Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample

Cara Menemukan Damai dalam Kesengsaraan
Selama 2000 tahun, pengikut Yesus telah menghadapi kesengsaraan, penolakan, dan aniaya. Di banyak tempat yang Pippa dan saya telah kunjungi, orang Kristen menghadapi siksaan fisik. Faktanya, penganiayaan orang Kristen di seluruh dunia saat ini mungkin lebih parah dibandingkan masa apapun dalam sejarah.
Kami saat ini tidak menghadapi penganiayaan fisik di Barat. Namun, ketika kita melihat beberapa pesan yang muncul dari mereka dengan maksud ‘memberantas iman’, jelas bahwa agresi dan pemaksaan dari serangan-serangan itu meningkat.
Penentangan pasti datang. Mereka yang ingin ‘hidup beribadat kepada Allah di dalam Kristus Yesus akan terkena aniaya’ (2 Timotius 3:12). Penentangan muncul dari mereka yang jauh dari kita (bangsa Filistin dalam bacaan Perjanjian Lama untuk hari ini), dan juga, sedihnya, terkadang dari mereka yang dekat dengan kita (orang Farisi dalam bacaan Perjanjian Baru). Bagaimana menemukan damai dalam kesengsaraan?
Amsal 12:18–27
Junjung kedamaian
Obat bagi penentangan dan kejahatan adalah berjalan dalam Roh Kudus, bagi siapapun yang menjunjung kedamaian. Si penulis membandingkan ‘Tipu daya ada di dalam hati orang yang merencanakan kejahatan’ (Ay.20a) dengan ‘orang yang menasihatkan kesejahteraan mendapat sukacita’ (Ay.20b). Bagaimana bisa melakukan ini?
- Bawalah kesembuhan
Junjung kedamaian dengan perkataan Anda. ‘Ada orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan’ (Ay.18). Perkataan sangat berkuasa. Bisa menyakiti tapi juga bisa menyembuhkan.
- Ucapkan kebenaran
‘Bibir yang mengatakan kebenaran tetap untuk selama-lamanya, tetapi lidah dusta hanya untuk sekejap mata’ (Ay.19).
- Kendalikan diri
‘Orang yang bijak menyembunyikan pengetahuannya, tetapi hati orang bebal menyeru-nyerukan kebodohan’ (Ay.23). Pengetahuan seperti pakaian dalam, berguna saat dipakai tetapi jangan dipamerkan! Tahu jawabannya tidak berarti Anda harus memberikannya.
- Jadilah baik hati
‘Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang’ (Ay.25a). Allah ingin Anda menikmati hidup, menolong sesama, tidak dibebani oleh kekuatiran. ‘Perkataan yang baik menggembirakan...’ (Ay.25b). dengan kata yang menguatkan, Anda bisa mengubah hari seseorang atau bahkan hidup mereka.
TUHAN, bantu aku agar menjadi orang yang menjunjung kedamaian dan yang mengucapkan perkataan kesembuhan, kebenaran, pengendalian diri dan kebaikan.
Perjanjian Baru
Yoh 11:45–12:11
Hidup dalam damai
Allah berdaulat. Dia bahkan memakai hal terburuk demi kebaikan. Kita lihat ini di kayu salib: alur cerita terburuk yang pernah ada, yaitu siksaan dan pembunuhan Anak Allah yang tak bersalah, digunakan oleh Allah untuk mendatangkan keselamatan bagi seluruh ras manusia.
Anda dapat hidup dalam damai, percaya bahwa Allah akan menggunakan bahkan hal-hal terburuk yang Anda alami demi kebaikan (Roma 8:28).
Yesus menghadapi plot jahat. Motif tampak karena iri (dosa yang rawan terjadi pada orang relijius). Orang-orang iri dengan Yesus karena Dia punya banyak pengikut dan tampaknya lebih berhasil dibandingkan para pemimpin agama. Dari iri hati ini, imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mengadakan rapat Sanhedrin (Yoh 11:47a).
