Jati Diri Palsu: Tyler Staton bersama LUMOSampel

Jati Diri yang Sejati vs Jati Diri yang Palsu
Adam dan Hawa memberontak terhadap Pencipta mereka karena takut bahwa Tuhan sedang menahan sesuatu yang bisa jadi membuat hidup mereka lebih baik. Mereka merasa ada sesuatu yang kurang dalam diri mereka, sehingga mereka pun memilih bertindak atas kehendak sendiri.
Coba ingat kembali saat Anda masih kecil, ketika Anda diam-diam mengambil permen lebih dari yang seharusnya, atau pergi ke tempat yang Anda tahu seharusnya tidak Anda datangi. Apa yang mendorong Anda melanggar batas-batas itu?
Setiap pelanggaran terhadap aturan terjadi karena seseorang merasa lebih tahu daripada pihak yang menetapkan aturan itu. Seperti pendaki yang tersesat namun enggan memercayai tanda-tanda petunjuk arah di sepanjang jalur, kita pun sering meyakinkan diri bahwa kita lebih tahu, bahwa otoritas di atas kita pasti keliru.
Titik awal dari kerusakan dunia ini sebenarnya terjadi jauh sebelum buah itu dimakan. Bayang-bayang jati diri yang palsu mulai terbentuk ketika Adam dan Hawa mulai meragukan kebaikan Tuhan. Ketika itu terjadi, mereka kehilangan pandangan akan jati diri mereka yang sejati, bahwa mereka diciptakan menurut gambar Allah.
Hal ini membawa kita pada satu pertanyaan penting: Jika jati diri palsu adalah identitas yang lahir dari ketakutan, seperti apa hidup yang dipimpin oleh kasih dan hidup dalam jati diri yang sejati?
Untuk mengetahui siapa kita sebenarnya, kita harus kembali kepada Sang Pencipta.
Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. (1 Yohanes 4:16b)
Gambar Allah bukan sekadar sesuatu yang kita miliki atau tunjukkan (walaupun itu juga benar), tetapi itu adalah panggilan hidup kita, tujuan kita diciptakan.
Dan ketika kita menyadari betapa besarnya kasih Tuhan bagi kita, mengikuti-Nya bukan lagi menjadi beban atau batasan, melainkan sumber kehidupan dan kebebasan.
Perenungan:
Apakah kasih dan kepercayaan Anda kepada Tuhan mendorong Anda untuk taat kepada-Nya?
Doa:
Tuhan, saat jati diriku terselubung oleh keinginan diri yang menyesatkan, tolonglah aku untuk melihat kemuliaan-Mu yang sejati. Tuntunlah aku dalam kasih-Mu. Amin.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini

Apakah ketakutan dan keraguanmu telah membentuk suatu identitas yang terasa asing bagimu? Sejauh mana perbedaan antara dirimu yang sejati dengan gambar diri yang kamu tampilkan di hadapan orang lain? Bersama LUMO dan OneHope, serta diangkat dari khotbah Pendeta Tyler Staton, rencana bacaan 7 hari ini akan menuntunmu menyelami kebenaran mengejutkan di balik “jati diri palsu” yang seringkali tidak kita sadari.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada OneHope yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: www.lumoproject.com
Rencana Terkait

Datanglah, Roh Kudus: Sebuah Perjalanan Melalui Kisah Para Rasul Bersama Lumo

Renungan Masa Raya Natal: Pelita Di Tengah Gulita

Anugerah bagi Semua | 5 Renungan Natal tentang Yesus

5 Hari Ketika Tuhan Berdiam Diri

Dipilih Untuk Jadi Mukjizat.

21 Hari Doa & Puasa "Align in Promise"

Melihat Campur Tangan Tuhan

Lepas Dari Hukuman
