Manusia BaruSample

Mengubah Keserakahan menjadi kemurahan hati
Manusia itu cenderung untuk menjadi egois, serakah, atau lebih mementingkan diri sendiri dari pada orang lain. Walaupun kita sudah menjadi orang percaya, namun keserakahan mungkin masih ada pada kita saat ini.
Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk tidak menjadi serakah. Di dalam doa Bapa Kami, Tuhan Yesus mengajarkan, “Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya.” Prinsip berkecukupan, adalah kita mensyukuri setiap hal yang Tuhan anugerahkan bagi kita dan juga belajar untuk memikirkan orang lain. Karena itu, marilah dengan jujur kita memeriksa diri, apakah kita masih mempunyai tabiat keserakahan?
Lawan dari keserakahan adalah kemurahan hati, yaitu buah Roh. Kemurahan hati yang murni datang dari dalam hati dan bermula dari hal-hal yang kecil. Kemurahan hati berangkat dari sebuah kesadaran bahwa kita telah menerima kemurahan Allah dan harus menyalurkannya kepada orang lain.
Ingatlah salah satu kalimat yang diucapkan Tuhan Yesus dalam Ucapan Bahagia, “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.” Teruslah masuk ke dalam proses untuk mematikan kehidupan lama (keserakahan) menjadi manusia baru (kemurahan hati).
Scripture
About this Plan

Tuhan menghendaki supaya kita orang percaya mau meninggalkan kehidupan manusia lama dan mengenakan manusia baru. Apa itu manusia baru? Manusia baru adalah manusia yang telah mengalami pembaharuan dalam hidupnya melalui proses percaya kepada Yesus, biarlah kehidupan kita menjadi manusia baru.
More
Related Plans

Sharing Your Faith

Love Like a Mother -- Naomi and Ruth

God Gives Us Rain — a Sign of Abundance

Launching a Business God's Way

All the Praise Belongs: A Devotional on Living a Life of Praise

Overwhelmed, but Not Alone: A 5-Day Devotional for the Weary Mom

What Is My Calling?

When You’re Excluded and Uninvited

Jesus Meets You Here: A 3-Day Reset for Weary Women
