PenceritaSampel

MENGHADAPI KRITIK

Rasul Paulus tidaklah asing terhadap kritik. Dan ketika terkait dengan Injil Yesus Kristus, banyak orang yang tidak berminat. Yesus memperingatkan bahwa mengikuti-Nya tidaklah mudah - kenyataannya, kita akan sering menghadapi kritik, celaan, dan bahkan penganiayaan (Matius 5:11) karena iman kita. Banyak dari Anda mungkin pernah mengalami hal ini di pekerjaan atau di antara teman-teman Anda. Mungkin ini adalah sindiran ringan atau kritik di muka umum atas cara hidup Anda. Mungkin pandangan Anda dipandang kuno, salah secara politik, atau tidak relevan. Bagaimana Anda menanggapi ketika orang lain mengkritik iman Anda?

Ketika Paulus mengunjungi Yunani, dia menghabiskan waktu berbicara dengan para elit intelektual pada jaman itu. Setelah membagikan kebenaran tentang Yesus, ia memberikan tantangan: bertobatlah. Dengan kata lain, Paulus menyuruh untuk berbalik dari cara hidup, cara berpikir, dan keyakinan mereka yang lama dan berbalik kepada Tuhan.

Yah, tantangan ini tidak berjalan lancar. Kelihatannya kebanyakan menanggapinya dengan kemarahan dan cemoohan. Namun begitu, ada sebagian kecil dari kelompok itu yang ingin tahu lebih banyak. Bahkan sebelum menyebutkan nama Yesus, kelompok ini telah berminat untuk melihat ke mana tujuan dari pembicaraan ini. Dari kelompok ini muncul kelompok yang jauh lebih kecil, yaitu mereka yang menerima kebenaran dan menjadi percaya.

Jadi apakah misi Paulus di Yunani gagal? Apakah kita gagal ketika kita menghadapi cemoohan dan hinaan? Tidak sama sekali. Paulus, misionaris yang paling terkenal dan sukses di dalam sejarah gereja, berhasil karena dia ingat bahwa kita semua sedang mencari sesuatu. Dari elit masyarakat sampai yang paling rendah, Anda tidak akan menemukan sukacita, damai, makna, dan tujuan yang sejati sampai kita percaya kepada satu-satunya Allah yang sejati. Jadi apa yang akan Anda lakukan ketika iman Anda dikritik? Jangan biarkan rasa takut atau penolakan membuat Anda diam. Jadilah berani; jadilah seperti Paulus.