YouVersion Logo
Search Icon

GIII Tokyo

Ibadah Minggu 25 Februari 2024

Ibadah Minggu 25 Februari 2024

Tema: Keputusan yang Berbelas Kasih; Pengkhotbah: Ev. Gerson; Nas Khotbah: 1 Raja-Raja 3:24-28; Nas Pembimbing: Amsal 31:9.

Locations & Times

GIII Tokyo

Japan, 〒102-0082 Tokyo, Chiyoda City, Ichibanchō, 25−13 全国町村議員会館

Sunday 10:15 AM

Berbelas Kasih bukanlah Beban; tetapi karena sulitnya kita untuk berbelas kasih maka kita selalu menjadikannya sebagai beban.

Kenapa berat?
1. Karena kita hidup di dunia yang tidak memiliki belas kasihan.
2. Sekalipun dalam khotbah 2 minggu yang lalu kita telah diberikan contoh praktisnya supaya kita berbelas kasih, mungkin diantara kita belum ada yang menerapkan apa yang telah disampaikan.
Sulitnya kita untuk mengambil Keputusan yang Berbelas Kasih inilah yang menjadi bagian penting untuk kita renungkan bersama dari teks 1 Raja-Raja Ayat 26.

ini memperlihatkan kepada kita:
Ada Keputusan yang Benar yang berkata: “Berikan kepadanya, jangan sekali-kali membunuh bayi itu". Tetapi ada pula Keputusan yang salah, seperti Perempuan yang lain memutuskan, dengan berkata: “Penggal saja bayi itu." supaya adil dan sama-sama tidak memilikinya.

Keputusan Perempuan yang mengatakan: “Penggal saja bayi itu” adalah Keputusan yang sangat Ekstrim, Keputusan yang tidak memiliki belas kasihan, Keputusan yang sangat biadab, Keputusan yang tidak memiliki rasa empati.

Tetapi yang menjadi pertanyaannya bagi kita adalah
# Dimana Keputusannya yang Salah?
# Kenapa Perempuan yang berbelas kasih yang harus dipertanyakan dan disalahkan?
A. Kata Perempuan Sundal (TB2: Pelacur)

# Pada waktu itu masuklah dua orang perempuan sundal menghadap raja, lalu mereka berdiri di depannya (Ayat 16)

# Tapi apakah benar kesaksian dari Perempuan Sundal itu? (Ayat 19) Maka sangat lucu dan perlu dipertanyakan kalau ada Perempuan Sundal yang berbelas kasih, dan mengatakan jangan sekali-kali membunuh bayi itu.

# Betapa sulitnya bukan menjadi seorang yang ingin Berbelas Kasih. Karena selalu dikaitkan dengan kehidupan dan dosa-dosa masa lalu yang diperbuat. Bisa saja hari ini kita Berbelas Kasih, tetapi besok mulai kumat lagi dikehidupan yang tidak berbelas kasih.
Mari kita selidiki kata Sundal dari teks ini.

Kata “Sundal” dari kata kerja זנח (zanah) artinya menolak dan itu biasanya karena rasa tidak suka atau ketidak-setujuan akan hukum-hukum Tuhan. Dari kata זנחzanah lah, kita temukan kata Zinah/Berzinah.

Apa maksud dari kata zanah ini?
# Kel. 20:14 , Hukum Jangan Berzinah ini bagi Perempuan Sundal tidak ada arti apa-apanya karena pada dasarnya mereka menolak hukum-hukum Tuhan, mereka tidak suka kalau ada hukum ini, apalagi untuk Berbelas Kasih.
# Hosea 9:1

Artinya:
# Bukankah ketika engkau meninggalkan Tuhan dalam hidupmu itu tandanya engkau sedang berzinah dengan meninggalkan Tuhan?
# Bukankah ketika engkau mencintai tempat dimana engkau menghasilkan uang dari pada mencintai Rumah Tuhan dengan datang Beribadah, itu menunjukkan engkau sedang berzinah dengan apa yang engkau kerjakan?
# Bukankah ketika engkau tidak bisa terlepas dari Film Porno, Majalah Porno yang dijual bebas dikonbini, yang berkaitan dengan pornografi, bukankah engkau sedang melakukan perzinahan itu?
# Bukankah perbuatan-perbuatanmu ini sama dengan engkau menolak hukum Tuhan yang mengatakan “Jangan Bezinah”?
Ada Pengertian kedua dari kata zanah
yaitu, Bau Busuk yang menyengat.

Apa maksudnya?
# Selain apa yang dilakukan adalah perbuatan busuk, pada saat yang sama Perbuatan Zinah ini adalah perbuatan yang rusak dan tidak bermoral. Dihadapan Tuhan zinah ini adalah perbuatan busuk, maka dalam beberapa hukum taurat, bagi siapa ketahuan berzinah; baik itu laki-laki ataupun Perempuan akan dilempari dengan batu sampai mati. (Imamat 20:10)

# Tetapi ingatlah Yesus sendiri pernah memberikan teladan kepada kita, bagaimana Dia berbelas kasih kepada Perempuan yang kedapatan berzinah yang akan dilempari dengan batu. (Yoh. 8:1-11)

# Kata Berzinah disini Na’aph (Im. 20:10). Tentunya berbeda dengan kata Zanah dari teks yang kita telah baca (1 Raj. 3:16).

