Jati Diri Palsu: Tyler Staton bersama LUMOSampel

Apakah “Jati Diri Palsu?”
Bagian mana dari diri Anda yang takut untuk Anda hadapi di hadapan Tuhan?
Di zaman ketika keaslian menjadi nilai yang begitu dihargai, menarik sekali untuk merenungkan betapa seringnya kita memakai topeng. Mungkin saat Anda melangkah ke tempat kerja, Anda menutupi rasa tidak aman dengan topeng percaya diri yang palsu. Atau Anda menggunakan sinisme sebagai pelindung dari rasa takut salah.
Dalam setiap lingkungan baru, kita sering membentuk identitas palsu. Kita merasa ada yang kurang dalam diri kita, sehingga kita mengorbankan gambar Allah dalam diri kita demi menyesuaikan diri dengan tuntutan keadaan.
Namun mengapa kita begitu sibuk merawat sisi luar dari identitas kita, tetapi justru mengabaikan bagian terdalam dari keberadaan kita? Jawabannya sesederhana ini: kita takut.
Ketakutan, dorongan kompulsif untuk terus menampilkan gambar diri yang sempurna, mendorong kita menjauh dari siapa diri kita yang sebenarnya. Dari sinilah jati diri palsu terbentuk. Jati diri palsu adalah identitas yang lahir dari ketakutan, bukan dari kasih.
Namun, di tengah perangkap keraguan dan ketakutan ini, kita tidak dibiarkan tanpa pengharapan. Alkitab mengajarkan bahwa Tuhan adalah kasih, dan kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan.
Jati diri kita yang sejati adalah menjadi pribadi yang dikasihi oleh Tuhan, Sang Pencipta yang membentuk kita menurut gambar-Nya. Anugerah-Nya, ketika kita terima, menyeka kabut dari mata hati kita yang letih dan membuat kita mulai melihat diri kita sebagaimana Tuhan melihat kita.
Jati diri palsu berkata, “Aku harus menjaga penampilan.”
Tuhan berkata, “Identitasmu ada di dalam Aku.”
Jati diri palsu berkata, “Takutlah akan penilaian orang lain.”
Tuhan berkata, “Takut dan hormatilah Aku.”
Jati diri palsu berkata, “Kamu tidak berharga.”
Tuhan berkata, “Kamu Kukasihi.”
Perenungan:
Sejauh mana perbedaan antara diri yang Anda tampilkan kepada orang lain dengan diri Anda yang sesungguhnya? Ketakutan apa yang secara aktif memengaruhi gambar diri yang Anda tunjukkan?
Doa:
Tuhan, terima kasih atas kasih-Mu yang tidak bersyarat. Berikan aku mata untuk melihat bagian-bagian diriku yang selama ini takut untuk aku hadapi. Hari ini, aku memilih untuk percaya hanya kepada-Mu. Amin.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini

Apakah ketakutan dan keraguanmu telah membentuk suatu identitas yang terasa asing bagimu? Sejauh mana perbedaan antara dirimu yang sejati dengan gambar diri yang kamu tampilkan di hadapan orang lain? Bersama LUMO dan OneHope, serta diangkat dari khotbah Pendeta Tyler Staton, rencana bacaan 7 hari ini akan menuntunmu menyelami kebenaran mengejutkan di balik “jati diri palsu” yang seringkali tidak kita sadari.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada OneHope yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: www.lumoproject.com
Rencana Terkait

Kegembiraan Yang Tak Tergoyahkan: Bersaing Untuk Lebih Dari Sekadar Kemenangan

21 Hari Doa & Puasa "Align in Promise"

Melihat Campur Tangan Tuhan

Dipilih Untuk Jadi Mukjizat.

Datanglah, Roh Kudus: Sebuah Perjalanan Melalui Kisah Para Rasul Bersama Lumo

Renungan Masa Raya Natal: Pelita Di Tengah Gulita

Lepas Dari Hukuman

Anugerah bagi Semua | 5 Renungan Natal tentang Yesus
