Mengenal Kehendak AllahSampel

Membuat hidup kita bisa mengucap syukur (v. 12)
12. dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang.
Di tengah badai tetap bersukacita dan hidup yang berserah. Saat kita tahu kehendak Allah dalam hidup kita maka kita tidak perlu cemas dan takut! Karena hanya rencana yang terbaik dan rancangan yang penuh damai sejahtera disediakan bagi kita
Suatu hari dalam perjalanan ke tempat kerja, saya melihat stiker mobil yang berbunyi: “Sudahkah Anda berterima kasih pada tanaman hijau hari ini?” Tanaman memang penting bagi keseimbangan alam. Mereka melepaskan oksigen ke udara. Mereka pun menjadi sumber makanan, bahan bakar, obat, dan bahan bangunan.
Apakah stiker mobil itu menyatakan bahwa karena kita begitu tergantung pada tanaman, maka kita semestinya mengucapkan terima kasih kepadanya? Jika itu yang diyakini oleh sang sopir, ia harus belajar banyak tentang siapa yang pantas menerima rasa syukur.
Alam menyimpan kesaksian yang mengagumkan mengenai kebijaksanaan Sang Pencipta. Saling ketergantungan dari satu bentuk kehidupan pada kehidupan lain, membuat kita menyadari bahwa kita sebenarnya adalah bagian dari sebuah sistem kompleks yang bercirikan keindahan dan keseimbangan. Akan tetapi, penyembahan terhadap alam mengingatkan kita akan celaan Paulus bagi mereka yang “memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya” (Roma 1:25). Hanya Allah yang layak disembah! Dia menggerakkan dunia dan menopangnya dengan kekuatan-Nya.
Ya, hidup benar-benar mengagumkan, dan perasaan mendalam karena rasa syukur terhadap kehidupan sering terpancar dari diri kita. Tetapi kita harus memusatkan pengabdian bagi Dia yang tak hanya menyediakan udara yang kita hirup, tetapi juga yang memberi kita hidup abadi melalui iman akan Kristus.
Saya lebih suka jika stiker mobil itu berbunyi: “Sudahkah Anda berterima kasih kepada Allah hari ini?”
John Wesley berusia sekitar 21 tahun ketika dia kuliah di Universitas Oxford. Dia berasal dari keluarga Kristen, dan dia dikaruniai pikiran yang tajam dan ketampanan. Namun, pada hari-hari itu dia agak sombong dan sarkastik. Namun, suatu malam, sesuatu terjadi yang menggerakkan perubahan di hati Wesley. Saat berbicara dengan seorang portir, dia menemukan bahwa orang malang itu hanya memiliki satu mantel dan hidup dalam kondisi yang sangat miskin sehingga dia bahkan tidak memiliki tempat tidur. Namun, dia adalah orang yang luar biasa bahagia, dipenuhi rasa syukur kepada Tuhan. Wesley, karena belum dewasa, bercanda tanpa berpikir tentang kemalangan pria itu. “Dan untuk apa lagi kamu berterima kasih kepada Tuhan?” katanya dengan sentuhan sarkasme. Si portir tersenyum, dan dalam semangat kelembutan menjawab dengan sukacita, “Saya berterima kasih kepada-Nya bahwa Dia telah memberi saya kehidupan dan keberadaan saya, hati untuk mencintai-Nya, dan di atas semua itu keinginan yang terus-menerus untuk melayani Dia!” Sangat tersentuh, Wesley menyadari bahwa pria ini tahu arti dari rasa terima kasih yang sejati.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini

Renungan ini akan mengingatkan akan pentingnya mengenal kehendak Allah. Kehendak Allah bisa kita dapatkan dalam persekutuan dengan Tuhan. Semakin kita intim dengan Tuhan, kita akan mendapat tuntunanNya.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bethany Church (Singapore) yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: bcs.org.sg