KRISTEN DAN MEDIA SOSIALNYASample

Memberkati Linimasa
Di awal kepopulerannya, termasuk di Indonesia, Facebook mendapatkan banyak pujian karena telah memfasilitasi banyak orang bertemu kembali dengan teman-teman dan keluarga yang telah lama tidak berjumpa. Hal ini berlaku pula bagi media sosial lainnya, seperti Twitter, Instagram, ataupun YouTube.
Akan tetapi, ada juga dampak negatif yang muncul. Ada oknum-oknum yang memanfaatkan media sosial untuk melancarkan aksi kejahatan. Berita-berita palsu lebih mudah tersebar. Ujaran-ujaran kebencian pun berseliweran di linimasa.
Lantas, bagaimana umat Tuhan seharusnya menyikapi fenomena ini? Sikap seperti apakah yang harus diambil oleh seorang murid Kristus di dalam pergaulan dunia maya yang telah dijabarkan di atas?
Sama seperti sebilah pisau yang bisa digunakan untuk memasak atau untuk menodong, begitu pula media sosial dapat menjadi berkat atau kutuk sesuai dengan keinginan penggunanya. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas, tentu saja—dan mungkin terdengar klise—adalah, setiap orang Kristen haruslah mengupayakan sebaik mungkin agar ia mempergunakan akun-akun media sosialnya dengan bertanggung jawab, menjadikannya sebagai sarana berbagi berkat, bukan kutuk.
Janji Allah kepada Abram ketika pertama kali memanggilnya adalah menjadikannya sebagai berkat, bukan hanya bagi lingkungannya, melainkan juga seluruh bumi. Sungguh sebuah panggilan yang sangat indah. Dan, panggilan serupa juga berlaku bagi setiap orang yang percaya kepadaNya. Sesaat sebelum terangkat ke surga, Yesus memanggil murid-murid-Nya untuk “pergi ke seluruh dunia” dan “memberitakan injil (εὐαγγέλιον, ‘kabar baik’) kepada segala makhluk.
Dengan keberadaan internet dan media sosial, setiap murid Kristus dapat menjalankan panggilan tersebut secara mudah, cukup dengan jari dan ponsel pintarnya. Tentu saja, ini bukan berarti keberadaan penginjil yang bermisi tidak lagi dibutuhkan, melainkan sekarang tidak ada lagi yang dapat menolak melakukan panggilan untuk bermisi dan memberkati dunia yang sangat membutuhkan kabar baik ini. Ia dapat menjadi berkat di media sosial, dengan cara memposting “semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji” (lih. Filipi 4:8).
Scripture
About this Plan

Di era informasi, media sosial yang dirancang sedemikian rupa untuk mengisi celah-celah kebutuhan manusia, seperti informasi, pengakuan, dan aktualisasi diri, memikat jutaan dan bahkan milyaran orang di dunia, termasuk di dalamnya: orang-orang Kristen. Apa saja tantangan bermedia sosial bagi seorang Kristen dan bagaimana ia harus bersikap seturut dengan firman Tuhan? Renungan-renungan berikut ini akan menolong Anda merefleksikannya.
More
Related Plans

Prayer

30 Scripture Based Prayers for Your Marriage

Reset and Recenter: A Christian's Guide to Faith and Technology

Keep Standing: When the Weight Feels Heavy

Hey Girl! You Are Seen, Loved, and Made for More: A 5-Day Plan by Anne Wilson

Run With Endurance: Faith and Perseverance for Everyone

Faith That Feels Real: Part 4 - Trusting God in the Hardest Times

Friendship With Jesus

A Heart Prepared for Thanksgiving
