Pentingnya YesusSampel

Rumah yang Terpecah

DOA: Tuhan, aku tidak tahu segalanya tentang Alkitab, tapi aku tahu bahwa itu mengajarkan tentang Engkau. Mohon berikan aku pemahaman yang lebih baik akan siapa Engkau saat aku membacanya hari ini.

BACA: Markus 3:20-35

RENUNGKAN: "Tetapi siapa saja yang menghujat Roh Kudus tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa yang kekal" (ayat 29).

Ketika saya kecil, pertanyaan umum di Sekolah Minggu adalah, "Bagaimana saya tahu jika saya telah melakukan "dosa yang tak terampuni' atau tidak?" Kita takut Alkitab merujuk pada beberapa pelanggaran misterius, tak bernama. Dan lebih buruk lagi, kita khawatir jika kita tanpa sadar melakukannya, kita terkutuk, tidak ada peluang ke surga. Jawaban standar Sekolah Minggu tidak terlalu meneguhkan juga: "Nyatanya karena Anda khawatir maka ini menunjukkan Anda tidak melakukannya." Hah?

Tapi sebuah penyelidikan secara teliti dari kutipan ayat hari ini menunjukkan bahwa maksud dari pernyataan Yesus (ayat 29) bukanlah untuk menakut-takuti anak kecil. Malahan, itu adalah sebuah teguran keras kepada para pemimpin agama yang menuduhnya dirasuki roh jahat (ayat 30). Para pemimpin telah merasa frustrasi kepada Yesus; ia mengajar, menyembuhkan, dan menarik perhatian orang banyak (ayat 20). Orang-orang Farisi juga sangat iri hati sampai-sampai mereka bersedia melakukan tindakan ekstrim untuk melindungi wilayah mereka (Markus 3:6).

Itulah mengapa mereka menuduh Yesus kerasukan roh jahat (ayat 22); mereka ingin mempermalukan-Nya di mata umum. Menanggapi hal itu, Yesus melakukan dua hal. Pertama, Ia menceritakan perumpamaan yang dengan mudah menangkal tuduhan palsu itu (ayat 23-27). Iblis tidak akan melawan dirinya sendiri. Maka dari itu mukjizat Yesus pastilah bukan karena kerasukan roh jahat. Menariknya, pada 1858 Abraham Lincoln memberikan sebuah pidato terkenal dengan judul "Rumah yang Terpecah," yang di dalamnya ia merujuk pada kutipan ayat ini dan memakainya untuk menunjukkan bahaya dari pecahnya Amerika Serikat ke dalam perbudakan dan negara bebas.

Kedua, Yesus menambahkan sengatan tentang dosa kekal (ayat 29). Maksudnya adalah dengan menyamakan pekerjaan Roh Kudus dengan kerasukan roh jahat, para pemimpin agama berbalik 180 derajat dari Tuhan. Selama mereka tetap di arah itu, mereka tidak akan diampuni. Kebenarannya adalah, "dosa tak terampuni" bukanlah perbuatan rahasia yang Anda bisa lakukan tanpa sadar; Yesus membuatnya jelas bahwa Ia senang mengampuni orang berdosa (Lukas 15:11-32). Sebaliknya, dosa yang tak terampuni adalah suatu keengganan untuk bertobat, penolakan untuk menerima apa yang Yesus tawarkan secara cuma-cuma yang mencegah kita untuk diampuni.

TERAPKAN: Selama tiga puluh hari ke belakang, sudah Anda semakin mendekat atau semakin jauh dari Tuhan?

DOA: Berikan satu menit untuk mengakui dosa-dosa Anda kepada Tuhan. Kemudian habiskan waktu untuk bersyukur kepada Tuhan atas pengampunan, kasih, dan penerimaan yang Ia tawarkan melalui Yesus.