21 Hari Doa & Puasa "Align in Promise"Sample

DIPANGGIL UNTUK SEBUAH JANJI
Bayangkan bagaimana perasaan Abraham ketika Allah memanggilnya meninggalkan tanah kelahirannya. Ia diminta beranjak dari segala yang familiar — rumah, keluarga, keamanan, dan masa depan yang tampak pasti — menuju tempat yang bahkan belum ia ketahui. Di titik itulah, iman Abraham diuji. Panggilan Allah selalu menuntut keberanian untuk melangkah, bahkan ketika arah belum terlihat.
Sering kali, untuk menyambut janji yang baru, Tuhan terlebih dahulu memanggil kita keluar dari yang lama. Ia memisahkan kita dari hal-hal yang bisa menghalangi pertumbuhan rohani: kebiasaan lama, relasi yang tidak sehat, bahkan zona nyaman yang membuat kita mandek secara iman. Pemisahan bukan bentuk penolakan, tetapi persiapan. Sebab tanpa berani melepaskan, kita tidak akan pernah mengalami pemenuhan janji-Nya.
Ketaatan Abraham membuka jalan bagi janji besar Allah — keturunan, tanah perjanjian, dan berkat bagi bangsa-bangsa. Begitu pula kita: ketika taat, kita sedang menulis bagian kita dalam rencana Allah yang lebih besar. Panggilan Tuhan tidak pernah berakhir pada “kehilangan”, melainkan mengarahkan pada “pemenuhan”. Ia tidak pernah memanggil tanpa maksud.
Hidup yang dipanggil Tuhan bukan sekadar menjauhi dunia, tetapi hidup sepenuhnya bagi Allah. Meninggalkan bukan berarti kehilangan; itu berarti sedang menuju janji yang lebih besar yang hanya dapat ditemukan di dalam ketaatan.
Iman dimulai ketika kenyamanan berakhir.
PERTANYAAN REFLEKTIF
● Apa hal yang paling sulit saya tinggalkan untuk mengikuti Tuhan sepenuhnya?
● Mengapa ketaatan sering kali membutuhkan pemisahan dari hal-hal duniawi?
● Bagaimana saya bisa tetap teguh saat Tuhan memanggil saya ke arah yang tampak “aneh” menurut dunia?
POKOK DOA
● Bersyukur karena panggilan Allah selalu mengarahkan hidup kitakepada janji dan tujuan-Nya yang sempurna.
● Berdoa agar jemaat Tuhan berani meninggalkan hal-hal yang mengikat dan menghalangi pertumbuhan iman.
● Memohon kekuatan untuk hidup kudus dan setia, seperti Abraham yang melangkah dalam iman tanpa melihat seluruh peta perjalanan.
Scripture
About this Plan

Melalui 21 Hari Doa & Puasa ini, mari kita menjadikan waktu-waktu ini sebagai “momen sakral” — saat-saat kudus untuk menenangkan hati, menyelaraskan arah rohani, dan menuntun kita untuk hidup dengan janji Tuhan sebagai tujuan akhir.
More
Related Plans

Refresh Your Soul - Whole Bible in 2 Years (6 of 8)

A Spirit-Filled Moment: Encountering the Presence of God

A Spirit Filled Moment

Be Good to Your Body

Refresh Your Soul - Whole Bible in 2 Years (5 of 8)

Christian Forgiveness

LIVING LETTERS: Showing JESUS Through Your Life

Unwrapping Christmas

Biblical Marriage
