20/20: Visi Tuhan Untuk Hidup SayaSampel

Dia Orang Baik
Oleh Todd Lane
“Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.” Yohanes 13:35
“Sekarang saya tahu tidak ada Tuhan,” demikian pernyataan seorang penghibur yang sangat terkenal dalam sebuah video YouTube. “Tapi ia seorang yang sangat, sangat, sangat baik.” Saya duduk di depan komputer saya dalam keadaan tidak percaya dengan apa yang saya dengar. Penghibur yang sedang berbicara itu adalah Penn Jillette, yang merupakan salah satu dari duo komedi dan ilusionis populer Penn & Teller. Mereka memiliki pertunjukan jangka panjang di Las Vegas, dan Penn adalah seorang atheis yang bicaranya sangat terus terang.
Kisah yang diceritakan Penn melibatkan pertemuannya dengan orang asing yang menghampirinya setelah salah satu pertunjukannya selesai. Orang asing itu memuji Penn atas kualitas pekerjaannya, presentasinya, dan ketrampilan komunikasinya. Ketulusan dan sikap baik orang asing itu benar-benar menarik perhatian Penn. Dan kemudian pria itu menatap Penn dan memberinya sebuah Alkitab terbitan Gideon seukuran saku sambil berkata, "Ini untuk Anda." Di dalam Alkitab, pria itu telah menulis catatan kecil bersama dengan nomor telepon dan alamat emailnya jika Penn ingin menghubunginya.
Penn terpesona oleh betapa baiknya pria itu dan fakta bahwa dia tidak memaksa; Dia bahkan tidak memiliki kata-kata untuk menggambarkan betapa terkesannya dia. Ia belum pernah bertemu dengan orang Kristen seperti itu sebelumnya—orang yang menunjukkan minat yang tulus kepadanya sebagai pribadi. Nampak tersentuh oleh tindakan pria itu, Penn menyatakan, 'Pria ini cukup peduli padaku untuk mengajak masuk ke agamanya.” Sembari menyimpulkan kisahnya, Penn berkata, “Sekarang saya tahu tidak ada Tuhan…tapi saya katakan padamu, ia seorang yang sangat, sangat, sangat baik.”
Pertemuan itu tidak berakhir dengan pengalaman keselamatan yang dramatis. Tidak juga berakhir dengan seorang asing memberikan ceramah penginjilan. Pada akhirnya, ia hanya memberi sebuah Alkitab kepada Penn sebagai hadiah. Namun pertemuan tersebut jelas membekas di hati Penn—sesuatu yang ia tidak bisa terangkan namun kita tahu bahwa itu merupakan pertunjukan kasih Tuhan. Saya percaya sebuah benih telah ditanam hari itu, dan satu-satunya alat yang bisa digunakan untuk menembus hati yang keras dari seorang atheis militan adalah kasih.
Yesus menugaskan para murid-Nya untuk pergi dan menjadikan semua orang di dunia ini sebagai murid. Ini adalah panggilan yang kita, sebagai orang Kristen, harus lakukan. Gereja menghabiskan banyak energi untuk mencari cara yang efektif untuk memuridkan, dan pertanyaan yang tampaknya selalu muncul kembali adalah: Seperti apakah kelihatannya seorang murid Yesus?
Kamus mendefinisikan murid sebagai “seorang yang menerima dan membantu menyebarkan pengajaran orang lain.” Dengan semakin banyaknya sudut pandang tentang masalah kehidupan dan polarisasi ekstrim dari pandangan tersebut, orang telah menjadi murid dari berbagai hal, baik orang maupun gagasan yang berbeda. Tokoh politik memiliki murid; ikon budaya pop memiliki murid; bahkan produsen komputer memiliki murid! Sebagai seorang Kristen, kita harus menyadari bahwa label utama yang kita miliki dalam hidup kita adalah sebagai pengikut Kristus. Saat kita berusaha untuk mengikuti Amanat Agung, kita berusaha untuk menjadi murid dan memuridkan orang lain. Bagaimana cara kita "membantu menyebarkan doktrin" Kristus benar-benar mendefinisikan siapa kita.
