Tenanglah, Hai Jiwaku!Sample

DAY 8. TENANG DALAM HADIRAT-NYA "Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali." (Markus 4:39) Badai kehidupan itu tidak bisa dihindari, tapi selalu bisa dilewati bersama dengan Tuhan. Yang percaya katakan "Amin". Murid-murid Yesus pun mengalami badai ketika sedang menyeberang dengan sebuah perahu. Tetapi Yesus ada di perahu bersama dengan murid-murid-Nya waktu itu. Adakah Yesus di dalam perahu kehidupan kita? Karena kehadiran Yesus adalah dasar ketenangan dan keberanian kita di dalam menghadapi badai. Tuhan tidak selalu dengan segera menenangkan badai, tetapi Ia selalu ingin menenangkan anak-anak-Nya dengan kehadiran-Nya. Kita mungkin tidak pernah menikmati badai, tapi kita dapat belajar menikmati hadirat-Nya di dalam setiap badai hidup yang kita alami. Firman Tuhan mengatakan bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan anak-anak-Nya. Ia berjanji kepada kita bahwa Ia selalu bersama kita. Kehadiran-Nya adalah bukti kasih dan penyertaan-Nya dalam hidup kita. Dan melewati setiap badai, kita dibawa bertumbuh di dalam keintiman dengan Tuhan. Sepanjang kita berdoa dan berpuasa ini, saya rindu agar kehadiran-Nya menjadi kenyataan yang lebih besar daripada semua badai kita. Saya rindu agar kita semua lebih yakin akan hadirat-Nya melebihi apapun yang bisa kita lihat dan sentuh. Jangan biarkan ketakutan akan badai hidup membuat kita tidak bisa mengalami hadirat-Nya. Karena Dia sebenarnya ada di dalam perahu hidup kita selama ini. Let's call upon His name and let His presence surround us in the midst of our storm.