YouVersion Logo
Search Icon

Alkitab dalam Satu Tahun bersama Nicky Gumbel 2025Sample

Alkitab dalam Satu Tahun bersama Nicky Gumbel 2025

DAY 348 OF 365

Singa dan Anak Domba

Beberapa orang seperti singa, tegas, bermental baja, dan pemberani. Yang lainnya seperti anak domba. Baik hati, lemah lembut dan penurut. Kita semua diharapkan untuk menjadi seperti keduanya, yaitu seperti singa dan domba, dan untuk tahu kapan menjadi seperti singa dan kapan untuk menjadi seperti anak domba. Tetapi, bagaimana seseorang bisa menjadi baik ‘Singa’ dan ‘Anak Domba’? Dalam buku-buku C.S. Lewis’s Narnia, si singa, Aslan, menggambarkan Yesus. Dalam buku yang paling terkenal dari buku-bukunya, *Sang Singa, Sang Penyihir dan Almari*, Aslan dibunuh: ‘“Ikat dia, kataku!” ulang si Penyihir Putih... “Cukur dia dulu”... wajah Aslan yang dicukur tampak... lebih pemberani, dan lebih indah, lebih sabar dibandingkan sebelumnya. “Berangus dia!” kata si Penyihir... seluruh gerombolan makhluk menendanginya, memukulinya, meludahinya, mengolok-oloknya... mereka menyeret dan memberangus moncong si Singa ke Meja Batu.’ Lalu, ‘mereka mendengar dari belakang mereka bunyi yang keras, yaitu bunyi kertakan yang memekakkan... Meja Batu telah terbelah dua oleh retakan besar dari ujung ke ujung... Di sana, bersinar dalam cahaya mentari, lebih besar dibandingkan yang mereka lihat sebelumnya, menggoyangkan bulu tengkuknya (karena tampaknya sudah tumbuh lagi) berdirilah Aslan.’ Aslan berkata kepada mereka bahwa ‘ketika korban yang tidak berkhianat mau dibunuh menggantikan para pengkhianat, meja akan terbelah dan maut sendiri akan menyerang balik.’ Dalam kitab Wahyu, kita melihat Yesus berdiri di tengah takhta sorga. Dialah Sang Singa dan Anak Domba. Dia telah menang (5:5) dan disembelih (Ay.9). Dalam cara imaginatif dan hebat, C.S. Lewis menunjukkan bagaimana Yesus bisa menjadi baik ‘*sang Singa* dari suku Yehuda’ (Wahyu 5:5) dan ‘*Anak Domba yang telah disembelih*’ (Ay.6).

Amsal 30:11–23

Dibasuh oleh Anak Domba yang telah disembelih

Kita perlu dibasuh dari dosa kita, yaitu ‘kotoran’ kita, seperti yang digambarkan penulis kitab Amsal (Ay.12). ‘Kotoran’ dosa ini datang menyamar sebagai:

  • Kegagalan untuk memberkati cukup dan kepatuhan pada orang tua (Ay.11-12,17)
  • Tinggi hati, yang datang dalam bentuk mata yang ‘angkuh’ dan tatapan yang menghina (Ay.13)
  • Kegagalan memelihara ‘orang miskin’ dan ‘yang membutuhkan’ (Ay.14)
  • Dosa seksual, yang membenarkan diri dengan berkata, ‘Aku tidak berbuat jahat’ (Ay.20)

Yang terburuknya adalah menganggap tidak perlu dibasuh (Ay.12). Hal yang luar biasa untuk dibasuh dari dosa-dosa kita.

Dalam bacaan Perjanjian Baru untuk hari ini, kita melihat seluruh ciptaan memuji Anak Domba yang telah disembelih, karena ‘dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa’ (Wahyu 5:9). Darah Yesuslah yang ‘menyucikan kita dari pada segala dosa’ (1 Yoh 1:7).

TUHAN, biarlah aku tak hanya ‘suci’ di ‘mataku sendiri’ (Ay.12). Basuh aku dengan darah Anak Domba, yang telah membeliku bagi Allah.

Wahyu 5:1–14

Menyembah Anak Domba yang juga adalah Singa

Terkadang, saya bertingkah seperti anak domba ketika seharusnya seperti singa. Saya bertingkah lembek ketika harusnya pemberani, bermental baja, dan tegas. Di waktu lain, saya bertingkah seperti singa ketika seharusnya seperti anak domba. Saya terlalu garang ketika seharusnya saya lembut dan penurut.

Yesus melawan para lawan yang kuat dengan keberanian singa: misalnya, mengusir para penukar uang dari bait Allah. Di sisi lain, terhadap wanita yang ketahuan berzinah (Yoh 8:1-11), Dia bisa saja tegas, tetapi Dia lemah lembut seperti anak domba. Tantangannya bagi kita adalah mengikuti teladan yang kita sembah.

Apa yang sedang terjadi di sorga sekarang? Yohanes mengatakan ketika dia sekilas melihat sorga, dia melihat jutaan orang menyembah Yesus: ‘sang Singa’ yang juga adalah ‘Anak Domba’. Yesus adalah kunci pemahanam sejarah dan keselamatan.

