Perkataan-perkataan Keras Yesus

Pada tahun 1742 CHARLES WESLEY MENULIS LIRIK dari sebuah lagu berjudul "Gentle Jesus, Meek and Mild." Lagu ini menunjukkan keinginan Wesley untuk sekadar dan sepenuhnya mengikut Yesus. Tapi setelah bertahun-tahun, saya pernah mendengar orang mengutip judul dari lagu itu untuk menunjukkan pandangan akan Yesus yang lebih menyepelekan: bahwa Dia adalah seorang pengecut yang berkeliling membuat pernyataan moral lembek yang bisa dihafalkan di sekolah Minggu atau diukir pada patung rusa tak bertanduk. Yesus yang lemah lembut, lembut dan halus-tidakkah itu bagus?

Saya tidak suka memicu kemarahan siapa saja, tapi itu bukanlah apa yang Charles Wesley pikirkan, dan tentunya tidak mewakili apa yang Yesus katakan dalam ajaran pelayanan-Nya. Pastinya, Yesus mengatakan beberapa hal yang indah dan memberi semangat, seperti yang kita sudah temui dalam perjalanan menelusuri Alkitab. Tapi saat kita akan mulai menjelajah lima bacaan selanjutnya, Yesus juga membuat pernyataan-pernyataan yang sangat sulit dipahami. Faktanya, di satu titik dalam pelayanannya, orang-orang mundur arena ajarannya sampai mereka berkata, "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?" (Yohanes 6:60 PBTB2), dan mereka berbondong-bondong meninggalkannya.

Terkadang Yesus mengatakan sesuatu yang samar-samar; sulit untuk dipahami. Di waktu lainnya Dia mengatakan hal yang menantang; yang sulit diikuti. Lima kalimat yang akan kita bahas mengandung beberapa dari kedua kategori ini:

• "Siapa saja yang makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal."
• "Siapa saja yang menghujat Roh Kudus tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa yang kekal."
• "Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."
• "Demikian juga yang akan diperbuat oleh Bapa-Ku yang di surga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."
• "Jika seseorang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku."

Jika Anda tertarik dengan pelajaran ini, saya sarankan Anda untuk mendapatkan salinan dari Perkataan-perkataan Keras Yesus oleh F. F. Bruce (InterVarsity Press), yang membahas tujuh puluh pernyataan paling menantang yang Yesus pernah ucapkan. Tapi untuk saat ini, lima saja, jadi mari kita mulai.

Makanan Rohani

DOA: "Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, dan dengan bibir yang bersorak-sorai mulutku memuji-muji" (Mazmur 63:5).

BACA: Yohanes 6:25-71

RENUNGKAN: "Siapa saja yang makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal" (ayat 54).

Betapa anehnya komentar ini! Terdengar seperti Yesus punya ide gila tentang kanibalisme. Tak heran para murid kebingungan dan tersinggung (ayat 60-61); pahlawan mereka seperti kehilangan akal. "Bisakah Engkau mengulanginya sedikit?" Dan tidak heran para peminpin agama marah; di luar kesan menjijikkan dari memakan daging manusia, hukum Musa mengandung aturan khusus untuk tidak mengkonsumsi darah dan bahkan daging yang mengandung darah di dalamnya (Imamat 17:13-14).

Tapi nyatanya, ini merupakan salah satu pernyataan terpenting yang pernah dibuat oleh Yesus. Untuk memahami sepenuhnya, kita harus mundur dan melihat konteksnya. Yesus baru saja selesai memberi makan ribuan orang secara ajaib (Yohanes 6:1-15). Masalahnya adalah tidak seorangpun memahami maksud daripada mujizat itu (ayat 26). Kebanyakan berpikir bahwa Yesus sekadar senang membagi-bagikan makanan gratis. Cukup keren. Faktanya, Yesus memberi makan orang banyak untuk menunjukkan bahwa Dia adalah sumber dari kehidupan kekal (ayat 27). Dari titik ini dalam dialog, Yesus dan para pemirsanya berada di dalam dua jalan yang berbeda: mereka memikirkan dunia yang fana (makanan) sementara Dia memikirkan dunia rohani (kehidupan kekal).

Dan itulah petunjuk yang kita perlukan untuk memahami apa yang Yesus maksud dalam pernyataannya yang samar-samar (ayat 53-54). Dia tidak sedang membicarakan memakan daging-Nya dan meminum darah-Nya secara jasmani. Melainkan, Dia sedang membicarakan persatuan rohani-Nya dengan para pengikut-Nya. Mereka yang sungguh percaya kepada Yesus dipersatukan bersama Tuhan (ayat 57) dan mendapatkan hidup yang kekal (ayat 40). Sayangnya, semakin banyak ia menjelaskan, semakin lebar jalannya. Para pemirsanya melihat kembali manna di padang gurun. Yesus melihat kepada apa yang akan Dia kerjakan di salib.

Hari ini, kita memiliki kesempatan untuk merenungkan kebenaran rohani ini kapanpun kita melakukan komuni. Roti dan anggur adalah pengingat akan pengorbanan Yesus bagi kita dan "bagi umat-Mu Tubuh dan Darah Putra-Mu, makanan kudus dari hidup baru dan tak berkesudahan di dalam Dia" (Kumpulan Doa-doa Umum).

TERAPKAN: Pernahkah Anda merasa dipersatukan bersama Yesus? Kapan? Apa yang ada dalam pikiran Anda saat Anda bersiap mengambil Komuni?

DOA: Tuhan, bantu aku untuk mendekat kepada-Mu, dan tolong bukakan mataku terhadap realitas rohani dari dunia yang kutinggali.