YouVersion Logo
Search Icon

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

DAY 33 OF 365

  

Persahabatan yang Karib

Dia adalah salah satu orang yang terpintar yang pernah kujumpai, seseorang yang terpelajar dan yang memiliki kecerdasan tinggi . Dia sungguh cerdas. Kami dulunya satu sekolah dan juga satu universitas. Ada satu pengalaman saya yang tak terlupakan  di mana saya mengalami perjumpaan dengan Yesus. Dan sekitar 3 bulan setelah pertemuan saya dengan Yesus Kristus untuk pertama kalinya (sebagai siswa tahun pertama), teman saya itu  juga mengalami Yesus. Dia segeralah mulai membaca banyak buku  teologi.

Saya ingat saya pernah mengajukan pertanyaan padanya apa yang dia baca. Dia menjawab bahwa dia membaca tentang ‘transendensi dan imanensi’ Allah. Saya sama sekali tidak paham apa yang dia maksud sehinggamengharuskan saya untuk mencari keduanya  di dalam kamus.

Kata ’transendensi’  dan ‘imanensi’  menggambarkan sifat yang seolah-olah bertentangan dalam hubungan kita dengan Allah. Kebesaran Allah berarti Allah ada terlepas dari, dan tidak dibatasi, material alam semesta. Dia jauh melampaui segala sesuatu, jauh lebih hebat dari kita.

Di sisi yang lain, imanensi atau dengan kata lain, yaitu ‘kehadiran’ Allah berarti mungkin bagi kita untuk mengalami persahabatan dengan-Nya. Di dalam bacaan Perjanjian Lama untuk hari ini, Ayub menyebutkan ‘persahabatan yang karib dengan Allah’ (Ayub 29:4).

Hanya dengan Anda mengerti transendensi atau dengan kata lain, yaitu ‘kebesaran’ Allah, Anda akan dapat menyaksikan betapa luar biasanya kehadiran-Nya, dan betapa istimewanya hak kita untuk dapat  menikmati persahabatan yang karib dengan Allah.

  

Mazmur 18:7–15 

 

1.   Menyembah Allah   yang besar dan mengasihi kehadiran-Nya yang menakjubkan

Daud menceritakanbetapa   luar biasanya kehadiran Allah: ‘Lalu goyang dan goncanglah, dan dasar-dasar   gunung gemetar dan goyang... Karena sinar di hadapan-Nya... Maka TUHAN   mengguntur di langit, Yang Mahatinggi memperdengarkan suara-Nya’ (Ay.8, 13,   14).

Dalam   mazmur ini, kita mengetahui kuasa dan murka Allah yang besar: ‘ Mereka goncang   karena Allah murka (Ay.8). Murka Allah (walau tidak pernah membenci) adalah   reaksi-Nya terhadap dosa.

Jika kita   menyaksikan kasus perdagangan manusia, kekerasan pada anak, penyiksaan atau   ketidakadilan tanpa sedikit pun kemarahan timbul di dalam diri kita, maka kita   sedang gagal dalam mengasihi. Kegeraman terhadap apa  yang jahat merupakan suatu unsur yang   penting bagi kebaikan. Dalam mazmur ini, kita melihat murka Allah sebagai   sisi lain dari kasih-Nya.

Namun, kitab   mazmur ini adalah kitab di mana Daud mengungkapkan persahabatan intimnya  dengan Allah. Dimulai dengan, ‘Aku mengasihi   Engkau, ya TUHAN, kekuatanku’ (Ay.1). Daud tidak menyepelekan hubungan dengan   Allah . Dia mengerti bahwa begitu terhormatnya dapat  bergaul karib dengan Allah yang besar.

Tuhan,   terimakasih karena aku bisa bergaul karib dengan-Mu, sang Pencipta alam   semesta. Aku mengasihi Engkau, ya TUHAN, kekuatanku.

 

Perjanjian   Baru

Matius 21:33–22:14

 

2.   Menerima undangan Allah dan menikmati indahnya bergaul dengan-Nya

Acara pernikahan kerajaan terakhir   yang digelar  di Kerajaan Inggris   antara Pangeran William dan Catherine Middleton begitu besar – kini mereka adalah  Tuan dan Nyonya Cambridge. Bayangkan jika   kita diundang ke pesta pernikahan tersebut. Yesus berkata bahwa kita semua   menerima undangan untuk menghadiri perjamuan kawin terbesar yang pernah ada.

