Jati Diri Palsu: Tyler Staton bersama LUMOSampel

Meninggalkan Jati Diri Palsu

Merenungkan betapa banyak usaha yang kita lakukan untuk menampilkan citra diri yang sempurna memang sangat menyadarkan. Bahkan setelah mencoba berbagai strategi pengembangan diri yang palsu yang sangat melelahkan, pada akhirnya kita tetap melihat diri kita di cermin dan bertanya, "Apakah aku sudah cukup?"

Namun, kenyataan ini menjadi jauh lebih mudah diterima ketika kita menyadari bahwa segala usaha kita tidak hanya sia-sia, tetapi sepenuhnya tidak diperlukan. Bahkan sebelum Anda lahir, Anda sudah memiliki identitas yang tidak tergoyahkan: Anda adalah orang yang dikasihi Tuhan tanpa syarat. Anda diciptakan menurut gambar-Nya.

Jika kita berharap untuk benar-benar mengenal diri kita, kita harus menghadapi kenyataan. Kita sedang berperang melawan musuh yang nyata, dan dia ingin menciptakan sejauh mungkin jarak antara kita dan kebenaran Tuhan.

Setiap kebohongan yang kita percayai, yang mengatakan kita harus berusaha untuk memperoleh kasih Tuhan, memberi kuasa pada jati diri palsu kita. Kebohongan-kebohongan ini mengaburkan pandangan kita tentang siapa kita sebenarnya dalam gambar Allah.

Begitu kita mulai meragukan kasih Tuhan yang tidak bersyarat kepada kita, saat itulah kita mulai jatuh. Tidak pernah sekalipun si musuh memberitahu Adam dan Hawa untuk memakan buah itu…, dia menabur kebohongan. Musuh bukan hanya pencoba perilaku tidak bermoral; dia adalah bapa dari segala kebohongan.

Namun, meskipun kita memercayai kebohongan-kebohongan itu dan meleset dari sasaran, kita tetap dikejar oleh kasih yang tak kenal lelah dan penuh kelembutan. Menembus topeng kita, Tuhan mengenali kita sebagai anak-anak yang terhilang tanpa Dia. Tuhan, Bapa yang Baik, berjuang untuk anak-anak kesayangan-Nya.

Inilah siapa Anda, Anak kesayangan-Nya. Anda tidak hilang, Anda ditemukan dalam kasih Tuhan yang sempurna. Jati diri Anda bukanlah misteri, Anda diciptakan menurut gambar Pencipta dan Raja atas dunia.

Perenungan:

Apakah Anda siap untuk melepas topeng Anda, datang kepada Tuhan, dan memulai perjalanan hidup sebagai diri Anda yang sejati?

Doa:

Tuhan, aku tahu Engkau mengasihiku. Ubahkan pikiranku dan perbaharui rohku saat aku berusaha untuk mengenal siapa diriku di dalam Engkau. Amin.