Dipilih Untuk Jadi Mukjizat.Sampel

Aku ada sejak awal

Aku yakin saudaraku, Yakobus, sudah sudah cerita bagaimana, hahaha karena sikap kami yang belum dewasa, sampai-sampai kami dijuluki “anak-anak gledek” Betul, kadang-kadang kami gampang meledak-ledak!

Hal yang paling menyentuh hatiku dari hubungan Yesus dengan kami adalah Ia tidak pernah menunggu kami untuk jadi sempurna terlebih dahulu sebelum mengajak kami dalam pelayanan. Kalau harus begitu, mungkin Ia harus menunggu selamanya… bahkan lebih lama lagi! :-)

Walau kami sering salah dan masih banyak yang harus diubah, Yesus tetap mengajak kami dari awal dalam setiap pekerjaan-Nya.

Aku masih ingat, pada hari yang sama ketika Yesus menegur kami dan memberi julukan “anak-anak gledek,” Ia memanggilku. Waktu itu, kami tiba di sebuah rumah ibadah orang Samaria, tempat aku diundang untuk berkhotbah. Yesus memintaku datang untuk bersama-sama memilih bagian Kitab Suci yang akan kubacakan hari itu.

Saat ditanya, aku tidak tahu harus berkata apa. Aku benar-benar sadar akan kesalahanku, dan jujur, aku merasa tidak layak bahkan hanya untuk memilih satu bacaan Kitab Suci. Tapi Yesus, seperti biasa, menunjukkan interest yang tulus padaku. Ia ingin aku melakukan hal bersama-Nya untuk apa yang sedang Ia kerjakan.

Sejak dulu aku senang merenungkan tentang awal mula dunia, bagaimana Allah menciptakan segalanya lewat Firman-Nya. Saat aku menceritakannya, Yesus langsung memakainya dan menjadikan bagian awal Kitab Kejadian sebagai dasar pembacaan hari itu.

Waktu itu aku belum begitu sadar, tapi ternyata momen itu jauh lebih berarti di hidupku dibanding yang kubayangkan. Hatiku tersentuh karena Allah begitu peduli dengan apa yang kupikirkan, bahkan memberi kesempatan untuk ikut serta bersama-Nya.

Beberapa tahun kemudian, ketika aku mendapat tugas untuk menulis Injil yang sekarang dikenal sebagai Injil Yohanes, aku langsung tahu bagaimana harus memulainya. Aku bisa merasakan Roh-Nya menuntunku kembali ke semula: “Pada mulanya adalah Firman. Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” (Yohanes 1:1)

Dia adalah Alfa dan Omega. Dia adalah Firman itu sendiri. Dan aku, hanya seorang sahabat dan hamba-Nya.

Namaku Yohanes, anak Zebedeus, dan aku telah dipilih oleh Yesus.