GOALSSample

Sukacita Dunia VS Sukacita Allah
Hari itu Maura sangat sedih. Ketika ia tidak mau memberi contekan, justru ia malah dimusuhi oleh teman-teman sekelasnya. Dalam mengerjakan pelayanan di Rohkris pun ia mengalami kesulitan, ia dimarahi orang tua karena ada rapat sepulang sekolah hingga sore. Bahkan beberapa sahabatnya menganggapnya “Sok Suci” karena tidak mau ikutan cabut kelas ke kantin. Apa yang dilakukan Maura adalah benar, namun mengapa ia diperlakukan negatif oleh orang-orang sekitarnya?
Itulah yang Yesus katakan di awal khotbah-Nya di bukit. Tuhan Yesus mengingatkan bahwa kita masih hidup di dunia dengan segala dosa di dalamnya, termasuk orang-orang berdosa. Namun Tuhan Yesus mengingatkan "Para Pendengar" bahwa setiap ketaatan yang kita lakukan pasti akan diapresiasi oleh Allah, oleh karena itu disebut "Berbahagia".
Mari refleksikan secara pribadi di hadapan Allah yang kudus. Adakah tekanan, kesedihan, kekecewaan, yang kita alami karena mengerjakan pelayanan atau melakukan ketaatan pada Allah? Mari sadari bahwa bukan apresiasi dari manusia yang Allah janjikan, melainkan apresiasi dari-Nya.
“Sukacita abadi hanya berasal dari Allah”
Scripture
About this Plan

Tentunya tidak mudah bagimu sebagai seorang siswa menjalani masa muda yang penuh dengan berbagai tantangan dan godaan. Ada begitu banyak hal yang ditawarkan yang menjanjikan kepuasan semu. Renungan-renungan selama 1 bulan (31 hari) ini, akan menolongmu untuk mengalami Yesus Kristus sebagai satu-satunya kepuasan yang sejati dalam hidupmu yang baru.
More
Related Plans

God's Book: An Honest Look at the Bible's Toughest Topics

Rebuilt Faith

30 Powerful Prayers for Your Child Every Day This School Year

Sharing Your Faith in the Workplace

Legacy Lessons W/Vance K. Jackson

24 Days to Reflect on God's Heart for Redemption

Game Changers: Devotions for Families Who Play Different (Age 8-12)

Protocols, Postures and Power of Thanksgiving

Awakening Faith: Hope From the Global Church
