Saya MemilihSampel

I Choose

HARI KE 6 DARI 12

Saya Memilih Menyerah Daripada Mengendalikan (Bagian 3)

Saya sulit untuk menyukai kisah Abraham yang hampir mengorbankan putranya, Ishak. Itulah yang saya katakan.

Itu mungkin perintah yang paling mencengangkan dan membingungkan yang pernah Tuhan berikan. Ingat, Tuhan menjanjikan Ishak kepada Abraham. Ishak akan membuat keturunan Abraham sebanyak bintang (janji lainnya), dan garis keturunan Ishak pada akhirnya akan mengarah pada Putra Allah, Yesus.

Kemudian muncul masalah pengorbanan anak seutuhnya. Tahukah Tuhan bahwa ini bertentangan dengan moralitas yang telah Dia ajarkan kepada umat-Nya? Inilah yang dilakukan agama lain terhadap dewa-dewa. Apakah Tuhan tahu apa yang Dia minta?

Kisah ini benar-benar berbicara kepada saya di masa saya sedang menyembunyikan dosa. Tuhan telah memberkati saya dengan luar biasa dan memberikan jalan bagi saya lebih dari yang pernah saya impikan. Tapi, cara saya sendiri membuat semua pemberian itu terancam lenyap. Saya sangat ingin menemukan cara untuk mengaku tanpa menanggung apa yang saya pikir akan menjadi hukuman Tuhan.

Kisah Abraham memberikan saya perspektif baru. Apakah Tuhan begitu cemburu pada satu individu sehingga Dia menyesuaikan rencana-Nya hanya untuk memiliki individu tersebut?

Hebatnya, cerita ini sepertinya menjawab iya. Tuhan ingin tahu bahwa Dia memiliki hati Abraham. Itu menarik perhatian saya.

Saat saya behadapan dengan kisah ini, rasanya seperti Tuhan berbisik dalam hati saya, “Letakkan impianmu, masa depanmu di atas altar. Mereka tidak bisa dibandingkan dengan kekekalan bersama-Ku. "

Abraham mentaati Tuhan. Dia naik ke atas gunung, mengikat putranya di altar, dan mengangkat pisaunya. Kemudian, Tuhan menunjukkan belas kasihan. Dia menghentikan Abraham saat akan mengorbankan putranya, menyediakan seekor domba jantan untuk dikorbankan, dan memberkati Abraham atas kesetiaannya. Saya mengalami perjalanan yang sangat mirip.

Terkadang sepertinya Tuhan menanti kita untuk mengakui dosa-dosa kita, atau melepaskan kendali, sehingga Dia dapat menghukum kita. Tapi sama sekali tidak demikian. Ketika kita mau menyerahkan segalanya dan mengikut Dia, Dia menunjukkan belas kasihan, memberikan Putra-Nya sebagai korban ganti kita, dan memberkati kita atas kesetiaan kita.

Lakukan:  Tindakan nyata apa yang perlu Anda lakukan untuk meletakkan impian, kekhawatiran, rahasia, atau janji Anda di atas altar di hadapan Tuhan?

Audra Blake, pembuat film di Life.Church

Firman Tuhan, Alkitab

Tentang Rencana ini

I Choose

Apakah Anda pernah merasa terjebak di dalam buku "pilih sendiri petualanganmu" bersama orang lain yang menentukan pilihannya? Memang benar kata ibu. Pilihan kita sesungguhnya penting—teramat sangat penting. Rencana bacaan Life.Church ini menjadi materi pendamping pengajaran Craig Groeschel tentang pilihan-pilihan penting yang dapat kita buat. Terkadang kita tidak selalu bisa menentukan sendiri petualangan kita, tapi kita dapat memilih tujuan, doa, penyerahan diri, disiplin, kasih, dan skala prioritas.

More

Kami ingin berterima kasih kapad Life.Church yang menyediakan program ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: www.life.church