SEMBUH DALAM KELUARGASample

FORGIVE WITH AN OPEN HEART
Pernah ga kamu merasa begitu marah atau kecewa dengan salah satu orang tua atau keduanya, hingga rasanya sulit sekali untuk memaafkan? Mungkin kamu merasa marah kepada ayahmu yang sering absen dalam hidupmu. Setiap kali ayahmu berjanji untuk datang ke acara sekolah, janji itu selalu berakhir dengan kekecewaan. Kamu tumbuh dengan kebencian yang mendalam. Namun, dalam hatimu kamu tau bahwa kamu perlu memaafkan, bukan untuk orang lain tapi untuk dirimu sendiri dan itu yang Tuhan inginkan.
Pengampunan sering kali terasa sangat sulit, terutama ketika kita merasa sangat terluka. Namun, Kolose 3:13 mengingatkan kita, "Sabar menanggung satu sama lain dan saling mengampuni, jika seorang mempunyai alasan untuk bersungut-sungut terhadap yang lain. Sama seperti Tuhan mengampuni kamu, demikian juga kamu harus mengampuni orang lain."
Bayangkan ini: setiap kali kita memaafkan, kita melepaskan beban berat dari hati kita. Bukan hanya demi orang yang kita maafkan, tetapi juga demi kedamaian hati kita sendiri. Pengampunan adalah tindakan kasih yang memberi kita kebebasan untuk melangkah maju, tanpa dibebani oleh rasa sakit dan kepahitan masa lalu.
Mengampuni bukan berarti melupakan semua kesalahan yang pernah dilakukan, tetapi melepaskan kebencian yang membelenggu hatimu. Dengan mengampuni, kamu dapat menemukan kebebasan yang selama ini kamu cari. Memaafkan adalah proses yang panjang, tetapi setiap langkah kecil menuju pengampunan adalah langkah menuju kedamaian dan penyembuhan.
Pertanyaan Diskusi:
- Mengapa menurutmu mengampuni itu penting, terutama dalam hubungan dengan orang tua?
- Apa yang kamu rasakan ketika kamu mencoba untuk memaafkan seseorang yang telah menyakitimu?
- Bagaimana kamu bisa mengaplikasikan pengampunan dalam kehidupan sehari-harimu?
Jika kamu butuh teman untuk curhat secara online, silahkan DM ke Instagram @listen.drp. Kami dengan senang hati akan mendengarkan & mendoakan.
Scripture
About this Plan

Menjadi anak “broken home” bukan cuma soal orang tua bercerai, tapi juga kehilangan kasih sayang utuh dari salah satu atau keduanya. Dalam setiap masalah dan kekecewaan, renungan ini ingin menyampaikan meskipun terluka, kita tetap memiliki potensi untuk membangun kehidupan yang lebih baik, didasari oleh pengampunan, keselamatan dari Yesus, dan kasih yang sesuai dengan nilai-nilai Kristiani. Jika kamu ingin curhat secara online silahkan DM kami di Instagram @listen.drp
More
Related Plans

Journey Through 1 & 2 Peter and Jude

The Wonder of the Wilderness

The Gospel According to Mark: Jesus the Suffering Servant

Dog Dad Devotions on Leadership, Loyalty and Love

Endurance: God’s Power for Your Weight Loss Journey

Center of It All

His Mission, Our Marriage: Building a Christ-Centered Marriage

Relentless Love: Reflections on the Book of Jonah

DEPRESSION IS a LIE - a Podcast Series With Dustin Tavella
