Pentingnya YesusSampel

Menantikan apa...?

DOA: Bapa Surgawi, terkait dengan kedatangan yang kedua, saya terkadang merasa seperti ini: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!" (Markus 9:24).

BACA: 2 Petrus 3:1-18

RENUNGKAN: Saya pernah menonton sebuah pertunjukan perguruan tinggi Waiting for Godot, sandiwara terkenal dari Samuel Beckett tentang dua gelandangan, Vladimir dan Estragon, yang menghabiskan seluruh sandiwara menanti-nantikan kedatangan seseorang yang bernama Godot. Mereka berbicara, mereka berselisih, mereka menemui tokoh lainnya, namun sampai akhirnya Godot tidak pernah muncul. Meski Beckett menolak untuk menjelaskan sandiwaranya, pesannya jelas: hidup tidak bermakna jika kita menghabiskannya dengan menantikan sesuatu yang tidak pernah terjadi.

Tepat itulah bagaimana orang-orang Kristen pada abad pertama rasakan mengenai kedatangan Yesus yang kedua kali. Mereka menunggu, menunggu, menunggu, tapi tidak ada yang terjadi. Dan yang lebih buruk lagi, para peragu mulai lebih bersuara dengan ejekan mereka (ayat 4). Hari ini, lebih dari dua ribu tahun kemudian, dan Yesus masih belum kembali. Pernahkah orang Kristen diperdaya dalam sandiwara tanpa makna bersama Vladimir dan Estragon? "Sekali-kali tidak!" adalah bagaimana Rasul Petrus akan menjawab, dan dia mencurahkan bagian terakhir dari 2 Petrus untuk menjelaskan mengapa.

Respons menurut Alkitab. Pertama ia menunjukkan perkataan dari para nabi dan Yesus sendiri (ayat 2). Meski berabad-abad kemudian, kita memilik akses kepada keduanya di dalam Alkitab. Namun kenyataannya, manusia selalu meragukan firman Tuhan. Jadi Petrus mengingatkan para pembacanya bahwa ketika Tuhan berfirman, sesuatu terjadi, seperti pada kisah penciptaan dan pada saat air bah di zaman Nuh (ayat 5-6). Dan karena Firman Tuhan berkata bahwa kedatangan kedua akan terjadi, kita harus yakin itu akan terjadi (ayat 7).

Respons menurut psikologi. Tuhan berada di luar waktu (ayat 8); Dia tidak sekadar duduk menandai kalendernya seperti kita. Alhasil, apa yang terasa seperti penundaan yag lama sebenarnya adalah kesempatan besar bagi lebih banyak orang untuk datang mengenal-Nya (ayat 15).

Bagaimana seharusnya kita hidup sambil menantikan kembalinya Yesus? Kita harus fokus pada hidup yang "tidak bercacat dan tidak bernoda" (ayat 11). Lalu kita akan semakin dekat kepada Yesus sambil kita menantikan harinya tiba dimana kita akan bertemu muka dengan Dia (1 Korintus 13:12).

TERAPKAN: Pernahkah Anda memiliki keraguan tentang kedatangan Yesus yang kedua kali? Apa saja, dan apa yang membantu Anda mengatasinya?

DOA: Tuhan, aku mohon pertolongan-Mu untuk menjalani hidup yang tak bercacat dan tak bernoda sambil aku menantikan untuk bertemu muka dengan Engkau suatu hari nanti.