Pertobatan Yang MurniSample

Pertobatan yang murni membawa keselamatan (2 Korintus 7:10).
Jika kita bertobat dengan sungguh-sungguh maka kita akan berduka terhadap dosa yang kita lakukan. Mengapa kita berduka, rasa berduka itu timbul karena kita sudah menodai atau merusak kehidupan yang telah Tuhan berikan kepada kita. Tetapi Tuhan menyelamatkan mereka yang sungguh-sungguh mau bertobat. Petrus setelah menyadari dia telah menyangkal Tuhan Yesus tiga kali, dia menangis dengan sedihnya (Petrus sedang berduka). Dan kita melihat bagaimana kehidupan Petrus selanjutnya dia menjadi seorang rasul yang luar biasa bagi pengabaran Injil, bahkan dia mati sebagai martir.
Pertobatan yang murni berani bertanggung jawab atas akibat dosa yang telah dilakukannya. Raja Daud setelah ditegur dan bertobat, dia menyadari bahwa ada konsekuensi akibat dari dosa-dosanya. Ketika anak yang dilahirkan oleh Batsyeba meninggal, Daud tidak menyalahkan Tuhan sebaliknya ia menerimanya dengan sikap bertanggung jawab. (2 Sam 12:19-23).
Pertobatan yang murni akan menerima pengharapan di tengah kesedihan.
Jika kita bertobat maka pintu pengharapan itu akan terbuka. Tuhan kita adalah Tuhan yang penuh dengan rahmat dan anugerah. Raja Daud ketika anaknya meninggal dia tidak kehilangan pengharapan (Mazmur 103 : 8-9). Tuhan memberi seorang anak yang lain yaitu Salomo, seorang raja yang luar biasa hikmat dan kejayaannya.
Bertobat membutuhkan keinginan yang kuat untuk berubah, sekalipun ada risiko dan harga yang mahal yang harus kita bayar. Jika kita memiliki keinginan untuk melakukannya, maka Tuhan akan menyatakan anugerah-Nya dan memberkati kita kembali, karena Dia adalah Bapa yang baik. Kita adalah ciptaan yang baru, yang lama telah berlalu dan sesungguhnya yang baru telah datang.
Scripture
About this Plan

Bertobat membutuhkan keinginan yang kuat untuk berubah, sekalipun ada risiko dan harga yang mahal yang harus kita bayar. Jika kita memiliki keinginan untuk melakukannya, maka Tuhan akan menyatakan anugerahNya dan memberkati kita kembali, karena Dia adalah Bapa yang baik. Kita adalah ciptaan yang baru, yang lama telah berlalu dan sesungguhnya yang baru telah datang.
More
Related Plans

The Armor-Wearing Parent: 7 Days to Fight Back Spiritually

Love Your Life (Even When You Don’t Like It All the Time): Unlocking Joy in Life's Messy, Mundane, and Magnificent Moments

When All Seems Lost

Stormproof

5 Prayers for Your Daughter’s School Year

Turn Back With Joy: 3 Days of Repentance

God, I’m Tired: Honest Rest for Exhausted Parents

Homesick for Heaven

5 Days of Prayer and Thanksgiving in the Psalms