Karena dunia kita begitu penuh dengan kekerasan, intoleransi, dan kebencian, mudah bagi orang-orang yang memiliki niat baik dan penuh semangat untuk meluap dengan amarah saat mereka menyampaikan perspektif mereka. Tetapi haruskah kita, sebagai murid Kristus, terjebak dalam hal ini? Rasul Paulus mengingatkan kita: “Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak…tetapi harus ramah terhadap semua orang” (2 Timotius 2:23–24).
Bagaimana jika kita menghindari perselisihan dan pertengkaran yang menjauhkan kita dari pesan inti yang seharusnya kita tunjukkan—pesan tentang kasih? Paulus memberi tahu lebih lanjut dalam Roma 2:4 bahwa “Kebaikan Tuhan menuntun engkau kepada pertobatan.” Kita dipanggil menjadi murid Yesus dan untuk menampilkan pribadi-Nya kepada dunia yang hilang—dunia yang akan membenci kita karena Dia seperti yang telah Yesus peringatkan, tetapi tetap harus kita kasihi sesuai ajaran-Nya. Dengan kata lain, biarlah kasih mendefinisikan Anda sebagai murid Yesus. Dan kebaikan Tuhan, yang ditunjukkan melalui Anda, akan menuntun orang kepada-Nya dan, akhirnya, kepada pertobatan.
Saya percaya apa yang Penn lihat pada orang asing itu adalah kasih Tuhan…kasih yang tidak menghakiminya sebagai seorang atheis, kasih yang menunjukkan rasa hormat yang tulus terhadap bakat penghibur, kasih yang tidak takut untuk berbagi Firman Tuhan dengannya. Tidak ada perdebatan atau pertengkaran yang berdampak lebih besar dalam kehidupan Penn. Tetapi karena seorang yang benar-benar asing membiarkan dirinya dipakai Tuhan sebagai wadah bagi-Nya, Penn merasa harus meluangkan waktu lima menit untuk merekam kisah interaksi mereka dan menyiarkannya ke dunia.
Ada banyak yang harus dilakukan saat kita bertumbuh dalam kehidupan rohani kita—apa yang disebut oleh Paulus untuk berpindah dari susu kepada makanan padat—tetapi satu hal yang tetap tidak berubah saat kita bertumbuh secara rohani yaitu saling mengasihi. Faktanya, semakin kita dewasa secara spiritual, semakin kita seharusnya melihat bukti kasih yang meningkat dalam hidup kita.
Kita semua memiliki cerita sendiri tentang bagaimana sebuah benih ditanam di hati kita. Mungkin hari ini Anda dapat menjadi, seperti yang dikatakan Penn, 'pria (atau wanita) yang sangat, sangat, sangat baik' dan, sebagai murid Yesus, cukup tanamkan benih kasih dalam kehidupan seseorang yang bisa Tuhan tumbuhkan.
Hari ini, saya mendorong Anda untuk berkomitmen dengan sungguh-sungguh untuk mencari dan mengenal kasih Tuhan. Kemudian, refleksikan kasih-Nya kepada dunia seperti yang hanya dapat dilakukan oleh para murid-Nya.
Jika kita bisa sedikit saja menjadi seperti Dia [Yesus], dunia akan diubahkan.
~ Bono
Ayat Hafalan
" Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Matius 28:19–20
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini

Tuhan ingin agar setiap kita diselamatkan, disembuhkan, dibebaskan, dimuridkan, diperlengkapi, diberdayakan dan melayani. Bergabunglah bersama kami dalam perjalanan renungan tujuh-minggu untuk menolong Anda menjalani setiap area tersebut dalam hidup Anda. Kami berharap Anda akan menemukan dan mulai memahami secara penuh visi Tuhan untuk hidup Anda.
More
Rencana Terkait

Menantikan Tuhan

Iman dan Integritas: 17 Hari Bersama Kitab Ester

Hi Lawan: Rencana Permainan Alkitabiah untuk Atlet Kristen

Cahaya Pengharapan

Perlombaan Iman

Membangun Untuk Kekekalan

Disegel - Bagian 3

5 Janji Allah Yang Dapat Dipegang Saat Hidup Anda Terasa Goyah

5 Hari Damai Di Dalam Badai