Yesus menggambarkan kerajaan   Allah seperti kebun anggur dan perjamuan kawin. Kedua gambaran ini menceritakan   kemurahan Allah dan kasih setia-Nya bagi Anda.

Tetapi, kasih Allah tidaklah   sentimental. Lagi, kita melihat sisi lain dari kasih dan kemurahan Allah, yaitu   penghakiman-Nya atas mereka yang menolak kasih-Nya dan yang melakukan   kejahatan (21:25 dan seterusnya). Ketika penggarap-penggarap ‘menangkap   hamba-hambanya itu... memukul yang seorang, membunuh yang lain, dan melempari   yang lain pula dengan batu’ (Ay.35), dan di akhir pemberontakan, ketika   mereka menangkap anaknya ‘dan melemparkannya ke luar kebun anggur dan membunuhnya’   (Ay.39), maka ada penghakiman (Ay.41).

Yesus menubuatkan kematian-Nya.   Dialah ‘Sang Anak dan ‘Pewaris’ Ay.37-38) yang dikirim Allah. Namun, mereka   ‘membunuhnya’ (Ay.39). Dialah batu yang ‘dibuang oleh tukang-tukang bangunan   yang telah menjadi batu penjuru’ (Ay.42). Dialah yang menjalankan penghakiman   (Ay.44). Penghakiman akan datang karena penolakan mereka terhadap Yesus   (mereka mencari cara untuk menangkap Yesus, Ay.46).

Demikian pula dalam kasus   perjamuan kawin, Allah mengajak untuk bergaul karib dengan-Nya. Sebuah   kehormatan  mendapatkan undangan  ke perjamuan kawin. Sebuah undangan yang   mahal (Ay.4) dan terbuka bagi siapa saja (Ay.9-10). Undangan ini diumumkan berulang-ulang (Ay.1-4).

Menakjubkan bahwa Yesus   membandingkan kerajaan Allah sebagai sebuah perjamuan. Ini kebalikan dari apa   yang banyak orang pikirkan tentang Allah, jemaat, dan iman. Mereka mengira   hal mengenai Tuhan itu suram dan membosankan. Tetapi, Yesus berkata kerajaan   Allah adalah sebuah perjamuan. Perayaan yang penuh dengantawa, sukacita, dan   pesta.

Namun, ada orang-orang, yang   telah diundang, ‘tidak mengindahkan: ada yang pergi ke ladangnya, ada yang   pergi mengurus usahanya’ (22:5). Harta dan pekerjaan mereka anggap lebih   penting daripada hubungan dengan Yesus. Beberapa malah bersikap kejam –   mereka ‘menangkap hamba-hambanya, menyiksanya dan membunuhnya’ (Ay.6). Yesus   berkata. ‘maka murkalah raja’ (Ay.7).

Undangan Allah yang luar   biasa tidak boleh disepelekan karena merupakan suatu kehormatan besar dapat  diundang untuk menjalin persahabatan yang   intim  dengan-Nya. Namun, tidak cukup   hanya sekedar  hadir, Anda harus mengenakan   pakaian pesta yang layak (Ay.11-13). Anda tidak bisa masuk ke dalam kerajaan   sorga dengan cara Anda sendiri - hanya dengan cara Yesus saja. Puji Tuhan,   melalui kematian dan kebangkitan-Nya serta karunia Roh Kudus, Yesus telah   menyediakan pakaian yang Anda perlukan.

Tuhan, terimakasih karena   dalam kasih-Mu, Engkau mengadakan perjamuan bagiku. Tuhan, aku menerima   undangan-Mu dan datang pada-Mu hari ini untuk menikmati indahnya bersama-Mu.

 

Perjanjian   Lama

Ayub 25:1–29:25

 

3.   Mengerti kebesaran Allah dan kehadiran-Nya

Pernahkan Anda merasa   kewalahan dengan masalah dan kesulitan yang sedang Anda hadapi? Pernahkan Anda   meragukan kemampuan Allah untuk menolong Anda?

Ayub mengerti kebesaran   Allah. Dia berkata, ‘Aku akan mengajarimu tentang tangan Allah’ (27:11a). Dia   mengemukakan bahwa kuasa Allah di dunia ini baru sebagian kecil dari   karya-Nya’ (Ay.12).

