Kehidupan: Benarkah ini?Sampel

Terlahir Kembali

Bagaimana seseorang menjadi seorang Kristen? Apakah seperti mencoba tim olahraga atau bergabung dengan klub di sekolah? Apakah Anda hanya dilahirkan dalam keluarga Kristen? Apakah Kekristenan diwarisi seperti DNA? 

Dalam cerita yang baru saja kita baca, kita bertemu dengan seorang Farisi bernama Nikodemus. Orang Farisi adalah pemimpin agama Yahudi pada abad ke-1. Sekarang, Yesus sering berkonflik dengan orang-orang Farisi, tetapi Dia adalah seorang guru yang menawan dan desas-desus menyebar bahwa kuasa ajaib sedang bekerja di dalam Dia, sehingga Nikodemus tertarik. 

Nikodemus adalah orang yang religius, tetapi jiwanya masih haus akan kehidupan yang utuh. 

“Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah…’ (ay. 2).

Dan Yesus menjawab,

“Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah” (ay. 3).

Nikodemus salah mengerti perumpamaan itu. “Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua?” (ay.4) 

Yesus dengan cepat meluruskan kesalahpahaman itu. Dia menggunakan citra dilahirkan kembali untuk menggambarkan pengalaman yang sangat nyata bahwa Roh Kudus bekerja dalam hidup kita. 

Kita dilahirkan kembali (yang merupakan cara lain untuk mengatakan bahwa kita menjadi seorang Kristen) ketika kita berbalik dari dosa dan percaya kepada Kristus, yang merupakan bukti bahwa Roh Kudus bekerja dalam hidup kita.

Menjadi seorang Kristen bukanlah perubahan kecil atau penyesuaian dalam hidup kita. Menurut Yesus, menjadi murid-Nya melibatkan sesuatu yang jauh lebih radikal daripada perubahan yang dangkal dari sikap kita. Mengikuti Dia lebih seperti melangkah ke cara hidup yang benar-benar baru.