21 Hari Doa & Puasa "Align in Promise"Sample

PERAN AYAH DALAM MENJAGA JANJI ALLAH
Dalam Kejadian 17:9 (TB), Allah berkata kepada Abraham, “Engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun.” Ini bukan sekadar perintah pribadi—ini adalah misi lintas generasi. Allah mempercayakan Abraham untuk menjaga dan meneruskan janji-Nya kepada anak-anak dan cucu-cucunya. Abraham menjalankan tugas itu dengan setia, dan karena kesetiaannya, perjanjian Allah tidak berhenti padanya. Janji itu diteruskan kepada Ishak dan Yakub, sehingga salah satu nama Allah dikenal sebagai “Allah Abraham, Ishak, dan Yakub.” Nama itu menunjukkan bukan hanya kesetiaan Allah, tetapi juga keberhasilan Abraham sebagai ayah yang menjaga warisan rohani.
Peran ini sangat penting secara rohani. Seorang ayah bukan hanya pemimpin dalam hal jasmani, tetapi juga imam dalam keluarganya. Tindakan, doa, dan teladannya membentuk arah iman anak-anaknya. Ketika seorang ayah hidup dekat dengan Allah, ia menjadi jembatan hidup antara janji surga dan masa depan keluarganya. Imannya bukan hanya memberkati dirinya sendiri, tetapi menjadi dasar bagi generasi berikutnya untuk bertumbuh dalam kebenaran.
Warisan terbesar yang bisa diberikan seorang ayah bukanlah harta atau nama besar, melainkan iman yang hidup. Abraham tidak hanya mewariskan nama, tetapi juga perjanjian. Ayah-ayah masa kini dipanggil untuk melakukan hal yang sama: hidup dengan cara menunjukkan kasih dan ketaatan kepada Allah. Ketika seorang ayah menjaga janji Allah dan menghidupinya dengan konsisten dan kasih, ia menjadi penjaga berkat bagi generasi-generasi mendatang. Kesetiaannya hari ini membentuk identitas rohani keluarganya untuk masa depan.
PERTANYAAN REFLEKTIF
● Apa arti menjadi imam dalam keluarga bagi saya sebagai ayah?
● Bagaimana saya dapat menyalurkan janji Allah kepada anak-anak saya?
● Apa tantangan terbesar saya dalam menuntun keluarga secara rohani di zaman ini?
POKOK DOA
● Bersyukur atas panggilan mulia menjadi ayah dan pemimpin rohani dalam keluarga.
● Berdoa agar setiap ayah hidup takut akan Tuhan dan menjadi teladan iman bagi anak-anaknya.
● Memohon agar keluarga-keluarga Kristen berdiri teguh di atas firman Tuhan dan meneruskan perjanjian Allah dari generasi ke generasi.
Scripture
About this Plan

Melalui 21 Hari Doa & Puasa ini, mari kita menjadikan waktu-waktu ini sebagai “momen sakral” — saat-saat kudus untuk menenangkan hati, menyelaraskan arah rohani, dan menuntun kita untuk hidup dengan janji Tuhan sebagai tujuan akhir.
More
Related Plans

The Key of Gratitude: Accessing God's Presence

Decide to Be Bold: A 10-Day Brave Coaches Journey

10-Day Marriage Series

Standing Strong in the Anointing: Lessons From the Life of Samson

7 Ways to Grow Your Marriage: Wife Edition

A Spirit-Filled Life

NT One Year Video - Q1

A Word From the Word - Knowing God, Part 2

From PlayGrounds to Psychwards