Sanhedrin adalah mahkamah agung negara itu. Terdiri dari 71 anggota termasuk Imam Besar. Imam-imam kepala adalah mayoritas dan orang-orang Farisi adalah minoritas yang berpengaruh. Mereka bertanya, ‘Apakah yang harus kita buat?’ (Ay.47b). Pertanyaan yang sangat bagus! Mereka iri dengan kepopuleran Yesus dan berencana untuk membunuh-Nya (Ay.53).
Tujuan mereka jahat. Tujuan Allah baik. Kayafas (Imam Besar dari tahun 18-36 M) bernubuat, ‘bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa’ (Ay.50). Allah sanggup berbicara melalui agen yang tidak sadar.
Yohanes berkomentar, ‘Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri [Kayafas], tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia [Kayafas] bernubuat, bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu, dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai’ (Ay.51-52).
Mungkin karena Yesus tahu plot yang ditujukan pada-Nya, ‘Yesus tidak tampil lagi di muka umum di antara orang-orang Yahudi, Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim, dan di situ Ia tinggal bersama-sama murid-murid-Nya’ (Ay.54). Tetapi itu bukanlah akhir penentangan yang dihadapi Yesus.
Yang paling menyakitkan adalah penentangan dari Yudas Iskariot. Ketika Maria (saudari Lazarus) menuangkan minyak narwastu pada kaki Yesus, Yudas keberatan, ‘Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?’ (12:5). Ini adalah penolakan yang sempurna, tetapi kita baca, ‘Hal itu dikatakannya bukan karena ia [Yudas Iskariot] memperhatikan nasib orang-orang miskin’ (Ay.6).
Pastinya Yesus sedih karena teman sekaligus murid-Nya, yaitu Yudas, ternyata, mencuri uang sokongan bagi Yesus dan para murid dari para donatur yang dermawan (Lukas 8:2-3).
Yesus merespon sikap keberatan Yudas, ‘Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu’ (Yoh 12:8).
Yesus tentu peduli dengan orang miskin. Fakta bahwa kita tak akan pernah bisa menghapus kemiskinan dari dunia bukan berarti kita tidak perlu mencoba menghapusnya. Belas kasihan bagi orang miskin adalah pusat pelayanan Yesus. Justru, Yesus membalikkan perhatian para murid-Nya kepada pentingnya perlakuan Maria.
Sembari ini terjadi, rencana melawan Yesus sedang dibentuk (Ay.9-11). Iri hati bisa menuntun pada pembunuhan. Tak hanya berencana membunuh Yesus (11:53), mereka juga berencana membunuh Lazarus, karena Lazarus membawa banyak orang kepada Yesus (12:10-11).
Luar biasanya, kita dapat melihat tangan Allah berkerja melalui semua itu. Walau mendapat penentangan kejahatan, rencana Allah tetap tergenapi. Maksud yang mana lawan-lawan Yesus adalah kejahatan, digunakan Allah demi kebaikan.
TUHAN, terimakasih karena aku hidup dalam damai, mengetahui bahwa dalam segala hal Engkau bekerja mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi-Mu.
Perjanjian Lama
1 Samuel 5:1–7:17
Berdoalah demi kedamaian
Allah tidak pernah lupa satu doa pun, meski Anda mungkin lupa. Banyak hal pasti telah terjadi pada Anda saat ini sebagai hasil doa Anda bertahun-tahun lalu dan Anda telah lupa semua itu. Tetapi Allah tetap bekerja dalam waktu-Nya. Tetaplah memanjatkan doa. Bertekun dalam doa tetap berlaku.
Di bawah perjanjian lama, tabut Allah adalah tempat dimana Allah hadir, dan merupakan tempat kemuliaan Allah. Kemarin kita membaca, ‘Telah lenyap kemuliaan dari Israel, sebab tabut Allah telah dirampas’ (4:22).
