YouVersion Logo
Search Icon

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky GumbelSample

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

DAY 133 OF 365

  

Bagaimana menghadapi Saat-saat Keputusasaan

‘Saya tidak menyangka ada banyak tempat di mana kursus Alpha tetap berjalan selagi suara tembakan bergemuruh dan roket beterbangan, tetapi bagi kita pesan itu sederhana: tentang harapan, terang, dan masa depan karena tentang Yesus.’

Ini adalah apa yang Canon Andrew White, Pendeta gereja Santo George, Baghdad, tuliskan kepada saya dalam sepucuk surat yang menggambarkan kursus Alpha mereka. Mereka dalam situasi keputusasaan. Gereja telah dibom lebih dari sekali. Banyak orang dalam jemaat mereka terbunuh. Beberapa pemimpin gereja ditangkap. Bagi beberapa orang, keimanan di dalam Yesus berarti ‘di ambang kematian’. Namun, dalam saat-saat keputusasaan ini, Andrew White mampu berkata bahwa Yesus membawa harapan, terang, dan masa depan.

Daud, dalam Mazmur, berbicara tentang ‘saat-saat keputusasaan’ (Mazmur 60:5). Ada saat-saat dalam hidup ketika semua tampak salah. Mungkin kini Anda sedang menghadapi situasi keputusasaan, mungkin kesehatan Anda, kehilangan, putus hubungan, masalah pekerjaan, kesulitan keluarga, masalah keuangan atau gabungan dari ini semua. Bahkan ketika berada dalam keputusasaan, Anda dapat menemukan kebaikan iman, harapan, dan kasih yang besar.

  

Mazmur 60:3–6 


Berharap walau tampaknya kalah

Terkadang   tampaknya umat Allah kalah. Ketika ada pemulihan besar terjadi di banyak   bagian dunia, seperti Asia; di Eropa barat, misalnya, terjadi penurunan   kehadiran jemaat di gereja. Gereja-gereja ditutup. Iman Kristen   dikesampingkan.

Ada   saat-saat keputusasaan dalam sejarah umat Allah. Mazmur ini adalah ratapan suatu   bangsa setelah penaklukan oleh musuh mereka. Umat Allah tersebut merasa   ditolak. Daud berkata, ‘Engkau telah membuat umat-Mu   mengalami penderitaan yang berat’ (Ay.5a).

Ia   menggunakan gambaran gempa bumi untuk mendeskripsikan keputusasaan dan   ketidakpastian yang mereka hadapi: ‘Engkau   telah menggoncangkan bumi dan membelahnya; perbaikilah retak-retaknya, sebab   bumi telah goyang’ (Ay.4). Gambaran yang sama dipakai saat ini untuk   mendeskripsikan huru-hara dalam hidup. Ketidakstabilan ekonomi, badan-badan   korporasi, pernikahan dan masyarakat sering digambarkan dalam keadaan yang   goncang dan retak.

Namun,   ada harapan. Daud menulis, ‘Kepada mereka yang takut   kepada-Mu telah Kauberikan panji-panji, tanda untuk berlindung terhadap   panah’ (Ay.6). TUHAN telah membuat tempat di mana umat-Nya bisa bernaung di   bawah perlindungan-Nya dan yakin kepada Allah, bahkan di masa keputusasaan   melanda.

Terimaksih,   Tuhan, meski dalam masa keputusasaan, aku dapat  bernaung di bawah perlindungan-Mu.

 

Perjanjian   Baru

Yoh 7:45–8:11


Mengasihi daripada mengutuk

Apakah   seks di luar pernikahan diperbolehkan? Atau apakah itu dosa? Jika ya,   bagaimana sikap kita terhadap mereka yang bersalah akan dosa seksual?

Debat   tentang etika seksual terus mengisi media saat ini. Ajaran Yesus sama   relevannya pada masa sekarang dengan masa 2000 tahun yang lalu.

Firman   Yesus adalah perkataan terhebat yang pernah ada, jenis perkataan yang   diucapkan oleh Allah. Para penjaga bait itu menyatakan, ‘Belum pernah seorang manusia berkata seperti   orang itu’ (7:46). (Sayangnya beberapa pemimpin agama gagal mengenali-Nya,   justru menganggap mereka yang percaya kepada-Nya sebagai ‘orang-orang   terkutuk’ (Ay.49)).