Allah berkuasa untuk menolong   Anda.

Allah tidak hanya berkuasa   menolong Anda; Dia juga mengasihi Anda untuk berbuat demikian. Ayub  menyadari segalanya tentang kehadiran Allah.   Ayub telah bergaul karib dengan Allah (29:4) di mana dia menemukan hikmat   sejati.

Takut akan Allah itulah   hikmat, dan akal budi adalah menjauhi kejahatan’ (28:28). Takut akan Allah berarti menghormati Allah. Di   dalam persahabatan dengan Allahlah, Anda menemukan hikmat. Kini kita tahu   bahwa Yesus Kristus adalah Hikmat Allah. Di dalam persahabatan yang akrab   dengan Yesuslah, Anda menemukan hikmat sejati.

Ayub menggambarkan besarnya   nilai hikmat: ‘Tetapi di mana hikmat dapat diperoleh?... Hikmat tidak dapat   digantikan dengan emas murni, dan harganya tidak dapat ditimbang dengan   perak... Allah mengetahui jalan ke sana, Ia juga mengenal tempat   kediamannya... “Takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan   itulah akal budi”’ (28:12,15-28).

Hidup yang semacam itu akan   menuntun kita untuk menjauhi kejahatan (Ay.28) dan menyelamatkan orang   sengsara (29:12). Ayub menggambarkan kehidupan yang benar itu dengan membantu   ‘orang sengsara... anak yatim... orang yang nyaris binasa... janda... orang   buta... orang lumpuh... orang miskin... orang yang tak dikenal’ (Ay.12-16).   Ayub tak hanya peduli dengan kesengsaraan, tetapi  juga keadilan: ‘aku berpakaian kebenaran;   dan keadilan menutupi aku seperti jubah dan serban... Geraham orang   curang kuremuk, dan kurebut mangsanya dari giginya’ (Ay.14,17).

Ketika Anda dekat dengan   Allah, kepedulian-Nya menjadi kepedulian Anda. Seperti Ayub, Anda akan   memiliki hasrat untuk menolong yang miskin, anak yatim, tunawisma, dan para   janda  Selain itu, Anda  merasa ingin menolong korban ketidakadilan,   dan anda juga merasa ingin merawat orang buta, orang lumpuh, yang membutuhkan,   dan para pengungsi di tempat Anda.

Ayub tidak kehilangan   persahabatannya dengan Allah. Tetapi,  dia   telah kehilangan pemahaman akan  persahabatannya dengan Allah karena dia mengalami   penderitaan yang begitu hebat. Tampaknya Tuhan menjauh darinya. Anda mungkin   terkadang mengalami hal yang serupa. Jika ya, biarlah kisah Ayub ini   menguatkan Anda.

Ketika  kita sampai di akhir kitab Ayub ini, kita   mengerti bahwa Allah tidak pernah meninggalkannya. Allah bahkan memberkatinya   lebih daripada yang dia bayangkan. Allah juga memulihkan pemahamannya akan   persahabatan intim Allah dengan Ayub..

Kini melalui Yesus, kita semua   dapat  mengalami persahabatan yang   intim dengan Allah yang besar dan merasakan berkat-Nya dalam hidup kita.

Tuhan, terimakasih atas   teladan Ayub. Dalam masa kesulitan, biarlah aku tetap memegang janji atas hubungan   intim dan berkat-Mu dalam hidupku. Saat kumendekat pada-Mu, biarlah   kepedulian-Mu akan keadilan dan kesengsaraan menjadi kepedulianku juga.

 

 

Pippa   Menambahkan

Kita semua ingin menghibur teman kita yang sedang   kesusahan, seperti yang kita lihat pada  Ayub. Setidaknya teman-temannya mengunjunginya.   Terkadang, dalam keinginan untuk membantu, kita mengatakan hal yang tidak   membantu sama sekali. Sangat sulit mengetahui cara untuk membantu seseorang  ketika dia  begitu menderita. Beberapa orang berhasil, tetapi    seringkali cara terbaiknya adalah   dengan mendengarkan dan mendoakan.

 

Ayat Hari Ini

   ‘Takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi’   (Ayub 28:28). 

Notes:
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group. 

About this Plan

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.

More