YouVersion Logo
Search Icon

Plan Info

Toxic RelationshipSample

Toxic Relationship

DAY 1 OF 5

KASIH YANG SALAH Istilah toxic relationship merujuk pada sebuah hubungan yang ditandai dengan perilaku-perilaku 'beracun' yang berpotensi merusak fisik maupun emosional diri sendiri atau pasangan. Jika dalam hubungan yang sehat didominasi oleh kasih sayang, dan saling menerima, maka toxic relationship adalah kebalikannya. Toxic relationship disebabkan oleh toxic people dengan ciri-ciri posesif, dominan, suka mengontrol, perfeksionis, manipulator, pembohong, abuser (pelaku kekerasan), dan memiliki ketergantungan berlebih. Toxic relationship akan menciptakan banyak drama pertengkaran yang melibatkan insekuritas atau rasa tidak percaya . Tidak ada komunikasi dua arah yang seimbang, mengingat ada salah satu pihak yang dominan, serta adanya berbagai jenis pembatasan dalam beraktivitas dan mengeksplorasi talenta diri. Dalam Roma 12 :16a dikatakan “Hendaklah kamu sehati dan sepikir dalam hidupmu bersama”. Dan di dalam Kolose 3 : 14 dikatakan “Dan di atas semuanya itu: kenakan lah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.” Dari dua ayat tersebut, jelas bahwa dalam setiap hubungan, seperti misalnya percintaan antara sepasang kekasih, Tuhan menghendaki kasih sebagai dasar utama sehingga dapat membentuk suatu kesatuan hati di antara pasangan. Kasih bukan selalu identik dengan hal hal yang terkesan picisan, tetapi di dalam kasih terdapat juga unsur pengajaran dan hati yang ikhlas untuk dibentuk. Hari-hari ini, hubungan antar pasangan seringkali menjadi sebuah hubungan yang tidak sehat. Terlihat baik baik saja di permukaan, tetapi ternyata menyimpan banyak tekanan di dasarnya. Kasih seringkali di salah-pahami, dinyatakan dengan cara yang salah, dan menjadi samar dengan ego diri sendiri. Sehingga akhirnya banyak orang terjebak dan menjadi korban dalam sebuah hubungan toxic yang merusak mental. Berkompromi dengan alasan agar pasangan bahagia atau terhindar dari masalah, bisa jadi itu adalah awal mula sebuah toxic relationship. Berkompromi itu tentu tidak salah mengingat sebuah hubungan tidak mungkin mulus dari awal sampai akhir tanpa perbedaan pendapat dan pemikiran untuk menyelesaikan masalah. Namun, jika kamu harus mengkompromikan nilai-nilai dan prinsip pribadi yang selama ini kamu pegang demi pasangan, jelas itu BUKAN sesuatu yang sehat. Jangan pernah mempertahankan sebuah hubungan karena sudah lama berpacaran atau kedekatan dengan keluarga pasangan karena hal-hal tersebut tidak akan menjamin kualitas dalam hubungan kalian. Yuk mulai hari ini kamu coba renungkan, seperti apa hubunganmu dengan teman dekat atau pasangan kamu. Apakah gesekan dan pertengkaran yang ada di dalam hubungan kalian adalah pertengkaran yang wajar dan masih termasuk pertengkaran yang sehat? Mari kita koreksi diri kita terlebih dahulu, apakah kita sudah menjadi pasangan yang baik untuk pasangan kita dan menempatkan kasih Kristus sebagai landasan dalam hubungan kita?
Day 2

About this Plan

Toxic Relationship

Banyak anak muda terperangkap dengan hubungan beracun, sadar dan tanpa sadar. Mendefinisikan kasih dan cinta dengan salah. Hal tersebut telah mengonsumsi mental, rohani, jiwa dan raga seseorang. Namun, banyak yang susah ...

More

YouVersion uses cookies to personalize your experience. By using our website, you accept our use of cookies as described in our Privacy Policy