Alkitab dalam Satu Tahun 2023 dengan pemikiran dari Nicky dan Pippa GumbelSample

Bagaimana Menikmati Hidup dalam Kasih Karunia
Ketika saya kuliah, saya mengikuti ceramah berjudul, 'Di mana Anda akan berada dalam waktu sepuluh tahun lagi?' Hal ini dimaksudkan untuk menjadi dorongan bagi kita untuk tetap teguh dalam iman kita terlepas dari semua tantangan yang akan terus ada setelah kuliah. Pada saat itu, hal yang saya ingat adalah ketika saya memikirkan kata, 'Sepuluh tahun! Nampaknya terlalu jauh.’ Saya bahkan tidak tahu bagaimana cara untuk mulai membayangkannya. *Sekarang*, sebaliknya, saya melihat kembali kehidupan saya dan saya merasakan bahwa sepuluh tahun yang lalu tampak seperti kemarin. Hidup berjalan dengan begitu cepat. Seperti percepatan yang cukup mengkhawatirkan. Saya sekarang dapat memahami hikmat mereka yang mendorong kami sejak awal untuk memikirkan rencana jangka panjang. Kita hidup dalam masyarakat yang maunya serba instan. Makanan instan. Pesan instan. Uang tunai instan. Pinjaman instan. Pengubah warna kulit instan. Kemenangan instan. Ada bahaya besar dalam sesuatu yang instan. Renungan hari ini mengingatkan kita bahwa Allah adalah 'Allah yang kekal' (Yesaya 40:28). Tuhan melihat sesuatu melalui lensa yang lebar: Dia melihat sesuatu dengan pandangan yang luas dan Dia ingin Anda menikmati masa kemuliaan-Nya yang kekal (Mazmur 30:5).Mazmur 30:1–7
Pandangan jauh tentang hidup
Apakah Anda sedang mengalami masa sukar? Apakah Anda bertanya-tanya masa itu akan bertahan selamanya?
'Berkat Tuhan adalah seumur hidup' (Ay.5). Ketika Daud melihat kembali kehidupannya, dia dipenuhi dengan rasa syukur dan 'pujian' (Ay.4). Dia sempat mengalami masa-masa sulit. Tetapi Allah 'meninggikan dia dari jurang dan tidak membiarkan musuh menertawakannya’ (Ay.1). Ketika dia memanggil Tuhan untuk meminta pertolongan, Tuhan 'menyembuhkannya' (Ay.3).
'TUHAN, Allahku, kepada-Mu aku berteriak minta tolong,
dan Engkau telah menyembuhkan aku.
TUHAN, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati,
Engkau menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang kubur' (Ay.3-4).
Daud memiliki masa ketika Tuhan marah kepadanya (Ay.6) dan di mana Tuhan menyembunyikan wajah-Nya dari dia (Ay.8b). (Daud melakukan perzinahan dan pembunuhan.) Namun, ketika dia melihat kembali ke kehidupannya, dia dapat melihat bahwa saat-saat percobaan dan ujian adalah konteks hidup dalam kasih karunia Allah.
Bapa, terima kasih bahwa murka-Mu hanya berlangsung beberapa saat, namun pertolongan-Mu kekal selamanya. Terima kasih bahwa Engkau tetap Pribadi yang sama kemarin, hari ini, dan selamanya dan aku dapat percaya pada-Mu.
Markus 12:13–27
Pandangan jauh tentang kekekalan
Apa yang terjadi pada manusia setelah kematian? Apakah kematian benar-benar akhir dari segalanya? Anda mungkin telah kehilangan anggota keluarga atau teman dekat Anda dan Anda bertanya-tanya apakah Anda akan melihat mereka lagi. Di mana mereka sekarang? Apakah mereka pergi selamanya? Apakah mereka hanya tertidur? Ataukah mereka, hidup, tetapi di dalam dimensi lain?
Penentang Yesus selalu mencoba menjebak-Nya melaui pertanyaan mereka agar dapat menangkap-Nya (Ay.13).
Pertama, mereka mencoba menjebaknya dengan uang. Namun, mereka menyadari bahwa Yesus adalah 'orang yang memiliki integritas'. Mereka tahu bahwa Yesus mengatakan kebenaran yang tak bisa dipungkiri dan kebenaran-Nya sangat tersebar luas di masyarakat. (Ay.14). Yesus menghindari jebakan tersebut dan memberikan jawaban yang luar biasa (Ay.15-17). (Lihat Renungan Hari ke-34.)
