Info Rencana

Kasih Karunia AllahSampel

Kasih Karunia Allah

HARI KE 1 DARI 4

Diselamatkan Oleh Kasih Karunia

Seringkali kita sebagai orang percaya merasa bersalah ketika kita kurang berdoa, kurang membaca Firman, kurang pelayanan, kurang berbuat baik, kurang rajin ke gereja, dan lain sebagainya. Ada juga yang merasa tidak layak di hadapan Tuhan dan memutuskan untuk tidak ke gereja sebelum merasa layak terlebih dahulu. Alhasil kita mencoba melakukan hal-hal agamawi atau berbuat baik atas dasar rasa takut dan rasa bersalah, dengan harapan ditemukan layak di hadapan Tuhan dan tidak kehilangan keselamatan.

Kurangnya atau salah pengertian akan kasih karunia Allah membawa kita kepada kehidupan Kekristenan yang agamawi, penuh dengan ketakutan, dan motivasi yang keliru atas perbuatan baik yang kita lakukan. Selama ini kasih karunia menjadi suatu kata yang terkesan klise ketika mendengarnya namun tidak banyak yang mengerti signifikansi dan peran kasih karunia Allah dalam kehidupan orang percaya. Ada yang malah takut mengajarkan kasih karunia Allah karena takut orang percaya akan ‘memanfaatkannya’ untuk menjalani kehidupan yang semau mereka. Kalau begitu, apakah sesungguhnya kasih karunia itu?

Kasih karunia (grace) berasal dari kata Yunani “charis” yang dalam penggunaan keseharian orang Yunani pada zaman itu memiliki nuansa arti: sesuatu yang memberikan sukacita, kekuatan atau bala bantuan supernatural, perkenanan atau kebaikan yang diberikan, pertolongan, hadiah, berkat. Bagi orang Yunani saat itu, kasih karunia adalah perkenanan yang diberikan kepada teman, tidak pernah kepada seorang musuh. Namun, yang dilakukan Tuhan adalah memberikan kasih karunia kepada orang yang masih berdosa, yang bisa dikatakan dalam posisi sebagai musuh-Nya. Roma 5:8 berkata, “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” Jadi kasih karunia yang diberikan Tuhan kepada orang percaya sesungguhnya memiliki pengertian sebuah perkenanan Allah yang diberikan sebagai hadiah kepada orang yang tidak layak mendapatkannya. Grace is God’s unmerited favor. Sungguh mengagumkan, bukan?

Ketika kita bekerja, kita mendapatkan gaji atau upah dari pekerjaan kita. Tetapi gaji tersebut tidak dapat disebut sebagai hadiah, karena kita mengupayakannya. Gaji atau upah itu menjadi sesuatu yang kita layak dapatkan. Demikian juga halnya apabila kita bekerja atau berusaha untuk mendapatkan keselamatan kita, maka keselamatan itu bukanlah hadiah dari Allah. Padahal sesungguhnya dalam Efesus 2:8-9 dikatakan, “Sebab oleh kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.” Keselamatan tidak pernah merupakan hasil usaha manusia berdosa, melainkan pemberian/hadiah dari Allah. Apa yang tidak diperoleh dari usaha kita sendiri, tidak bisa hilang juga dari usaha kita sendiri. Hidup kita sebagai orang percaya telah dimeteraikan oleh Roh Kudus yang menjadi jaminan atas keselamatan kita (Efesus 1:13-14).

Apa yang telah diberikan oleh kasih karunia Allah, juga akan dipelihara oleh kasih karunia Allah. Kasih karunia Allah bukan hanya hadiah pada saat kita percaya kepada Tuhan, tetapi juga hadiah yang akan senantiasa memampukan kita untuk hidup benar dan menaklukkan dosa. Motivasi kita untuk hidup benar bukanlah datang dari rasa takut melainkan dari rasa syukur atas pemberian Allah yang begitu luar biasa yang sebenarnya tidak layak kita dapatkan. Kita tidak menunggu untuk layak terlebih dahulu untuk bisa bersekutu dengan Tuhan karena apabila demikian kita menganggap keselamatan menjadi sesuatu yang kita usahakan lagi. Namun sebaliknya, kita datang bersekutu dengan Tuhan karena kita mengerti bahwa kasih karunia Tuhanlah yang melayakkan kita.

Tidak ada satu pun perbuatan baik Anda yang mampu membuat Allah lebih mengasihi Anda dan tidak ada satu pun perbuatan Anda yang membuat Allah kurang mengasihi Anda. Kasih Allah tidak bergantung pada perbuatan Anda, melainkan bergantung pada kasih karunia-Nya saja. Semua dari Allah dan untuk Allah.

Hari 2

Tentang Rencana ini

Kasih Karunia Allah

Kita yang percaya kepada Yesus Kristus, diselamatkan oleh kasih karunia Tuhan kepada kita. Tuhan begitu menyayangi kita sehingga Ia mau datang ke dunia untuk menyatakan kasih-Nya yang luar biasa kepada seluruh umat manus...

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Jakarta Praise Community Church yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://jpcc.org/

YouVersion menggunakan cookie untuk mempersonalisasi pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs web kami, Anda menerima penggunaan cookie seperti yang dijelaskan dalam Kebijakan Privasi kami