Pentingnya YesusSampel

Sekolah Doa

DOA: Pejamkan mata Anda dan bayangkan Tuhan sedang duduk bersama Anda di ruangan itu. Kursi mana yang Ia pilih? Bagaimana perasaan Anda? Apa yang Anda pikirkan? Kini, apa yang ingin Anda katakan kepada-Nya?

BACA: Lukas 11:1-13

RENUNGKAN: Jika seseorang meminta Anda untuk membantu mereka menumbuhkan kehidupan doa yang lebih dalam (ayat 1), bagaimana tanggapan Anda? Dengan menjelaskan kebiasaan berdoa Anda, berbagi buku bertema itu, atau mungkin menyarankan sebuah rekaman atau seminar yang berguna? Yesus mulai menanggapi-Nya dengan berdoa. Jika Anda ingin menjadi lebih baik dalam berdoa, Dia seakan berkata, jangan terlalu banyak menghabiskan waktu untuk mempelajarinya. Berdoa saja.

Doa Bapa Kami (baca juga Matius 6:9-15) tak diragukan lagi adalah doa yang paling terkenal dan paling diulang-ulang dalam sejarah. Selama berabad-abad, banyak ahli gereja terbaik telah menganalisa doa ini. Tapi untuk tujuan kita, kita bisa mencatat bahwa doa yang efektif melibatkan dua perspektif. Pertama, dalam doa kita harus melihat melampaui diri kita kepada Tuhan, sifat-Nya, kekudusan-Nya, kerajaan-Nya, dan kehendak-Nya (ayat 2). Dan kedua, kita tidak boleh ragu untuk fokus pada keperluan kita sehari-hari – makanan, pengampunan, dan kekuatan untuk menghindari cobaan (ayat 3-4). Tanpa keseimbangan dari kedua perspektif ini, doa kita akan berat sebelah dan pada akhirnya kurang efektif.

Setelah menunjukkan mereka cara untuk berdoa, Yesus lalu menyampaikan ajaran yang diminta oleh para murid-Nya. Pertama-tama, Dia mendorong untuk berani (ayat 5-10). Apakah itu artinya kita bisa meminta mobil baru, rekening bank yang besar, dan rumah impian? Bukan seperti itu. Kisah Yesus, juga kutipan ayat lain dalam Alkitab (Matius 6:8; 26:42; Filipi 4:19), mengingatkan kita untuk berfokus pada kebutuhan kita yang utama, bukan keinginan egois kita. Keberanian yang Yesus dorong terkait dengan intensitas dan persistensi dari sang pemohon (Lukas 11:9-10), juga pengakuan bahwa Tuhan sanggup untuk memenuhi kebutuhan yang utama.

Yesus juga menjelaskan doa dari perspektif Tuhan, dan analogi yang Dia pakai adalah seorang bapa pengasih yang memelihara anak yang membutuhkan (ayat 11-13). Tuhan mengasihi kita dan Dia tahu apa yang terbaik. Kesalahan kita adalah kita ingin memberitahukan Dia apa "hadiah bagus" yang Dia harus berikan kepada kita. Terkadang kita harus melepaskan apa yang kita pikir adalah jalan keluar terbaik dari masalah-masalah kita, dan berdoa untuk menerima kehendak-Nya, apapun itu. Yesus meneguhkan kita bahwa sikap doa dengan iman kepada Bapa Surgawi yang maha pengasih digabungkan dengan ketekunan yang berani dalam doa akan mendapatkan hasil yang luar biasa (Matius 17:2-21).

TERAPKAN: Apakah salah satu situasi dalam hidup Anda yang memerlukan doa yang tekun, berani? Apakah ini adakah kebutuhan atau keinginan?

DOA: Luangkan waktu berbicara dengan Tuhan tentang kebutuhan terbesar dalam hidup Anda. Mintalah Dia untuk membantu Anda menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam atas kehendak-Nya.