Selanjutnya, mereka mengajukan pertanyaan hipotetis kepada Yesus untuk menguji-Nya. Pertanyaan kali ini adalah tentang kehidupan setelah kematian. Ada debat internal dalam kepercayaan bangsa Yahudi diantara orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki tentang apakah ada kehidupan setelah kematian atau tidak. [Saya mengingat perbedaannya adalah bahwa orang-orang Farisi (‘memandangnya jauh ke depan’) yang percaya pada kebangkitan, sedangkan orang Saduki (‘memandangnya sebagai kesedihan’) yang berarti tidak percaya.]
Yesus menunjukkan bahwa orang Saduki itu salah karena dua alasan: Pertama, mereka 'tidak tahu Kitab Suci', dan kedua, mereka tidak tahu 'kuasa Allah' (Ay.24).
-
Kitab Suci
Yesus menegaskan kepastian yang mutlak akan kebangkitan orang mati. Karena orang Saduki hanya benar-benar percaya pada otoritas Pentateukh (lima buku pertama dari Alkitab) Yesus mendasarkan argumennya pada mereka dan mengutip dari Keluaran 3:6: 'Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: "Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub"? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat!' (Markus 12:26-27). Dengan kata lain, Abraham, Ishak dan Yakub masih hidup sampai sekarang! -
Kuasa Allah
Dalam 1 Korintus 15, ada argumen Perjanjian Baru yang paling mendalam mengenai masalah kebangkitan orang mati. Paulus menekankan berulang kali kuasa Allah, yang ditolak oleh orang-orang Saduki. Dia menulis bahwa tubuh dalam 'kelemahan', namun dibangkitkan sebagai tubuh kebangkitan setelah kematian, dalam 'kekuatan' (1 Korintus 15:43). Tuhan 'memberi kita kemenangan melalui Tuhan kita Yesus Kristus' (Ay.56-57).
Kebenaran yang luar biasa adalah bahwa kuasa yang sama yang sedang bekerja dalam membangkitkan Kristus dari kematian sekarang sedang bekerja di dalam Anda, membawa Anda untuk menjadi semakin serupa dengan Kristus (lihat Efesus 1:19-20), dan juga di masa depan, membawa tubuh Anda menjadi tubuh kemuliaan dalam ciptaan baru.
Oleh karena itu, semua orang yang telah mati di dalam Kristus masih hidup sekarang. Anda akan melihat mereka lagi. Meskipun pemisahan itu begitu sulit, seluruh perjuangan hidup ini layak untuk dilihat dalam kekekalan. Tuhan memandang jauh.
Terima kasih banyak, Tuhan, bahwa hidup di dunia bukanlah akhir dari segalanya. Terima kasih, orang mati akan bangkit. Bantu aku untuk melihat seluruh perjuangan kehidupan ini dalam cahaya kekekalan.
Imamat 11:1–12:8
Pandangan dalam sejarah panjang
Apa fungsi seluruh peraturan pada kitab Imamat? Mengapa peraturan-peraturan ada di dalam Alkitab?
Seperti biasa, kita memahami Perjanjian Lama dalam terang Perjanjian Baru dan, khususnya, melalui perspektif Yesus. Tuhan memiliki rencana jangka panjang. Dia sedang mempersiapkan dunia untuk kedatangan Kristus.
Perjanjian Baru mengatakan kepada kita bahwa semua peraturan yang kita baca pada renungan hari ini hanyalah bayangan dari apa yang akan datang, sedang wujudnya ialah Kristus' (Kolose 2:17). Tujuan peraturan tersebut adalah untuk mengajarkan tentang kekudusan - 'Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, maka haruslah kamu menguduskan dirimu dan haruslah kamu kudus, sebab Aku ini kudus '(Imamat 11:44).
Petrus mengutip ayat ini dalam surat pertamanya saat mendorong kehidupan suci di antara orang-orang Kristen mula-mula. Dia menulis, 'Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: "Kuduslah kamu, sebab Aku kudus."' (1 Petrus 1:14–16).
