Belajar "Kehidupan" Dari AlkitabSample

Belajar Mengasihi Tuhan
Saat kita sedang mengalami kekecewaan dan depresi, kita perlu untuk lebih berhati-hati dan menahan diri untuk tidak membuat keputusan yang tidak tepat. Petrus sangat terpukul melihat kematian Yesus di kayu salib. Dia berpikir bahwa perannya sebagai “penjala manusia” telah berakhir sepeuhnya. Dia kembali melakukan apa yang dia lakukan sebelum menjadi murid Kristus. Hal yang menyedihkan mengenai langkahnya adalah bahwa murid-murid yang lainnya pun mengikutinya. Ia membawa murid-murid lainnya untuk melangkah ke jalan yang keliru.
Ketika Petrus berkata kepada mereka, “Aku pergi menangkap ikan.” mereka berkata pula, “Kami akan pergi bersamamu.” Maka mereka pergi menjala ikan sepanjang malam dan tidak mendapatkan apapun. Ketahuilah, ketika kita keluar dari rencana Allah, maka kita tidak akan mendapatkan apa-apa, kita tidak bisa produktif untuk pekerjaan kerajaan Allah. Petrus telah kehilangan visinya untuk melayani pekerjaan Allah. apakah pelayanan ini bisa dibangun kembali? Apakah dia memiliki kesempatan kedua? Pertanyaan ini mungkin pernah melintas dipikiran Petrus pada malam sewaktu ia mencoba untuk menjala ikan.
Keesokan paginya, kasih karunia diperlihatkan oleh Tuhan Yesus. Dia bertanya bertanya kepada mereka dengan sebuah pertanyaan yang langsung ke sasaran, “Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?” tentu saja, Yesus mengetahui jawabannya, tidak ada. Saat itulah sebenarnya Yesus sedang memberikan Petrus dan sahabat-sahabatnya kesempatan kedua. "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" dia mengajarkan kepada mereka bagaimana untuk menangkap ikan. “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh.” Dan Tuhan menjadikan kata “peroleh” dengan sebuah tangkapan ikan yang besar. Saat kita benar di hadapan Allah, maka Ia akan membuat dari yang tidak ada menjadi ada.
Setelah makan, Yesus memulihkan Petrus dengan memberikan tiga kali pertanyaan yang sama. Sesungguhnya, Tuhan Yesus sedang memanggil Petrus untuk kembali melayani-Nya. Tuhan Yesus tidak meninggalkan Petrus untuk kembali menjadi seorang nelayan biasa. Tetapi Yesus menantang Petrus untuk melayani dan mengubah hidupnya secara total dan menjadikannya rasul Kristus yang besar dan juga sebagai pemimpin gereja.
Saat itu pula, Yesus menantang Petrus untuk sebuah komitmen total. Tiga kali Yesus menanyakan Petrus “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” setiap kali pertanyaan diucapkan berubah menjadi tingkat komitmen yang semakin mendalam. Dalam perubahan yang menyentuh ini, Yesus tidak hanya memberikan kesempatan kepada Petrus untuk memperbaiki kesalahannya, tetapi Yesus juga sedang mengajar Petrus bahwa mengasihi tidak hanya sekedar kata-kata, tetapi juga keteguhan hati dan komitmen. Inilah pekerjaan kita bersama, jangan sampai kekecewaan terhadap kenyataan yang berat memudarkan kasih kita kepada Tuhan. mari kita semakin mengasihi-Nya apapun persoalan yang kita hadapi saat ini.
Scripture
About this Plan

Hidup adalah perjalanan belajar. Sepanjang perjalanan ini, kita menemukan pelajaran berharga dalam kisah-kisah yang terdapat dalam Alkitab. membaca Alkitab bukan hanya sekadar menggali pengetahuan, tetapi juga mengikuti panduan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan. Alkitab adalah kompas yang memberi arah dan panduan hidup.
More
Related Plans

16 Characteristics of the God-Kind of Love - 1 Corinthians 13:4-8

Gospel-Based Conversations to Have With Your Preteen

Living Like Jesus in a Broken World

Sharing Your Faith in the Workplace

Reimagine Influence Through the Life of Lydia

The Holy Spirit: God Among Us

Am I Really a Christian?

Positive and Encouraging Thoughts for Women: A 5-Day Devotional From K-LOVE

Overcoming the Trap of Self-Pity
