Pentingnya YesusSampel

Putra Bapa-Nya

DOA: Bapa di surga, pikiranku berpacu dengan segala yang kukerjakan. Aku perlu memperlambat, memperlambat, memperlambat, supaya aku bisa mendengarkan apa yang perlu Engkau sampaikan kepadaku hari ini.

BACA: Lukas 2:41-52

RENUNGKAN: Saya tahu dengan tepat bagaimana perasaan Yusuf dan Maria (ayat 48). Saya ingat waktu saya kehilangan anak perempuan bungsu saya, Stephanie, di toko pakaian yang besar. Ia berusia lima tahun dan setelah mencari-cari selama sepuluh menit, saya rasanya ingin mengamuk. Saat saya pada akhirnya menemukannya bersembunyi dan tersenyum di tengah-tengah rak pakaian melingkar, saya merasakan perpaduan dari rasa marah dan lega.

Seperti yang kita lihat dari ayat ini, Yesus tidak sedang bermain petak umpet di bait Allah. Dia sedang mulai menunjukkan sifat unik dari siapa Dirinya. Bahkan sebagai seorang pra-remaja, ia memiliki hikmat yang luar biasa jauh melampaui usianya (ayat 47). Seakan ayat ini menunjukkan kita seperti apa guru terhebat di dunia yang pernah dilihat dunia seperti di Sekolah Minggu.

Perhatikan bagaimana Yesus bereaksi terhadap ucapan Maria "bapak-Mu" (ayat 47-48). (Saya mendengar kata-kata itu beberapa kali saat kecil, meski dalam konteks yang sama sekali berbeda, "Kapan bapakmu pulang...?) Tanpa jeda, Yesus menjawab, "Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?" Yesus sudah memahami bahwa Dia adalah Putra Allah. Ini bukanlah pernyataan yang Ia buat di waktu kemudian untuk menarik perhatian orang banyak. Dia dilahirkan seperti itu.

Percakapan di antara Maria dan Yesus juga menampilkan suatu ketegangan yang terbentuk dalam seluruh catatan Injil. Yesus sering mengatakan hal-hal yang menyatakan sifat keilahian-Nya dan relasi yang unik dengan Tuhan. Banyak orang melewatkan maksudnya atau merasa bingung dengan apa yang Dia katakan. Orang lainnya jelas mengerti apa yang Yesus maksudkan dan menjadi marah atau menyangkalnya. Itulah bagaimana para pemimpin agama bereaksi terhadap Yesus di sepanjang hidupnya. Perkataan-Nya membuat mereka marah sampai-sampai karena hal itu pada akhirnya mereka membunuhnya. Saya bertanya-tanya apakah ada pemimpin agama yang berbincang dengan Yesus di bait Allah pada hari itu hadir dua puluh satu tahun kemudian ketika iI disalibkan.

TERAPKAN: Apa pernyataan Yesus kesukaan Anda? Apa saja hal yang Yesus katakan yang Anda rasa sulit untuk diterima?

DOA: Tuhan Yesus, apakah perkataan-Mu menyemangati atau menantang, aku meminta kesanggupan untuk mendengar apa yang Engkau katakan kepadaku.

Pertanyaan-pertanyaan Diskusi untuk "Kelahiran Yesus"

1. Di sepanjang catatan kelahiran Yesus, Tuhan mengutus para malaikat untuk mengumumkan kabar baik dan mengarahkan tindakan. Mengapa Anda anggap Dia memilih untuk melakukan ini?
2. Apakah Tuhan menuntun manusia hari ini? Jika ya, bagaimana? Dapatkah Anda memberi beberapa contoh?
3. Ketika Yesus lahir, malaikat mengumumkan bahwa itu adalah kabar baik. Tepatnya apa "kabar baik" itu? Dapatkah Anda menjelaskannya dengan kata-kata Anda sendiri?
4. Menurut Anda apakah kebanyakan orang mengetahui makna sesungguhnya dari Natal? Bagaimana Anda akan menjelaskan apa itu Natal kepada teman atau rekan kerja yang belum percaya?
5. Menurut Anda apakah orang harus membujuk untuk membuat Yesus lebih terlihat dalam hiasan-hiasan Natal? Apa saja cara paling efektif untuk menempatkan Kristus ke dalam Natal?
6. Pernahkah Anda mengalami sesuatu yang tidak masuk akal pada saat itu namun kemudian meyakinkan Anda bahwa Tuhan sedang bekerja? Apa yang terjadi?
7. Mengapa Anda pikir pernyataan Yesus sebagai Putra Allah membuat beberapa orang marah?

Pentingnya Yesus (Bagian 8): Permulaan Pelayanan Yesus

Scripture Union USA

Scripture Union Resources