Terhubung Dengan Sang SumberSampel

Tinggal di Dalam Yesus

Pernahkah kamu memainkan smartphone waktu seseorang sedang bicara denganmu, tapi lalu lupa apa yang tadi dia katakan? Pernahkah kamu menyelesaikan sebuah pekerjaan, tapi tanpa hati sehingga kamu bekerja untuk memenuhi kewajiban saja?

Hadir secara fisik tidak selalu berarti kita memberikan pikiran, hati, dan perhatian yang 100%.

Dalam hubungan, hal yang sama juga bisa terjadi. Suami dan istri bisa tinggal bersama di satu rumah, tapi belum tentu bersatu. Orang bisa rutin ke gereja tiap Minggu, tapi belum tentu bertumbuh atau bahkan bertemu Tuhan.

Dalam hubungan dengan Tuhan, harapan Tuhan terhadap kita terungkapkan waktu Dia berkata kepada murid-murid-Nya, “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku,” (Yohanes 15:4 TB).

Yesus ibaratkan diri-Nya sebagai pokok anggur dan kita sebagai ranting-ranting-Nya.

Dia datang ke dunia bukan untuk menyelamatkan kita saja; bukan ingin kita berjalan bersama-Nya saja, tetapi Dia ingin kita berada di dalam Dia, seperti ranting tidak terpisahkan dengan pokok anggurnya. Pokok anggur dan ranting selalu terhubung, selalu melekat, tidak berdiri atau bergerak sendiri-sendiri. Ranting tahu keinginan pokok. Ranting bekerjasama dengan pokok menghasilkan buah.

Kalau ranting terputus dari pokok, hanya satu nasibnya: ranting akan kering dan tidak bisa berbuah karena terpisah dari sumbernya. Kehidupan rohani kita akan kering kalau kita terputus dari Sang Sumber Kasih kita. Sebaliknya, kalau kita terus terhubung dengan kasih Tuhan, kasih yang kita terima dari-Nya pasti akan mengalir keluar dari hidup kita.

Renungan dan Doa

Bagaimana hubunganmu dengan Tuhan saat ini? Apakah ada hal yang menghalangi, dan apa yang bisa kamu lakukan untuk terus terhubung dan tinggal di dalam-Nya?

Berdoalah, datang kepada Tuhan apa adanya dan percaya penuh Tuhan mengampunimu dan mendengarkanmu.