Di bumi, sulit untuk memahami apa yang sedang terjadi. Apa rencana dan tujuan Allah bagi sejarah dan keselamatan? Apa rencana dan tujuan-Nya bagi hidup Anda dan saya? Gulungan yang ‘dimeterai dengan tujuh meterai’ itu (Wahyu 5:1) mungkin menggambarkan rencana dan tujuan Allah.

Tak ada seorang pun di sorga atau di bumi, atau di bawah bumi, yang layak membuka gulungan itu atau bahkan melihat ke dalamnya, kecuali Yesus: ‘Singa dari suku Yehuda’ yang ‘telah menang’ (Ay.2-5).

Di sini berdirilah Yesus dalam segala kemuliaan dan kemegahan-Nya. Hanya Yesus yang bisa membuka rahasia sejarah, rencana keselamatan Allah dan tujuan-Nya bagi tiap hidup kita.

Sang Singa adalah juga Anak Domba: ‘seekor Anak Domba seperti telah disembelih... Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu. Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu’ (Ay.6-8).

Anak Domba itu disembah oleh seluruh tatanan yang telah diciptakan dan seluruh jemaat tersungkur di hadapan-Nya.

Di sinilah fakta yang luar biasa. Doa Anda di bumi mempengaruhi penyembahan sorga: ‘masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus’ (Ay.8). Doa Anda mengisi cawan-cawan emas sorga. Doa Anda benar-benar membuat perbedaan.

‘Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "... dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi”’ (Ay.9-10).

‘Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa’ (Ay.11). Ada lebih dari ratusan juta malaikat menyembah Yesus:

‘“Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!”’ (Ay.12).

Ada sesuatu yang luar biasa hebat mengenai sekumpulan besar orang yang menyembah Yesus bersama.

Di sini kita melihat kegiatan sorga adalah menyembah Yesus. Anda akan melantunkan lagu-lagu penebusan. Seluruh sorga memuji (Ay.13). Ada orkestra megah dan paduan suara yang membahana dan segala jenis musik dalam harmoni. Anda diciptakan untuk menyembah kemuliaan Allah, yang diungkapkan dalam Yesus Kristus, sang Singa yang juga Anak Domba.

TUHAN, aku menyembah-Mu sebagai sang Singa suku Yehuda yang telah menang, dan Anak Domba yang telah disembelih. TUHAN, aku ingin menjadi lebih seperti Yesus dan tahu kapan menjadi tegas dan pemberani laksana singa dan kapan menjadi lembut dan penurut ibarat anak domba.

Ester 9:1–10:3

Merayakan kemenangan sang Singa dari suku Yehuda

Yesus adalah sang Singa yang membalikkan keadaan kepada musuh-musuh rohani kita. Dialah alasan adanya perjamuan, sukacita, dan perayaan. Pada akhirnya, Dialah alasan kita memberi hadiah di hari Natal, untuk merayakan kedatangan dan kemenangan-Nya.

Ester seperti Kristus. Kehidupannya menggambarkan Yesus. Jika bukan karena campur tangannya, bangsa Yahudi akan dihancurkan. Tindakannya menimbulkan kekalahan pada pihak yang jahat, Haman, dan membawa kebebasan, sukacita, dan kejayaan umat Allah. ‘... Terjadilah yang sebaliknya... tiada seorang pun tahan menghadapi mereka...’ (9:1-2).

Percayalah pada Allah agar, pada akhirnya, apa pun kejahatan yang dirancangkan pada Anda, tidak berefek apa-apa. Allah telah berjanji, dalam Yesus, untuk memberikan Anda kemenangan yang telak

Sementara itu, milikilah keberanian seperti Ester dan Mordekhai yang laksana singa dan kemauan mereka untuk mengorbankan diri laksana Anak Domba dalam kepatuhan pada tujuan Allah.

Hal ini menuntun pada pembebasan umat Allah dari penindasan. Mereka merayakan dengan banyak makanan dan sukacita. Hari gembira dan antar-mengantar makanan (Ay.17-19).

Peristiwa-peristiwa ini menjadi pendahuluan akan peristiwa kemenangan besar sang Singa dari suku Yehuda, Tunas Daud (Wahyu 5:5), melalui kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus.

Yesus membuat: ‘dukacita mereka berubah menjadi sukacita dan hari perkabungan menjadi hari gembira, dan supaya menjadikan hari-hari itu hari perjamuan dan sukacita dan hari untuk antar-mengantar makanan dan untuk bersedekah kepada orang-orang miskin’ (Ester 9:22). Hal ini juga harus menjadi bagian dari perayaan kita.

TUHAN, terimakasih atas kemenangan sang Singa, yang juga adalah Anak Domba yang telah disembelih. ‘Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!’ (Wahyu 5:13).

Pippa Adds

Wahyu 5:8b

‘... Masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.’

Saya menyukai fakta bahwa cawan-cawan itu terbuat dari emas. Itu menunjukkan bahwa doa kita berharga. Dan, semua doa kita, bahkan doa saya juga termasuk di dalamnya.

References

Gather with other leaders who will challenge, inspire and refresh you at the [Leadership Conference 2022](https://www.leadershipconference.org.uk), online event, on 2 and 3 May 2022. Register your interest: https://www.leadershipconference.org.uk C.S. Lewis, in *The Lion, the Witch and the Wardrobe*, (London: HarperCollins) pp.138–140,146–148,166. Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790. Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.

About this Plan

Alkitab dalam Satu Tahun bersama Nicky Gumbel 2025

Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.

More