Namun, Perjanjian Baru juga mengatakan bahwa Allah sekarang telah membuat kita kudus melalui Kristus. Oleh karena itu, rasul Paulus juga berkata, 'Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman' (Kolose 2:16). Semua peraturan ini sekarang telah digantikan melalui kedatangan Yesus.
Banyak dari peraturan itu mungkin ada untuk alasan yang sangat praktis. Misalnya, memakan babi (sebagai pembawa penyakit) mungkin telah dilarang terutama karena efeknya berbahaya bagi kesehatan. Demikian pula, peraturan dekontaminasi yang ketat sebagaimana mestinya, memperhitungkan keperluan praktis. Tuhan ingin Anda makan dengan bijak dan sehat!
Pemurnian setelah kelahiran bukan tentang kenajisan moral, tetapi kenajisan seremonial (Imamat 12:2). Pemurnian itu berasal dari 'aliran darah' (Ay.7), bukan dari rasa bersalah yang terkait dengan hubungan seksual atau persalinan. Peraturan-peraturan ini mungkin sebenarnya merupakan anugerah yang besar bagi wanita yang baru saja melahirkan. Pengasingan dari masyarakat yang telah diperpanjang waktunya telah melindungi mereka dari keharusan untuk kembali ke kehidupan normal yang terlalu cepat setelah melahirkan.
Renungan ini juga memberi kita petunjuk tentang latar belakang Yesus. Latar belakang Yesus menunjukkan kemiskinan sebagaimana ditunjukkan pada kelahiran-Nya; Maria tidak dapat 'menyediakan seekor kambing atau domba' (Ay.8). Ketika Maria dan Yusuf pergi ke Yerusalem 'untuk upacara pemurnian yang diwajibkan oleh Hukum Musa' mereka menawarkan 'dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati' (Ay.8; Lukas 2:22–24).
Tuhan memiliki rencana jangka panjang untuk kelahiran anak-Nya berdasarkan hukum-hukum tersebut. Tuhan sedang bekerja sepanjang waktu melampaui berbagai sejarah untuk mempersiapkan kehadiran Yesus. Yesus lahir di bawah hukum Taurat. Dia memenuhi hukum Taurat dan membuat semua peraturan ini berakhir di atas kayu salib. Dia bangkit dari kematian dan membuat kita juga dapat mengalami hal yang sama, suatu hari, untuk bangkit dari kematian dan hidup kekal bersama-sama dengan Yesus, ahli waris Allah (Galatia 4:4–7).
Tuhan, terimakasih bahwa aku tak lagi berada di bawah hukum Taurat. Terima kasih bahwa aku telah menerima adopsi sebagai anak-Mu dan bahwa Engkau telah mengirimkan Roh Yesus ke dalam hatiku. Terima kasih, aku akan menghabiskan kekekalan bersama-Mu. Bantu aku untuk memiliki pandangan panjang ke depan dan biarkan aku menikmati kebaikan-Mu seumur hidup.
Pippa Adds
Mazmur 30
‘Dalam kesenanganku aku berkata: "Aku takkan goyah untuk selama-lamanya!"’ (Ay.7). Saya tahu ketika keimanan sedang menaik tinggi, saya merasa tidak ada yang akan menjatuhkan keyakinan yang saya miliki di dalam Tuhan.
Namun terkadang, melalui masalah, kesulitan atau penyakit, kepercayaan diri pun mulai terguncang: 'ketika Engkau menyembunyikan wajah-Mu, aku terkejut.' (Ay.8b). Kemudian aku kembali memanggil nama Tuhan untuk meminta pertolongan: ‘TUHAN, Allahku, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan Engkau telah menyembuhkan aku’ (Ay.3).
References
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790. Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.About this Plan

Alkitab bisa sulit dipahami. Baca atau dengarlah setiap hari renungan dari pendiri Alpha, Nicky dan Pippa Gumbel. Mulailah hari ini!
More
Related Plans

Genesis | Reading Plan + Study Questions

FruitFULL : Living Out the Fruit of the Spirit - From Theory to Practice

Season of Renewal

Evangelistic Prayer Team Study - How to Be an Authentic Christian at Work

Rescue Breaths

The Lord Speaks to Samuel

Managing Your Anger

Psalm 2 - Reimagining Power

Art in Scripture: Be Anxious for Nothing
