21 Hari Doa & Puasa "Align in Promise"Sample

MENGHARGAI IDENTITAS ILAHI
Esau dan Yakub adalah anak kembar Ishak. Esau lahir lebih dahulu dan memiliki hak kesulungan, yang membawa kuasa, kehormatan, dan berkat rohani khusus. Hak ini juga memberi bagian ganda dari warisan ayahnya.
Esau menyerahkan hak kesulungannya hanya untuk memuaskan lapar sesaat. Ia memilih kepuasan duniawi yang sementara, bukan nilai yang kekal. Dalam kehidupan modern, kita juga sering dihadapkan pada “semangkuk sup kacang merah” versi kita sendiri: godaan media sosial, pujian orang lain, kenyamanan instan, atau kesenangan sesaat yang membuat kita kompromi dengan prinsip, panggilan, atau identitas rohani kita.
Beberapa hal yang bisa kita renungkan:
● Jangan kompromikan identitas sebagai anak Allah demi kenyamanan, kesenangan, atau penerimaan sementara.
● Kenali godaan sehari-hari yang bisa membuat kita mengabaikan nilai-nilai kekal, seperti menunda doa, mengurangi integritas di tempat kerja, atau mengikuti tren yang bertentangan dengan iman.
● Ambil langkah praktis untuk menjaga identitas rohani: tetapkan batasan digital, pilih teman dan komunitas yang mendukung iman, luangkan waktu rutin untuk doa, firman, dan pelayanan.
● Ingat: keputusan kecil hari ini, seperti cara kita menggunakan waktu, uang, atau perhatian, bisa berdampak jangka panjang pada hidup dan generasi kita.
Ketika kita menghargai identitas kita di dalam Kristus, kita hidup dengan tujuan, berkat, dan perspektif kekal—bukan hanya mengejar kepuasan sesaat.
Menjaga identitas ilahi berarti menolak untuk berkompromi demi kepuasan sesaat.
PERTANYAAN REFLEKTIF
● Dalam kehidupan sehari-hari, apa saja “semangkuk sup kacang merah” yang bisa membuat saya tergoda menukar identitas rohani demi kepuasan sesaat?
● Langkah praktis apa yang bisa saya ambil hari ini untuk menjaga identitas saya sebagai anak Allah di tengah tekanan dunia modern?
● Bagaimana saya bisa memandang keputusan kecil sehari-hari dari perspektif kekal, bukan hanya keuntungan atau kepuasan sesaat?
POKOK DOA
● Doakan hati yang setia untuk menjaga identitas kita sebagai anak-anak Allah, apapun godaannya.
● Doakan generasi muda agar tidak menukar panggilan Allah dengan kesenangan dunia, dan tetap hidup sesuai tujuan-Nya.
● Doakan agar kita semua hidup dengan perspektif kekal, membuat keputusan hari ini yang membangun berkat untuk masa depan dan generasi berikutnya.
Scripture
About this Plan

Melalui 21 Hari Doa & Puasa ini, mari kita menjadikan waktu-waktu ini sebagai “momen sakral” — saat-saat kudus untuk menenangkan hati, menyelaraskan arah rohani, dan menuntun kita untuk hidup dengan janji Tuhan sebagai tujuan akhir.
More
Related Plans

The Key of Gratitude: Accessing God's Presence

Decide to Be Bold: A 10-Day Brave Coaches Journey

10-Day Marriage Series

Standing Strong in the Anointing: Lessons From the Life of Samson

7 Ways to Grow Your Marriage: Wife Edition

A Spirit-Filled Life

NT One Year Video - Q1

A Word From the Word - Knowing God, Part 2

From PlayGrounds to Psychwards
