Sangat Menarik oleh Andy Stanley - Rencana Bacaan 6 hariSampel

Apa Yang Kasih Kehendaki Dari Saya? 

Manusia perjanjian baru tidak memulai atau mengakhiri dengan pertanyaan: "Apa yang Alkitab katakan tentang . . .?” Itu perjanjian yang sudah kuno. Manusia perjanjian baru memulai dengan pertanyaan yang lebih baik: “Apa yang kasih Allah kehendaki dari saya?” 

Ingatlah, selama 300+ tahun pertama keberadaannya, gereja belum memiliki "Alkitab." Pada mulanya, peserta dalam perjanjian baru mengambil petunjuk mereka dari perintah baru yang diberikan Yesus untuk saling mengasihi. Segala sesuatu mengalir dari dan mencerminkan satu ide yang menaungi seluruhnya . Saat mengajarkan bahan ini, saya sering meminta peserta yang hadir untuk mengingat hal berikut ini baik-baik:

SAAT TIDAK YAKIN AKAN APA YANG HENDAK DIKATAKAN ATAU DIPERBUAT, TANYAKAN APA YANG KASIH KEHENDAKI DARI ANDA.

Perintah Yesus yang baru mewajibkan kita untuk bergulat dengan pertanyaan yang baru dan lebih baik tersebut. Namun ini juga mengerjakan sesuatu yang lain. Ia memberi kita jawaban yang baru dan lebih baik untuk pertanyaan yang lama. Perintah perjanjian baru dari Yesus memaksa kita untuk meningkatkan jawaban kita atas pertanyaan mengapa.

Mengapa harus taat?

Mengapa harus tunduk?

Mengapa harus berserah?

Di bawah perjanjian lama, mengapa dijawab dengan mata memandang ke langit. Bangsa Israel taat untuk memenuhi bagian dari kontrak perjanjian lama mereka dengan Allah. Mereka taat untuk bisa diberkati. Mereka taat untuk mendapat perlindungan dan menjadi makmur. Mereka taat agar negeri mereka bebas dari orang asing. Ketaatan membawa berkat. Ketidaktaatan akan menghasilkan hukuman dan mungkin pembuangan. Israel mentaati aturan dan larangan dari perjanjian lama untuk kepentingan mereka sendiri. 

Dengan diresmikannya perjanjian baru, mengapa tidak lagi dihubungkan dengan menenangkan Allah atau menghapuskan kepemilikan. Pengikut Yesus tidak diperintahkan untuk taat agar memperoleh sesuatu dari Allah. Kita taat dalam terang atas apa yang sudah diberikan kepada kita. 

Perjanjian Baru, jawaban perjanjian yang baru atas mengapa adalah: Itulah yang kasih kehendaki dari saya karena itulah yang terbaik untuk mereka.

Ketaatan perjanjian baru selalu terhubung dengan siapa. Seringkali menyangkut siapa di samping Anda. Mengapa dalam Perjanjian Lama berpusat pada melakukan yang benar di hadapan Allah. Mengapa dalam Perjanjian Baru berpusat pada melakukan yang benar bagi sesama Anda.

Bagaimana kita tahu apa yang terbaik? Bagaimana kita tahu apa yang kasih kehendaki?

Roh Allah akan selalu mendorong kita ke arah kemurahan, kebaikan, kelemahlembutan, kesetiaan, dan pengendalian diri. Saat ragu, maksimalkan hal tersebut. Itulah yang dikehendaki kasih. Seperti itulah kelihatannya pengikut Yesus. 

Refleksi: Bagaimana “Apa yang kasih kehendaki dari saya?” membantu Anda mengetahui apa yang harus dikatakan atau lakukan dalam peran Anda sebagai pasangan, gembala, atau teman?