Seorang   wanita tertangkap basah atas kasus perzinahan. Dia pastinya merasa sangat   putus asa. Keputusasaan dapat berasal dari kekalahan, bisa juga dari   kegagalan moral. Wanita ini pasti merasa bersalah, malu, dan takut mati.

Para   pengutuk mencoba untuk ‘menjebak’ Yesus dengan sebuah pertanyaan (8:6). Yesus   memberikan salah satu jawaban yang paling cerdas, paling diingat, dan yang   sering dikutip, dalam sejarah dunia: ‘Barangsiapa   di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu   kepada perempuan itu’ (Ay.7).

Yesus   tidak mengampuni perzinahan wanita itu, namun juga tidak menganggap itu   sebagai dosa yang tak bisa diampuni. Yesus mendemonstrasikan betapa mudahnya   mengampuni sesama karena kita sama-sama memiliki dosa di dalam hati kita (Ay.7-9).   Ini dapat  diterapkan ke dalam banyak   cara dalam kehidupan kita. Sebelum kita mengkritik orang lain, sebaiknya kita   harus bertanya dulu pada diri sendiri apakah kita sendiri ‘tidak berdosa’   dalam wilayah di mana kita hendak mengkritik orang.

Ketika   kita menghakimi, menuduh dan, mengutuk orang, kita melemparkan kepada mereka   apa yang kita tak ingin orang lain lihat dalam diri kita.

Seperti   yang sering dikatakan, ‘Orang-orang yang tinggal dalam rumah kaca janganlah   melempar batu.’ Dalam konteks debat tentang etika seksual, saat kita menatap   hati kita sendiri, sering ada banyak kaca di sekeliling.

Dalam   penjelasan mengenai wanita yang tertangkap basah berzinah, setiap pengutuk   itu merasa terhakimi oleh firman Yesus hingga akhirnya tinggal Yesus seorang   diri (Ay.7-9). Yesus bertanya pada wanita itu, ‘Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?’ (Ay.10). Ketika si wanita   menjawab, ‘Tidak ada, Tuhan’, Yesus berkata, ‘Aku pun tidak menghukum   engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang’ (Ay.11).

Rasa bersalah   adalah emosi yang mengerikan. Dikutuk itu menakutkan. Luar biasanya mendengar   firman Yesus: ‘Aku pun tidak menghukum   engkau’ (Ay.11). Karena Yesus kudus, tanpa dosa, Yesuslah satu-satunya yang   dapat ‘merajam’, tapi Ia tak melakukannya.

Ada   keseimbangan yang hebat dan kombinasi yang unik dalam firman Yesus, yaitu   penuh hikmat dan anugerah, belas kasihan, dan pengampunan. Zinah jelas   merupakan sebuah dosa. Namun, Yesus tidak menghukumnya. Ini pesan Perjanjian   Baru. Tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada dalam Kristus Yesus (Roma   8:1). Sebagai hasil dari kematian Yesus untuk kita di kayu salib, Anda dan   saya diampuni sepenuhnya, betapa dalamnya kita telah jatuh.

Namun,   ini bukan alasan untuk terus berdosa. Yesus tidak mengutuk dosa si   wanita. Yesus berkata kepadanya, ‘Pergilah,   dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang’ (Ay.11).   Yesus tidak mengutuk kita. Tetapi Dia menginginkan kita untuk tidak berbuat   dosa lagi.

Firman   Yesus selalu terdorong oleh kasih dan belas kasihan. Ikutilah teladan-Nya.

Mudah   untuk jatuh ke dalam salah satu dari dua perbedaan yang saling bertentangan.   Entah itu mengutuk orang atau mengampuni dosa. Kasih tidak mengutuk juga   tidak mengampuni dosa, karena dosa menyebabkan orang tersakiti. Jika kita   mengasihi, seperti Yesus, kita tidak akan mengampuni dosa dan juga tidak   mengutuk orang, tapi dengan kasih, kita menantang orang (dimulai dari diri   sendiri) untuk meninggalkan dosa.

Kata   bahasa Yunani untuk ‘mengampuni’ juga berarti ‘membebaskan’. Yesus datang   untuk membebaskan Anda dengan kuasa Roh Kudus-Nya. Anda dibebaskan untuk   mengasihi seperti Allah mengasihi Anda. Pengampunan ada di dalam dasar setiap   hubungan. Esensi kasih.

