalan yang akan terus hidup di generasi mendatang.
Warisan terbesar yang dapat diwariskan kepada anak cucu bukanlah uang atau barang-barang materi, melainkan warisan karakter dan iman. (Billy Graham)
PERTANYAAN REFLEKTIF
● Apa perbedaan antara warisan duniawi dan warisan rohani?
● Bagaimana saya dapat membangun warisan iman yang kuat bagi generasi setelah saya?
● Langkah kecil apa yang bisa saya mulai hari ini untuk menabur warisan rohani?
POKOK DOA
● Bersyukur untuk janji Tuhan yang tetap berlaku dari generasi ke generasi.
● Berdoa agar kita hidup dengan kesadaran untuk membangun warisan iman, bukan sekadar kekayaan duniawi.
● Memohon agar keluarga-keluarga Kristen mewariskan ketaatan dan kasih kepada Allah bagi generasi yang akan datang.
Scripture
About this Plan

Melalui 21 Hari Doa & Puasa ini, mari kita menjadikan waktu-waktu ini sebagai “momen sakral” — saat-saat kudus untuk menenangkan hati, menyelaraskan arah rohani, dan menuntun kita untuk hidup dengan janji Tuhan sebagai tujuan akhir.
More
Related Plans

The Key of Gratitude: Accessing God's Presence

Decide to Be Bold: A 10-Day Brave Coaches Journey

10-Day Marriage Series

Standing Strong in the Anointing: Lessons From the Life of Samson

7 Ways to Grow Your Marriage: Wife Edition

A Spirit-Filled Life

NT One Year Video - Q1

A Word From the Word - Knowing God, Part 2

From PlayGrounds to Psychwards
