Info Rencana

Jangan Menyerah! - Bagian 6: Terang di Tengah GelapSampel

Jangan Menyerah! - Bagian 6: Terang di Tengah Gelap

HARI KE 5 DARI 7

Botak Bukanlah Hal Buruk

"Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan." - Yesaya 52:13

Saya mengingat pagi itu ketika rambut saya mulai rontok. Meskipun sudah saya antisipasi, mengalaminya secara langsung tetaplah sesuatu yang sulit untuk dihadapi. Saya berupaya untuk tidak mencukur kepala dengan harapan bahwa kerontokan rambut itu akan berhenti. Namun, kenyataannya berbeda. Saat saya terbangun di pagi hari, saya melihat begitu banyak helai rambut berserakan di seluruh bantal saya.

Ketika saya tiba di tukang cukur, saya meminta agar tidak menyisir atau menyentuh rambut saya. "Cukur saja semuanya," ucap saya. Meskipun saya sudah meminta, tukang cukur itu tidak menghiraukannya. Wajahnya berubah pucat ketika dia memegang rambut saya yang rontok. Selama rambut saya dicukur, saya mulai merasa cemas memikirkan bagaimana cara menghadapi orang-orang setelahnya, karena sekarang jelas bagi mereka bahwa saya sedang berjuang melawan kanker.

Haruskah saya merasa malu karena saya memiliki kanker? Bagaimana saya akan menjawab orang yang bertanya tentang apa yang terjadi pada saya? Apa yang akan orang pikirkan tentang saya ketika mereka mengetahui tentang kondisi saya?

Selama perjalanan-Nya ke gunung Golgota, Yesus sebagai manusia pasti merasa malu karena semua penghinaan yang ditimpakan kepada-Nya. Tetapi Dia tidak membiarkan hal itu mengalihkan fokus-Nya dari apa yang Bapa inginkan agar Dia lakukan dan selesaikan. Alkitab mencatat bahwa Yesus memiliki wajah yang rusak dan terluka akibat perlakuan orang terhadap-Nya. Yesus tahu bagaimana rasanya ditolak secara publik. Namun, Dia tidak memusatkan perhatiannya pada penampilannya. Sebaliknya, Dia menatap mata-Nya pada apa yang akan terjadi setelah seluruh proses itu selesai – dimuliakan di atas takhta Bapa di Surga.

Yesus tahu bahwa apa yang Dia alami bertujuan untuk kemuliaan yang lebih besar. Kita dapat hidup hari ini di bawah kemuliaan-Nya karena apa yang telah dilakukannya. Dia telah mengambil kegagalan kita di kayu salib dan menggantikannya dengan identitas baru kita sebagai anak-anak Allah. Yesus melihat kelemahan kita dan memberikan kekuatan serta karunia-karunia agar kita dapat menghargai dan mengembangkannya untuk memberkati orang lain.

Ketika saya merenungkan hal tersebut, saya menyadari bahwa menjadi botak sama sekali tidak buruk!

Sahabatku, hari ini, cobaan-cobaanmu mungkin terlihat buruk. Tetapi saya ingin memberitahumu bahwa Yesus mengerti bagaimana rasanya semua itu karena Dia sudah mengalaminya juga. Yesus tidak ingin engkau merasa seperti itu, melainkan. ingin engkau menatap mata untuk melihat kemuliaan yang akan engkau alami setelah cobaan itu selesai. Yesus ingin engkau berpegang pada janji bahwa Dia akan mengubah cobaan-cobaan yang buruk ini menjadi berkat yang indah bagi banyak orang.

Kita adalah anak-anak Allah terlepas dari penampilan yang ada.

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 4Hari 6

Tentang Rencana ini

Jangan Menyerah! - Bagian 6: Terang di Tengah Gelap

Apakah Anda merasa perjalanan hidup Anda sulit? Apakah Anda merasa seperti berada di dalam terowongan yang gelap dan tidak ada jalan keluar? Apakah Anda merasa kehilangan harapan dan hampir menyerah? Jika Anda sedang men...

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Riky Irawan yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://rikyiraw.wordpress.com/

YouVersion menggunakan cookie untuk mempersonalisasi pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs web kami, Anda menerima penggunaan cookie seperti yang dijelaskan dalam Kebijakan Privasi kami