SABAR JOHN

“Kasih itu sabar” (1 Korintus 13:4)

Profesional, seorang eksekutif berjalan-jalan di daerah Wall Street dengan mendorong sebuah kereta bayi. Tampak sekali dia sedang mengalami kesulitan. Entah isterinya sakit, entah karena dia single parent, yang jelas dia harus membawa bayinya ke kantor. Tentu saja tindakannya ini menarik perhatian banyak kaum profesi lainnya. Lebih-lebih kaum hawa. Apalagi bayinya rewel dan menangis terus-menerus. Sesekali dia berhenti, menarik nafas dalam-dalam dan berkata lembut, “Sabar, John, sabar!”

Para wanita karier dan ibu-ibu memandang eksekutif muda ini dengan perasaan yang campur aduk antara kagum, kasihan dan hormat. Salah seorang dari mereka tampaknya tidak tahan lagi. Dia segera mendekati pria itu dan berkata, “Anda sungguh luar biasa. Di tengah dunia yang didominasi oleh pria yang tanpa perasaan, Anda bisa memiliki kesabaran yang luar biasa. Apalagi John rewel dan menangis terus seperti itu. Saya saja sebagai wanita tidak tahan kok.” Dengan tersenyum malu, pria itu berkata, “Mam, John itu bukan nama bayi saya. John itu nama saya!”

Profesional, ternyata eksekutif itu sedang menyabarkan dirinya sendiri. Mungkin kesabarannya sudah hampir habis. Emosinya sudah sampai ke ubun-ubun. Dengan sisa-sisa logikanya, dia mencoba berpikir jernih dan keluarlah kata-kata positif itu, bukan untuk bayinya, tetapi untuk dirinya sendiri. Jadi, jika saat ini Anda sedang mengalami hal-hal yang membuat Anda ingin meledakkan kantor Anda, adakan terapi self-talk dengan mengeluarkan kata-kata positif. Sabar, sabar! 

Doa: Bapa, Engkau adalah Allah yang panjang sabar. Ajar aku untuk bisa meneladani-Mu.