YouVersion Logo
Search Icon

Plan Info

Sepucuk Surat Bagi RemajaSample

Sepucuk Surat Bagi Remaja

DAY 3 OF 7

The Adventure Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan! (Pengkhotbah 11:9) Masa remajamu adalah masa penuh petualangan. Entah itu kamu orang yang suka bertualang “ outdoor ”, atau bertualang lewat buku, yang jelas ini adalah masa kamu mencari, mengeksplorasi, bermimpi dan mengejar mimpi-mimpi itu. Kamu akan dihadapkan dengan banyak pilihan dan belajar untuk mengambil keputusan. Salomo memberikan nasehat dalam ayat di atas kepada para remaja. Bukalah mata dan pikiranmu, nikmatilah, jelajahi dan arungi. Kejarlah mimpi kita sejauhnya. Gantungkan setinggi bintang di langit. Jangan takut untuk mencoba. Taruh harapanmu pada Tuhan, dan percayalah tangan Tuhan sedang merenda hidup kita. Apa yang kita jalani di masa muda ini adalah bagian dari rencana besar Allah, di atas kain sulam agung yang sedang Dia rajut. Hanya ingatlah, seperti yang Salomo pesankan. Ingatlah Tuhan dalam segala yang kamu kejar itu. * Ingatlah akan prinsip kasih. Apakah yang kita kejar dan perbuat akan membangun atau merugikan orang lain? * Hormatilah orang tuamu. Jangan abaikan nasehat orang tuamu, belajarlah dari mereka walaupun generasi kita sudah beda jauh. * Jangan terjerumus ke dalam hal-hal bodoh yang melanggar hukum dan pemerintah. Perluaslah lingkup sosialmu. Tidak apa untuk berkenalan dengan berbagai macam teman dan kawan dari berbagai latar belakang. Memperluas pergaulan itu baik. Hanya ingatlah tetap selektif untuk memiliki pergaulan yang masuk dalam lingkaran dekatmu. Paulus berkata, ‘Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik’. Terutama, carilah lingkaran pergaulan dalam persekutuan di gereja atau di sekolah. Di masa ini pula kamu akan berbenturan dengan banyak w orldview yang lain. Kita nggak perlu menghakimi mereka, atau sebaliknya jangan merasa minder dengan pandangan iman kita. Mungkin teman-temanmu mencemooh imanmu. Mungkin imanmu dipertanyakan oleh kaum intelektual. Mungkin ada masa-masa kamu sendiri mempertanyakan imanmu di dalam hati. Tidak apa. Bergumul dalam keraguan adalah bagian dari perjalanan iman kita. Jika kamu mengalami ini, ingatlah selalu akan identitas kamu di dalam Kristus. Dunia di sekelilingmu mungkin akan memaksamu untuk selalu berlomba dan membuat hidup ini seperti arena pacuan. Tidak salah untuk menjadi kompetitif dan berusaha untuk menjadi yang terbaik, asalkan kita ingat, untuk apa kita melakukan semua itu. Kita mencapai yang terbaik, sebagai persembahan kita kepada Tuhan. Salomo dalam Pengkhotbah 9:11 berkata, “Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib dialami mereka semua.” Sekalipun teman-temanmu mungkin memperoleh nilai yang lebih baik, rumah yang lebih mewah, atau liburan yang lebih mewah. Tidak apa-apa. Pada akhirnya, harga diri kita tidak ditentukan oleh pencapaian kita, tetapi oleh apa yang Kristus telah lakukan bagi kita di kayu salib.
Day 2Day 4

YouVersion uses cookies to personalize your experience. By using our website, you accept our use of cookies as described in our Privacy Policy