Anda terkadang harus menunggu lama agar TUHAN bertindak dan menjawab doa-doa Anda. ‘... Berlalulah waktu yang cukup lama, yakni dua puluh tahun, dan seluruh kaum Israel mengeluh kepada TUHAN’ (7:2). Saya merasa kita telah lama berdoa ketika kita telah berdoa seminggu, tapi mereka telah berdoa selama 20 tahun bagi negeri mereka sebelum Allah bertindak.
Jalan pembebasan seringkali diawali ketika kita kembali kepada TUHAN dengan segenap hati. Samuel berkata, ‘Jika kamu berbalik kepada TUHAN dengan segenap hati, maka jauhkanlah para allah asing dan para Asytoret dari tengah-tengahmu dan tujukan hatimu kepada TUHAN dan beribadahlah hanya kepada-Nya; maka Ia akan melepaskan kamu dari tangan orang Filistin." Kemudian orang-orang Israel menjauhkan para Baal dan para Asytoret dan beribadah hanya kepada TUHAN’ (7:3-4).
Hal pertama yang perlu dilakukan dalam hidup ketika Anda mencari hadirat dan pertolongan Allah adalah melepaskan semua yang menjauhkan perhatian dan fokus Anda dari Allah.
Setelah kembali kepada TUHAN, perlu ada masa pengakuan dan pertobatan, yang ditunjukkan oleh puasa mereka: ‘Mereka juga berpuasa pada hari itu dan berkata di sana: "Kami telah berdosa kepada TUHAN”’ (Ay.6).
Akhirnya, perantaraan dan kegigihan Samuel dalam doa selama 20 tahun lah yang mendatangkan kemenangan bagi umat Allah. Samuel berkata, ‘aku akan berdoa untuk kamu kepada TUHAN’ (Ay.5). Mereka berkata, ‘Janganlah berhenti berseru bagi kami kepada TUHAN, Allah kita, supaya Ia menyelamatkan kami dari tangan orang Filistin itu’ (Ay.8). Samuel ‘berseru kepada TUHAN bagi orang Israel, maka TUHAN menjawab dia’ (Ay.9).
Mereka mengakui itu adalah jawaban yang ajaib terhadap doa: ‘Sampai di sini TUHAN menolong kita’ (Ay.12). Mereka dibebaskan dari kuasa bangsa Filistin dan ada damai di negeri (Ay.13).
TUHAN, aku berserah diri pada-Mu lagi untuk melayani-Mu saja. Ampuni segala dosaku dan dosa bangsaku. Aku berseru pada-Mu memohon pembebasan dan kedamaian. Biarlah kami menyaksikan banyak orang di negeri ini yang beriman dalam Yesus, menemukan damai dalam kesengsaraan.
Pippa Menambahkan
1 Samuel 5:4
‘Tetapi ketika keesokan harinya mereka bangun pagi-pagi, tampaklah Dagon terjatuh dengan mukanya ke tanah di hadapan tabut TUHAN, tetapi kepala Dagon dan kedua belah tangannya terpenggal dan terpelanting ke ambang pintu, hanya badan Dagon itu yang masih tinggal.’
Ketika hadirat TUHAN ada dalam suatu tempat, kuasa Allah dinyatakan dan berhala-berhala bergeletakan di tanah.
Ayat Hari Ini
‘Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia’ (Amsal 12:25).
Notes:
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.
Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. (www.Lockman.org)
Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.
About this Plan

Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.
More
Related Plans

Wellness Wahala: Faith, Fire, and Favor on Diplomatic Duty

Hey Rival: A Biblical Game Plan for Christian Athletes

Connect With God Through Reformation | 7-Day Devotional

Romans: The Glory of the Gospel

God’s Strengthening Word: Putting Faith Into Action

God Never Quits: God’s Faithfulness When We Fall Short

Breaking Free From an Abusive Marriage

I Made It: Joy in the Valley

Film + Faith - Superheroes and the Bible
