Tuhan Tak Pernah SalahSample

Orang Kristen bisa saja mengalami penderitaan karena sakit penyakit, bencana alam, kelaparan dan lain-lain. Dan tidak sedikit dari kita juga sering kali menyalahkan Tuhan akan masalah kita sedang hadapi, dan semua itu sering kali akan semakin membuat kita semakin terpuruk dan tertekan.
Tidak sedikit dari setiap orang Kristen yang gagal dalam ujian kesetiaan ini. Sebab mereka begitu mudah meninggalkan Tuhan dan menerima tawaran-tawaran dunia yang menggiurkan, dimana semuanya serba instan, sekalipun semuanya itu semu. Dan mereka rela mengambil keputusan itu sebab mereka tidak mau masuk dalam proses Tuhan.
Namun jika kita fokus pada kesetiaan Tuhan atas hidup kita, bahwa kasih Tuhan tidak berkesudahan, maka kita akan berkemenangan, bahkan pada saat masalah tersebut belum usai kita sudah memegan kemenangan tersebut. Kuncinya adalah hapalkan dan renungkanlah ayat Alkitab yang berbicara tentang kesetiaan,
kebaikan dan janji-janji Tuhan. Disiplin terhadap pikiran kita, pada saat kita
mengalami masalah, dengan hanya fokus pada kebaikan Tuhan.
Perenungan :
1. Apakah yang kita alami/rasakan, jika kita fokus pada masalah kita?
2. Sebaliknya, apa yang kita alami/rasakan jika memperhatikan kesetiaan Tuhan? (ayat 21)
Penerapan :
Seringkali jika mengalami masalah kita memiliki respon yang salah, menggerutu, menyalahkan orang lain, mengasihani diri sendiri dan bahwa ada yang sampai menyalahkan Tuhan. Respon yang paling benar adalah dengan mengarahkan fokus perhatian kita pada kebaikan dan kesetiaan Tuhan.
Pembacaan Firman:
Ratapan 3:21-24
1 Kor 10:13
Doa:
Mohon ampun Tuhan jika selama ini sering kali kami menyalahkan orang lain, mengasihani diri sendiri, menggerutu dan bahkan menyalahkan Tuhan, jika kita mengalami permasalahan. Kami memohon kekuatan dari Roh Kudus, untuk dapat terus mengingatkan setiap kami untuk selalu Fokus terhadap kebaikan Tuhan atas hidup kami.
About this Plan

Coba bacalah kitab Ayub secara keseluruhan dan kenali bagaimana terjadinya perubahan dalam diri Ayub, dari awalnya hanya mengenal Tuhan dari kata orang, hingga menjadi mengenal Tuhan lebih dalam lagi dalam hidupnya. Dan marilah kita belajar dari pengalaman Ayub ini sehingga pengenalan kita akan Tuhan bukan hanya sekedar teori dan apa kata orang, akan tetapi kita boleh mengalaminya sendiri.
More
Related Plans

Discover God’s Will for Your Life

Ruth: A Story of Choices

Made New: Rewriting the Story of Rejection Through God's Truth

Time Reset for Christian Moms

Finding Strength in Stillness

EquipHer Vol. 26: "How to Break the Cycle of Self-Sabotage"

Drawing Closer: An Everyday Guide for Lent

EquipHer Vol. 24: "Who’s Economy Are You Working For?"

Slaying Giants Before They Grow
