Menemukan Kebahagiaan Dalam Kristus (SERI 4)Sampel

Pekerja Yang Paling Berbahagia

Saya berada di sebuah kantor untuk sebuah janji pertemuan. Ketika saya duduk di ruang tunggu, saya melihat beberapa pekerja kantor yang terburu-buru. Wajah mereka dipenuhi keseriusan dan rasa khawatir dan tidak ada seorang pun yang tersenyum. Setiap dari mereka terlihat dipenuhi rasa stress dan tidak memiliki sukacita. Hal itu menyedihkan saya untuk berpikir bahwa setiap dari mereka baru saja memulai hari kerja mereka dan akan menghabiskan 7 jam berikutnya dalam keadaan ini.

Akan tetapi kemudian saya melihat seseorang yang pasti merupakan pekerja terbahagia yang pernah saya lihat. Orang ini bahkan bernyanyi ketika bekerja. Beberapa dari pekerja yang serius, khawatir dan tidak bahagia yang saya lihat sebelumnya, bahkan berhenti untuk berkata hai kepadanya. Dengan segera mereka mengucapkan kata-kata yang baik dan lelucon ringan dengannya. Jelas terlihat bahwa ia adalah hati yang sesungguhnya dari bangunan kantor ini dan bukan hanya seorang petugas kebersihan yang mengepel lantai. 

Wanita dengan kain pel itu mengingatkan saya bahwa bukan pekerjaanlah yang membuat Anda bahagia. Bukan pula dunia yang membuat Anda bahagia. Andalah yang membawa sukacita ke dalam pekerjaan Anda dan Anda lah yang membuat dunia menjadi tempat yang lebih bahagia. Tuhan tidak menciptakan Anda untuk menjadi sengsara di dunia ini. Tuhan membawa Anda ke sini untuk menyebarkan kasih dan membagikan kasih tidak peduli situasi Anda.

George Bernard Shaw pernah menulis bahwa, “Kekuatan alam selain daripada kegelisahan, keegoisan, segumpal penyakit dan kesedihan mengeluh bahwa dunia tidak akan membaktikan dirinya untuk membuat Anda menjadi bahagia.” Biarlah kita semua mengikuti contoh indah dari seorang petugas kebersihan ini dan membawa sukacita ke tempat kerja, kebahagiaan ke dunia kita dan kasih kepada setiap orang di sekitar kita. Biarlah kita menjadi kekuatan sukacita alam dan anak Tuhan yang penuh kasih yang bekerja untuk membersihkan dunia ini dengan kain pel kita dan mengangkat dunia ini dengan senyum kita. 

Renungan: Penentu kebahagiaan utama adalah diri kita sendiri, itu tidak ditentukan dengan apa yang terjadi di sekeliling kita. Jika kita memilih untuk bersukacita dan bersyukur, maka suasana hati dan bahkan kondisi sekitar kita akan merasakannya. Jadi, mulailah bersukacita dan sebarkan kebahagiaan di sekeliling kita.

Kunci untuk kehidupan yang bahagia adalah bersukacita akan tugas-tugas kita. Ketika tugas menjadi kesukaan, maka beban akan menjadi berkat. (Warren Wiersbe)