Apa bedanya kata Na’aph dan Zanah?
# Na’aph ini menunjukkan kepada mereka yang sudah menikah, dan mereka berhubungan dengan orang lain. Sedangkan Perempuan Sundal/Zanah disini menunjukkan mereka belum memiliki pasangan, belum menikah, belum bertunangan tetapi mereka menjadikan diri mereka sebagai perempuan yang siap sedia untuk disetubuhi oleh siapapun.

# Dalam Yehezkiel 16:35 & 38, Perempuan Sundal itu akan dihakimi seperti Perempuan-perempuan yang berzinah.

Mungkin kita telah banyak membuat Keputusan buruk dalam hidup ini, sehingga kita merasakan sudah tidak penting untuk berbelas kasih kepada orang disekitar kita.

Merasa diri ini terlalu buruk dan masih banyak yang perlu dibenahi maka Keputusan kita adalah berbelas kasih saja kepada diri sendiri, tidak perlu kepada orang lain.

Bukankah Perempuan Sundal ini justru punya belas kasihan, sekalipun status, kondisi, profesinya tidak memungkinkan untuk berbelas kasihan?
Maka apapun Status, Profesi, Kondisi kita, sangat perlu rasanya untuk berbelas kasih!
B. Kata Berbelas Kasihan

# Kata Belas Kasihannya dalam bahasa Ibrani dari kata kerja רחם(raham) berarti sangat mencintai atau memiliki belas kasihan. Dari kata raham inilah kita kita dapat menemukan kata rahim.

# Kata Belas Kasih ini menggambarkan seperti Seorang Ibu kepada anaknya. Sebagaimana kita semua harus berbelas kasih kepada orang-orang yang lemah, tidak berdaya, seperti seorang bayi yang harus diurus sedemikian rupa. (Mazmur 103:13)

# Bukankah Tuhan sejak permulaan Telah memberikan sayang-Nya buat kita yang selama ini percaya kepada-Nya. Lantas kenapa kita masih terlihat terbeban, dengan muka murung kita untuk memberikan rasa sayang dan belas kasih kita kepada orang-orang disekitar kita?! (Lukas 15:20)

Bapa yang ada di dalam Yesus Kristus lah yang pernah melakukan itu kepada kita, ketika kita menjauh dari Dia.
Apa yang menyebabkan Perempuan Sundal ini Berbelas Kasih?

karena ada kata dari Salomo dalam ayat 25,"Penggallah..."

C. Kata Penggallah
Kata “Penggallah” dari kata kerja ג ַזר (gazar),

sekurang-kurangnya ada 2 pengertian yang bisa kita lihat dari kata gazar ini:
- Membunuh, Memotong, atau Memenggal (gazar) (Ayat 25 & 26)

# Ketika Salomo mengatakan “bunuhlah/potonglah bayi itu” ini adalah Keputusan yang sangat tepat. (Ayat 28)

Artinya apa?
Keputusan kita untuk Berbelas Kasih itu datangnya hanya dari Allah saja, Allah yang memberikan, Allah yang menginspirasi, Allah yang berfirman kepada kita untuk Berbelas Kasih. Sebelum Salomo memutuskan untuk “membunuh/memotong bayi itu”, Salomo sendiri telah memiliki “Belas Kasih kepada sang bayi. (1 Korintus 1:27-29).

# Itulah belas kasih yang didasarkan pada Hikmat Allah. Dia tidak mau bayi itu Jatuh ditangan Ibu yang jahat itu, dia tidak mau bayi itu jatuh ditangan Ibu yang tidak memiliki Belas kasih itu.

# Tangan Ibu yang memiliki Belas Kasih itu telah ada di dalam kita masing-masing saat ini, Tangan itu ditandai dengan Paku yang menusuk-Nya di tiang Salib.

Maka dari Tangan Yesus lah kita berkaca, menggunakan tangan kita untuk Berbelas Kasih.
Arti kata gazar selanjutnya:
- Tidak ada Harapan (gazar) (Ratapan 3:17)

# Bukankah Yesus Berbelas Kasihan kepada mereka yang Lelah & Terlantar itu, yang telah hilang harapannya dan Dia memberikan keadilan kepada mereka. (Matius 9:36)

# Raja itu mengadili dengan Adil dan dia memberikan Harapan Baru bagi Perempuan yang memberikan keputusannya untuk Berbelas kasih itu. (ayat. 27)
# Dalam Ibrani 11:31-32, Kita tahu bagaimana kisah Rahab (seorang Perempuan Sundal yang diselamatkan karena Iman nya, dan melalui Imannya lah terlihat Tindakan Belas Kasihnya kepada Pengintai yang adalah utusan Tuhan itu)

# Dalam Hakim-Hakim 11:1, kita tahu bagaimana kisah Yefta yang adalah anak Perempuan Sundal tetapi dia menjadi seorang Pahlawan yang Gagah Perkasa atas perkenanan Tuhan.

Mungkin saat ini belum pernah terlihat dampak dari Belas Kasih yang kita telah lakukan selama ini, tetapi percayalah, suatu saat Dampak Belas Kasih itu akan dirasakan, mungkin oleh Anak, cucu kita, dan orang banyak yang ada disekitar kita.


Kesimpulan:

Teruslah berbelas kasih, berjuanglah terus menerus, jangan pernah berhenti untuk berbelas kasih, karena:
- Keputusan yang berbelas kasih memberikan makna mencintai sedalam-dalamnya.
- Keputusan yang berbelas kasih mengandung resiko; tetapi lebih besar harapan dan dampak dimasa depan.