Keluarga Sebagai Sebuah T.E.A.M #5Sample

Mengenal Pribadi Kristus (1)
Yohanes 1:14 & Filipi 2:5-8
''Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran."
Hari ini kita akan mengulas mengenai pribadi Yesus, baik melalui peristiwa-peristiwa dalam hidup-Nya maupun melalui ajaran dan tindakan-Nya. Yohanes 1:14 menggambarkan pribadi Kristus sebagai Firman yang menjadi daging, yaitu Allah yang menjelma menjadi manusia. Yesus Kristus juga digambarkan sebagai Anak Tunggal Bapa, yang penuh dengan kasih karunia dan kebenaran. Dalam Filipi 2:5-8 , Yesus Kristus digambarkan sebagai pribadi yang rela mengosongkan diri-Nya dan menjelma menjadi manusia, bahkan sampai menderita dan mati di kayu salib. Ini menunjukkan kerendahan hati dan kasih karunia yang luar biasa dari Yesus. Yesus Kristus juga digambarkan sebagai gembala yang baik yang peduli dan memerhatikan domba-domba-Nya. Sebagai anak Tunggal Bapa, Yesus penuh dengan kasih karunia dan kebenaran, Yesus Kristus adalah satu-satunya jalan menuju Allah.
Mari kita lihat Pribadi Kristus dalam diri para sukarelawan dan pekerja sosial yang peduli terhadap orang miskin dan kurang mampu. Mereka memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan, seperti anak-anak yatim piatu, orang miskin, dan orang tua yang kesulitan. Mereka tidak hanya memberikan bantuan material, tetapi juga memberikan kasih sayang dan perhatian yang tulus. Aksi sukarelawan dan pekerja sosial ini mencerminkan sifat Yesus sebagai gembala yang baik yang peduli dan memperhatikan domba-domba-Nya. Mereka tidak hanya memberikan bantuan material. Aksi sukarelawan dan pekerja sosial ini juga mencerminkan ajaran Yesus tentang kerendahan hati dan kasih karunia. Mereka rela mengosongkan diri dan meluangkan waktu dan tenaga untuk membantu orang lain, bahkan tanpa pamrih. Teladan sukarelawan dan pekerja sosial ini menunjukkan bahwa sifat-sifat Yesus dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kisah para sukarelawan dan pekerja sosial ini menjadi contoh praktis mengenai sifat-sifat Yesus sebagai gembala yang baik, kerendahan hati, dan kasih karunia. Mereka memberikan contoh yang baik tentang bagaimana kita bisa mengaplikasikan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari dengan melayani orang lain dengan tulus dan mengasihi sesama dengan cara yang sama seperti Yesus mengasihi kita.
Mari kita buat komitmen dengan mulai menemukan cara untuk memberikan bantuan dan perhatian kepada orang-orang yang membutuhkan di sekitar kita. Menjadi pribadi yang peduli terhadap orang miskin dan kurang mampu, dan memberikan bantuan material, memberikan kasih sayang dan perhatian yang tulus kepada orang-orang yang kita bantu. Dengan rela mengosongkan diri dan meluangkan waktu serta tenaga, bahkan tanpa pamrih dalam meneladani sifat Yesus sebagai gembala yang baik, yang peduli dan memerhatikan domba-domba-Nya. Kita dapat melayani orang lain dengan cara yang sama seperti Yesus melayani kita, dengan rasa kasih sayang dan perhatian yang tulus.
RUANG REFLEKSI:
PERTANYAAN ALKITAB:
1.Bagaimana rasul Yohanes menggambarkan karakter Kristus?
2.Mengapa Paulus menggambarkan Yesus kepada jemaat di Filipi sebagai pribadi yang rendah hati dan memiliki kasih karunia yang luar biasa.
PERTANYAAN APLIKATIF:
1.Pernahkah Anda menyadari adanya orang-orang di sekeliling Anda (tetangga, teman, sanak saudara) yang memerlukan bantuan? Tuliskan atau sebutkan beberapa nama di antaranya.
2.Apa yang bisa Anda dan keluarga lakukan untuk menunjukkan pribadi Kristus dalam diri Anda?
KOMITMEN PRIBADI:
Buatlah komitmen pribadi berkenaan dengan renungan hari ini.
POKOK DOA:
1. Kerinduan untuk mau berbagi kasih dan melayani orang-orang di sekeliling Anda.
2. Kepekaan untuk memahami pergumulan yang dialami orang-orang di dekat Anda.
"Hendaklah kalian saling membantu menanggung beban orang, supaya dengan demikian kalian mentaati perintah Kristus."
(Psan Rasul Paulus kepada Jemaat Gereja di Galatia)
Scripture
About this Plan

Family First Indonesia (FFI) menggagas Family as a TEAM, yaitu gerakan untuk menolong para pasangan dan orang tua menyadari kembali panggilannya di dalam keluarga, memahami keluarga sebagai lembaga yang dibentuk atas inisiatif Allah, dan memulihkan relasi di dalam keluarga sehingga dapat hidup sebagai sebuah tim. Sudahkah keluarga Anda hidup sebagai sebuah tim? Bagaimanakah tim ini berfungsi? Apa yang perlu diperbaiki? Apa yang menjadi kekuatan? Bagaimana Anda menjalankan fungsi kepemimpinan untuk tim Anda?
More
Related Plans

Losing to Win, Serving to Lead, Dying to Live

One New Humanity: Mission in Ephesians

Forever Forward in Hope

What Does God Want Me to Do Next?

HEAL BOLDLY: Healing Is Holy Work - a 5-Day Devotional Journey for Women Ready to Heal, Grow, and Rise

Inspire 21-Day Devotional: Illuminating God's Word

Is God Enough?—Encouragement From David’s Psalms

Lead Boldly: Leading From Wholeness, Not Wounds

Strategy: The Strategic Faith of Caleb in Overcoming the Giants – a 5-Day Devotional by Allma Johnson
