Identitas Kita Dalam KristusSampel

Identitas Kita Dalam Kristus

HARI KE 3 DARI 3

Hidup Yang Diberkati

Dalam kekristenan, hidup yang diberkati adalah upah bagi mereka yang hidupnya melekat kepada Allah, dan upah itu diberikan sesuai dengan sifat Allah, yaitu kemurahan-Nya. Karena firman Tuhan sendiri telah menyatakan, bahwa Allah berjanji akan memberkati kehidupan umat-umat milik-Nya (Yoh. 10:10b). Namun pertanyaannya, salahkah apabila orang Kristen hanya mengejar berkat? Tentu saja sikap itu keliru, sebab Tuhan menghendaki umat-Nya lebih dari pada mengharapkan berkat, tetapi mengenal Dia dengan benar sebagai sumber berkat itu (Ef. 1:17). Untuk siap memperoleh berkat yang berlimpah itu diperlukan sikap yang benar. Karena tanpa sikap yang benar, kelimpahan itu dapat menghancurkan kehidupan orang yang menerimanya. Tidak sedikit anak-anak Tuhan yang justru jatuh dan mundur setelah mereka diberkati dengan kelimpahan, sementara ketika mereka masih berkekurangan mereka sungguh-sungguh dan setia. Itulah sebabnya banyak orang percaya yang ‘tertunda’ berkatnya karena mereka belum memiliki sikap hati yang benar. Kita belajar teladan yang diberikan rasul Paulus mengenai sikap hati yang benar dihadapan Allah, agar hidup kita diberkati.

Pertama, Paulus mengenal Allah secara pribadi, maka ia percaya bahwa Allah yang akan memelihara kehidupannya. Kata “Allahku” dalam Filipi 4:19, sedang menunjukkan bahwa Paulus mengenal betul Allah yang dia sembah dalam Yesus Kristus. Dia adalah sumber dari segala-galanya dalam hidupnya. Di dalam Tuhan Yesus, Paulus menemukan anugerah pengampunan, keselamatan, pemulihan hubungan dengan Allah dan kehidupan baru. Sebagai orang percaya, kita harus mengenal betul siapa Tuhan yang kita sembah. Mungkin beberapa orang Kristen hanya mengenal Yesus hanya sejauh mujizat dan perbuatan-perbuatan ajaib-Nya. Lanjutkan perjalanan iman kita dengan mengenal sifat-sifat Allah lebih dalam (Flp. 3:10), sebab mengenal pribadi-Nya dan berjalan bersama-Nya adalah kerinduan Tuhan dan kunci utama hidup yang diberkati.

Kedua, surat Filipi termasuk dalam surat yang ditulis Paulus saat ia berada di penjara karena pemberitaan Injil. Namun yang menarik adalah dorongan Paulus kepada jemaat Filipi agar mereka tetap bersyukur dan berharap kepada Allah. Di tengah-tengah penderitaannya dalam penjara, Paulus yakin jika Allah ada bersama-sama dengan Dia. Paulus tidak kuatir terhadap apa yang sedang ia hadapi. Hal ini tentu membuktikan berkat Allah diberikan-Nya saat Roh Kudus memberi damai sejahtera, sehingga ia dapat bersyukur dengan apa yang dialaminya. Jadi, sebenarnya hidup yang diberkati adalah hidup yang dipenuhi ucapan syukur. Karena dengan ucapan syukur kita dapat bertahan baik dalam musim kelimpahan ataupun musim kesulitan. Oleh karena itu, mari tingkatkan kualitas pengenalan kita kepada-Nya melalui firman Tuhan, pujian, penyembahan, doa dan ucapan syukur.

Tentang Rencana ini

Identitas Kita Dalam Kristus

Dalam perjalanan rohani, pemahaman tentang identitas sebagai orang Kristen sangatlah penting. Dalam Kristus, kita memiliki hak istimewa sebagai anak-anak Allah. Dalam renungan ini, kita akan belajar identitas dalam Kristus dan memahami bagaimana identitas ini memengaruhi cara kita hidup sehari-hari.

More

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada GBI Aruna 3PM atas penyediaan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://www.instagram.com/gbiaruna3pm/