YouVersion Logo
Search Icon

Plan Info

KRISTEN DAN IDENTITASNYASample

KRISTEN  DAN IDENTITASNYA

DAY 3 OF 3

Penerimaan Kitab Ayub dimulai dengan percakapan antara Allah dan Iblis tentang seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub. Allah bertanya apakah Iblis memerhatikan hamba-Nya yang saleh, jujur serta takut akan Allah dan menjauhi kejahatan itu. Namun Iblis beranggapan, bahwa Ayub menjadi orang yang baik hanya karena kebaikan yang Allah berikan kepadanya. Bila Allah mengambil semua kebaikan tersebut, mungkin sifat asli Ayub akan tampak jelas. Lalu Allah berkata bahwa segala yang dimiliki Ayub kini ada dalam kuasa Iblis untuk menyebabkan penderitaan bagi Ayub. Ayub pun kehilangan orang-orang yang dikasihinya dan segala yang ia miliki. Hal ini tentu sangat menghancurkan hatinya. Namun Ayub masih memuji Allah di tengah situasi tersebut, setidaknya selama pasal 1 dan 2. Dalam pasal-pasal selanjutnya, kita melihat apa yang sebenarnya sedang ia rasakan. Ayub berkeluh-kesah dan bahkan mengutuki hari kelahirannya seolah ingin berkata lebih baik ia tidak dilahirkan sama sekali jika kehidupannya harus diisi dengan penderitaan sehebat ini. Teman-temannya bahkan memperparah kondisi Ayub dengan mengatakan bahwa penderitaan ini terjadi karena kesalahan yang Ayub lakukan. Begitulah kesimpulan mereka terhadap keadilan Allah; manusia pasti mendapatkan apa yang pantas ia dapatkan. Ayub mengalami pergumulan emosi yang naik-turun. Ada saat dimana ia dengan percaya diri menerima bahwa Allah tetap bijaksana dan adil. Tetapi ada juga saat dimana ia meragukan kebaikan Allah. Bahkan, ia datang kepada Allah dan menuding bahwa Allah telah gegabah dan tidak adil. Pada akhir percakapannya dengan Allah, Ayub meminta Allah menjelaskan mengapa ia harus mengalami kondisi tersebut. Allah tidak memberikan jawaban langsung atas permintaan Ayub, melainkan mengajak Ayub melihat betapa dahsyatnya dunia ciptaan-Nya dan bertanya apakah Ayub sanggup memahami setiap kejadian dunia yang mendetail itu. Sederhananya, Allah ingin berkata, bahwa Ayub tidak akan mengerti hikmat-Nya sama sekali, sekalipun Ia menjelaskannya kepada Ayub. Bahkan hal-hal yang tampak buruk dan berbahaya adalah bagian dari dunia yang Ia ciptakan. Menurut perspektif Ayub, tampaknya Allah tidak adil kalau ia harus mengalami kesulitan/hal-hal yang tidak sesuai dengan ekspektasinya. Namun, perspektif Allah jelas tidak dapat diselami. Allah secara dinamis berinteraksi dengan seluruh kompleksitas yang ada ketika Ia membuat keputusan-keputusan. Seperti itulah hikmat Allah. Sehingga permintaan Ayub agar Allah menyatakan pembelaan-Nya tidak masuk akal. Ayub tidak akan sanggup memahaminya dengan utuh sekalipun ia ingin. Hal terbaik yang dapat dilakukan Ayub adalah tunduk dengan kerendahan hati, bahwa ia tidak harus mengerti segala sesuatu dan tetap menerima apa yang Allah tetapkan terjadi di dalam hidupnya. Bahkan ketika di akhir kita melihat Allah memberikan “hadiah” bagi Ayub dua kali lipat dari sebelumnya, itu pun bukan semata karena ketaatan Ayub. Itu adalah keputusan mandiri Allah berdasarkan hikmat-Nya. Perjumpaan Ayub dengan Allah membuatnya menjadi teladan untuk hidup dalam takut akan Allah apa pun kondisinya—percaya pada hikmat Allah. Acceptance atau penerimaan adalah suatu praktik yang harus kita terapkan di dalam setiap aspek hidup. Apakah Anda bergumul dengan penerimaan terhadap kondisi dan keberadaan diri Anda sendiri? Apakah ada pergumulan/kesulitan yang masih sulit Anda terima dan akhirnya menyulitkan Anda juga untuk hidup dalam kerendahan hati untuk mengakui hikmat Allah selalu baik? Apakah Anda mencari penerimaan dari orang lain karena Anda kehilangan hal tersebut dari keluarga? Bagaimana kisah Ayub mengajarkan Anda untuk menghadapi pergumulan-pergumulan tersebut? “God, grant me the serenity to accept the things I cannot change, courage to change the things I can, and wisdom to know the difference.” – The Serenity Prayer
Day 2

About this Plan

KRISTEN  DAN IDENTITASNYA

Abad ke-21 barangkali merupakan era dimana semakin banyak orang, termasuk orang Kristen, mengalami krisis identitas. Hadirnya berbagai media sosial yang difasilitasi oleh internet membuat setiap orang dapat menciptakan i...

More

YouVersion uses cookies to personalize your experience. By using our website, you accept our use of cookies as described in our Privacy Policy