Saya MemilihSampel

Saya Memilih Kuasa Daripada Kesempurnaan
"Apa yang terlintas di benak kita ketika kita memikirkan tentang Tuhan adalah hal yang paling penting tentang kita." A. W. Tozer
Ketika saya menjadi pengikut Kristus, saya memandang Tuhan itu tanpa kasih karunia. Saya percaya keselamatan membutuhkan transaksi harian di mana saya akan menebus dosa saya untuk memperoleh lebih banyak kasih karunia. Jika saya melewatkan satu dosa saja, Tuhan akan meminta pertanggungjawaban saya. Keyakinan itu memungkinkan saya untuk merasa sombong ketika saya merasa telah memenuhi harapan Tuhan dan tiba-tiba jatuh dalam ketakutan ketika saya membuat kesalahan.
Siklus naik-turun ini membuat saya terjebak di atas treadmill dan mengulangi putaran yang sama: bertobat, sombong, jatuh, dan benci. Konsep yang tidak tepat tentang Tuhan ini membuat saya tidak dewasa dan memaksa saya untuk berperang tanpa sukacita melawan dosa saya yang telah dimenangkan oleh Yesus. Ketika saya pertama kali menyadari hal ini, saya merasa telah berinvestasi terlalu banyak pada treadmill kemandirian yang harus saya lepaskan. Mungkin saya memiliki bagian sempurna dari iman saya. Saya tidak ingin melepaskan semua pekerjaan itu.
Syukurlah, saat Roh Kudus mengungkapkan lebih banyak kepada saya mengenai kasih karunia Tuhan, saya perlahan-lahan menyadari pekerjaan saya untuk mendapatkan kepuasan Tuhan tidak ada gunanya sama sekali. Saya menyadari bahwa saya tidak dapat menambah kasih karunia, dan jika saya tidak pernah berdosa lagi—jika saya melakukan segalanya dengan benar—saya tidak akan pernah layak mendapatkan pengampunan Tuhan.
Efesus 2:10 menghentikan saya dari treadmill sekali untuk selamanya. Saya diciptakan untuk tujuan yang spesifik! Saya akhirnya memilih untuk sepenuhnya menerima pengampunan Yesus sehingga saya bisa melanjutkan pekerjaan yang lebih penting. Anda mungkin percaya kepada Yesus, tetapi apakah Anda telah sepenuhnya menerima apa yang Dia lakukan untuk Anda? Roh Kudus masih membantu saya untuk memilih kuasa-Nya daripada kesempurnaan saya, dan Dia menuntun saya menuju tugas-tugas yang diatur secara unik sepanjang jalannya—hal-hal yang tidak akan pernah saya lihat dari treadmill saya.
Doa: Roh Kudus, maukah Engkau menolong saya untuk meninggalkan kesempurnaan tanpa sukacita dan mengalami pengampunan dan kuasa anugerah Tuhan sepanjang hidup saya? Maukah Engkau menolong saya untuk menunjukkan hal yang sama kepada orang lain?
Michael Martin, pengembang web di YouVersion
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini

Apakah Anda pernah merasa terjebak di dalam buku "pilih sendiri petualanganmu" bersama orang lain yang menentukan pilihannya? Memang benar kata ibu. Pilihan kita sesungguhnya penting—teramat sangat penting. Rencana bacaan Life.Church ini menjadi materi pendamping pengajaran Craig Groeschel tentang pilihan-pilihan penting yang dapat kita buat. Terkadang kita tidak selalu bisa menentukan sendiri petualangan kita, tapi kita dapat memilih tujuan, doa, penyerahan diri, disiplin, kasih, dan skala prioritas.
More