Tuhan,   terimakasih atas tiadanya kutuk bagi mereka yang ada dalam Yesus Kristus.   Terimakasih Engkau telah mati agar aku menjadi bersih, diampuni, dan   terbebaskan. Bantu aku untuk mengasihi sesama seperti yang Engkau perbuat.

 

Perjanjian   Lama

Hakim-hakim 16:1–17:13 


Iman di tengah kekacauan

Saat itu   saat keputusasaan. Ada sebuah perulangan yang ada di seluruh kitab   Hakim-hakim: ‘Pada zaman itu tidak ada   raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya   sendiri’ (17:6). Itulah saat di mana kekacauan terjadi.

Dalam   saat-saat keputusasaan itu, Allah mengangkat hakim-hakim seperti Simson.   Simson memimpin Israel selama 20 tahun (16:31). Dia merupakan salah satu   pahlawan iman (Ibrani 11:32).

Dengan   urapan Roh Kudus, Allah menggunakannya dengan penuh kuasa. Namun, Simson   punya kelemahan yang menjatuhkannya ke dalam tindak asusila (tidur dengan   perempuan sundal, Hakim-hakim 16:1-3) dan tipu daya (Ay.4-10). Pada akhirnya,   dia menyebabkan Allah sampai di batas kesabaran akibat ketidaktaatan dan   kebebalannya itu, dan ‘TUHAN telah meninggalkan   dia’ (Ay.20).

Simson   menerima kekuatan hebat dari Allah, tetapi jika ia taat pada Allah. Allah   berkata kepadanya untuk tidak mencukur rambutnya. Selama Simson patuh, Allah   akan memberinya kekuatan supranatural.

Bagaimanapun   hebatnya orang kepercayaan Allah itu, penting untuk diingat bahwa kekuatan   datangnya dari Allah sendiri. Yesus berkata, ‘di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa’ (Yoh 15:5). Jangan   pernah andalkan kemenangan masa lalu tetapi andalkan Allah yang memberi   kemenangan itu.

Karena   terus digoda, Simson akhirnya menyerah dan memberitahu Delila rahasia   kekuatannya, meskipun jelas baginya saat itu bahwa Delila akan memanfaatkan   dia. Delila memotong rambut Simson dan kekuatan Simson hilang.

Tak hanya   kekacauan masyarakat, tetapi juga Simson mencapai titik keputusasaan dalam   hidupnya. Dia dikurung, dibutakan, dan para penangkapnya menjadikannya sebagai   tontonan (Hakim-hakim 16:21-25).

Di tengah   keputuasaannya, Simson berdoa pada Allah: ‘Ya Tuhan ALLAH, ingatlah kiranya kepadaku dan buatlah aku kuat, sekali   ini saja’ (Ay.28). Dan Allah mendengar doa imannya. Bahkan setelah semua   kegagalan Simson, Allah masih menjawab seruan Simson. Tak peduli bagaimana   situasinya, dan tak peduli apa yang telah Anda perbuat, tak ada kata   terlambat untuk berbalik kepada Allah.

Tuhan,   terimakasih bahwa aku bisa bernaung dalam hadirat-Mu, dan Engkau selalu   mendengar seruan keputusasaanku meminta pertolongan. Tuhan , tolonglah.

 


Pippa Menambahkan 

Hakim-hakim 16:1–17:13

Simson adalah pemimpin hebat. Seperti Hulk yang   memiliki selera jelek terhadap wanita. 

Dia jatuh cinta dengan Delila. Wanita yang tak berhati.   Wanita yang mengkhianati lelaki yang mencintainya. Kenapa Simson memberitahu   rahasianya setelah Delila mengkhianatinya 3 kali? Dia pastinya tahu Delila   tak bisa dipercaya. Simson kuat fisiknya, tapi lemah saat menyangkut wanita.   Dia bukanlah satu-satunya pemimpin hebat yang jatuh karena wanita.

 

Ayat Hari Ini

‘”Barangsiapa di antara kamu   tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu...”’ (Yoh 8:7).

Notes:
Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790.

Scripture quotations marked (NKJV) taken from the New King James Version®. Copyright © 1982 by Thomas Nelson. Used by permission. All rights reserved.

About this Plan

Alkitab dalam Satu Tahun 2022 bersama Nicky Gumbel

Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.

More