Damai Sejahtera

Pernahkah Anda bangun tidur dengan perilaku buruk? Atau punya emosi yang meluap-luap? Atau mencari-cari kesalahan kecil yang Anda pikir Anda miliki? Uh. Tidak menyenangkan. Tapi Allah tidak menginginkan kita untuk hidup seperti itu. Rencana bacaan Alkitab ini akan membantu Anda mempelajari kebenaran dari Filipi pasal 4. Itu akan membantu Anda memikirkan apa yang Anda pikirkan!

Pikirkan Apa yang Anda Pikirkan

Dengan banyaknya tanggung jawab dan gangguan yang berlomba-lomba menarik perhatian, banyak dari kita membangun siklus istirahat yang tidak sehat. Hasilnya, kita habis terbakar, serta melawan dan menepis kehendak Tuhan dalam hidup kita. Dalam rencana ini, kita dipanggil untuk melakukan pemeriksaan diri, yang membantu kita untuk bergerak maju dalam hidup yang bertujuan dan berkelanjutan bersama Yesus.

Jiwa yang Beristirahat: 7 Hari untuk Pembaruan Jiwa

Jangan sampai kita terlalu fokus mempersiapkan dekorasi dan perayaan natal namun lupa untuk menjadikan Kristus pusat dari natal. Jadikan natal sebagai momen untuk kita kembali ingat bahwa Kristus pernah lahir ke dunia untuk menyelamatkan kita. Kelahiran nya membawa sukacita, damai sejahtera dan mengubah fokus kita bukan lagi kepada perkara dunia tetapi perkara yang di atas. Renungan ini akan membantu saudara mengerti apa yang seharusnya menjadi fokus Anda pada momen natal.

5 Hari Renungan Natal : Mencari Perkara Yang Diatas

Menjadi penjaga perdamaian bukanlah yang menuntun pada kedamaian sejati karena pasukan perdamaian memberikan rasa damai yang palsu melalui menghindar dari masalah. Namun, sebagai orang Kristen, Anda memiliki hubungan yang paling erat dengan kedamaian sejati, yaitu Yesus. Anda adalah pembawa damai - jembatan antara teman dan keluarga Anda, dan Yesus! Anda memiliki kemampuan untuk membongkar konflik dan merekonsiliasi orang-orang dengan Yesus. Temukan strategi ini dalam rencana Alkitab Pembawa Damai kami hari ini.

Jadilah Pembawa Damai

Paskah tahun ini aku ambil waktu untuk puasa dan benar-benar tanya Tuhan, arti dari kematian dan kebangkitan Yesus untuk manusia. Pertanyaan sederhana seperti, "Kenapa sih Tuhan... Kenapa Tuhan mau dan harus mati buat aku?" Jawabannya aku yakin akan mengingatkan kita lagi tentang kemenangan-kemenangan yang Tuhan tawarkan lewat darah. Yuk, sama-sama belajar lebih dalam tentang kasih Bapa! 

Yesus Mati Buat Aku, Kenapa?

Kini, lebih daripada sebelumnya, kita dihadapkan dengan kehidupan seseorang sebagaimana mereka ingin dilihat, dan membanding-bandingkannya dengan hidup kita yang menimbulkan iri hati. Anda tidak ingin dorongan ini melukai Anda, namun bagaimana dengan kerusakan yang disebabkan iri hati yang datangnya dari orang lain? Dalam rencana bacaan ini, Anda akan mengetahui cara untuk mengatasi iri hati, menjaga hati Anda, dan berjalan dalam kebebasan. 

Bebas dari Iri Hati Sebuah Rencana Bacaan Enam Hari Dari Anna Light

Apakah Anda ingin lebih damai dalan hidup Anda? Apakah Anda ingin ketenangan lebih dari sekedar impian? Anda bisa mendapatkan kedamaian yang sejati tapi hanya dari satu sumber--Tuhan. Bergabunglah bersama Dr. Charles Stanley saat dia menunjukkan cara untuk mendapatkan kedamaian dalam pikiran yang mengubah hidup, menawarkan Anda alat bantu untuk menyelesaikan penyesalan masa lalu, menghadapi masalah saat ini, dan menenangkan kekhawatiran akan masa depan.

Menemukan Kedamaian

Bagi mereka yang bergerak terlalu cepat dalam menjalani hidup, ini merupakan sebuah panduan untuk membantu Anda memperlambat dan menemukan peristirahatan. Dalam Kecanduan Sibuk, Brady Boyd menunjukkan bagaimana kita dapat menjalani hidup yang merangkul ketenangan dan kesunyian, menemukan damai yang Tuhan ingin kita miliki.

Kecanduan Sibuk: Pemulihan Bagi Jiwa yang Tergesa-gesa

Mari kita ingat kembali bahwa Yesus sendiri berkata kepada murid-murid-Nya, "Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." Secara umum, sebagai anak-anak Tuhan, kita tidak luput dari penderitaan, masalah, atau cobaan. Kita mempunyai hidup yang berkemenangan, tetapi itu tidak berarti kita tidak akan melalui kesedihan seperti yang diajarkan Paulus. Bagaimana kita meresponi cobaan akan berdampak lebih besar ketimbang apa yang kita khotbahkan.  

