Tuhan Yang Memegang KendaliSampel

Tuhan Yang Memegang Kendali

HARI KE 18 DARI 30

Hari ke-18: Dari Kekacauan Kecemasan Menuju Kejernihan Doa

"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." Filipi 4:6 (TB)

Kata Yunani yang digunakan Paulus untuk "cemas" adalah merimnao, yang secara harfiah berarti "ditarik ke berbagai arah" atau "berpecah belah dalam pikiran." Kecemasan memang seperti itu: pikiran yang berserakan, hati yang terkoyak, seperti daun-daun yang gugur diterpa badai.

Namun Paulus menunjukkan kepada kita jalan yang berbeda: menukar kekhawatiran yang berserakan dengan doa-doa yang terfokus.

Sebuah praktik yang ampuh adalah menuliskan doa-doa Anda. Ketika kecemasan mulai berputar-putar seperti tornado di benak Anda, menuliskan apa yang Anda rasakan memaksa Anda untuk memperlambat langkah, menyebutkan kekhawatiran Anda, dan menyerahkannya kepada Tuhan secara konkret. Ini mengubah ketakutan yang berserakan menjadi permohonan yang jelas di hadapan Bapa.

Bagaimana jika, alih-alih memutar ulang kekhawatiran yang sama dalam siklus mental, Anda mengubahnya menjadi daftar doa? Menciptakan ruang sakral untuk menulis di hadapan Tuhan dapat menjadi senjata strategis melawan kecemasan.

Daud melakukan ini dalam Kitab Mazmur, menulis tentang penderitaannya hingga rasa sakitnya berubah menjadi nyanyian kepercayaan. Demikian pula, menuliskan doa-doa Anda akan menggerakkan Anda dari kekacauan emosional menuju kejernihan rohani, dari "Bagaimana jika?" menuju percakapan yang bermakna dengan Tuhan yang memiliki semua jawaban.

Dan inilah bagian transformatifnya: saat Anda meninjau daftar doa Anda, Anda akan mulai merasakan kesetiaan Tuhan. Anda akan melihat jawaban yang sebelumnya luput dari perhatian, menyadari pemeliharaan, perlindungan, dan waktu Tuhan yang sempurna. Doa-doa tertulis Anda menjadi peringatan hidup akan kesetiaan-Nya.

Kata yang digunakan untuk "permohonan" adalah deesis, yang berarti menyampaikan kebutuhan nyata di hadapan Tuhan dengan keyakinan. Itu bukan mengemis, tetapi membuka hati Anda kepada Bapa yang penuh kasih yang senang menyediakan.

Jangan biarkan kekhawatiran terus menarik pikiran Anda ke arah yang berlawanan. Tuliskanlah. Doakanlah. Serahkanlah. Ubahlah kekacauan kecemasan menjadi kejernihan di hadapan takhta kasih karunia.

Doa:

Bapa, aku mengakui bahwa pikiranku telah terkoyak oleh kekhawatiran. Aku telah memberi makan ketakutanku, alih-alih menyerahkannya kepada-Mu. Ajari aku untuk menuliskan kekhawatiranku sebagai doa, membawanya ke takhta kasih karunia-Mu. Berilah aku disiplin untuk mengubah pikiranku yang tercerai-berai menjadi keyakinan akan pemeliharaan-Mu. Dalam nama Yesus, Amin.

Pertanyaan untuk Direnungkan:

1. Kekhawatiran apa yang telah memecah belah pikiran Andasehingga perlu Anda ubah menjadi permohonan doa tertulis?

2. Bagaimana daftar doa dapat membantu Anda melihat kesetiaan Tuhan dalam hidup Anda?

Tentang Rencana ini

Tuhan Yang Memegang Kendali

Apa artinya memercayai Tuhan dengan segenap hatimu? Bulan mendatang, Anda diundang untuk menghayati kebenaran yang tak tergoyahkan ini: Tuhan memegang kendali dan layak mendapatkan kepercayaan penuh Anda. Dari penciptaan hingga salib, dari kebutuhan sehari-hari hingga pencobaan hidup, Anda akan belajar untuk bersandar pada kedaulatan-Nya, percaya pada kasih karunia-Nya, dan berjalan dalam pemeliharaan-Nya. Setiap hari akan memanggil Anda untuk menukar rasa takut dengan iman, mengandalkan diri sendiri dengan berserah diri, dan keraguan dengan kepercayaan pada karakter Tuhan.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada i2 Ministries (i2ministries.org) yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: thewadi.org/videos/bahasa-indonesia