7 Sifat AllahSampel

AKU

Allah memberi umat-Nya sebuah nama yang menunjukkan sifat-Nya yang tanpa asal muasal, mandiri dan abadi. Musa, ketika menghadapi tugas yang tak menyenangkan untuk meminta kebebasan bagi bangsa Israel kepada Firaun, bertanya kepada Allah siapa nama-Nya. Dia tahu bahwa orang Israel akan menanyakan nama dari siapa yang memberi perintah kepada Musa. Allah berkata kepada Musa untuk menyebutnya, "AKU." Dialah Dia dan selalu adalah Dia. Ia tidak bergantung pada apapun dan siapapun atas keberadaan-Nya. Malahan, Dialah Allah yang utama, bukan makhluk ciptaan, berdaulat, dan satu-satunya di alam semesta. Segala sesuatu bergantung kepada-Nya.

Yesus memakai nama yang sama untuk menyatakan identitas-Nya selama pelayanan di dunia. Sementara orang-orang berdebat tentang relasi Yesus terhadap janji-janji yang Allah buat kepada Abraham, Yesus menampik pemahaman mereka dengan menyatakan bahwa dia bukan saja salah satu yang ada di barisan panjang dari orang-orang yang Allah pakai. Sebaliknya, Dialah "Aku" (Yohanes 8:58). Pernyataan yang sangat mengguncang ini menyebabkan banyak orang berusaha untuk merajam Yesus karena mereka tahu akan dampak dari istilah ini. Dengan memakai istilah ini Yesus menyatakan dirinya sebagai Allah, melakukan dosa besar berupa penistaan dalam pikiran dari pemirsa Yahudi-nya. Mereka tidak bisa memahami bahwa tukang kayu dari Nazaret ini adalah Anak Allah sendiri, dalam rupa manusia, yang kepada-Nya semua orang berhutang ketaatan dan pemujaan mereka.

Doa Hari Ini:

Yesus, Engkaulah AKU yang besar. Meskipun aku tidak bisa memahami segalanya tentang Engkau, aku memuji-Mu dengan segenap diriku. Bantulah aku untuk menyembah-Mu setiap detik setiap hari, bahkan ketika aku tidur. Amin.

Renungan ini dikutip dari The Jesus Bible, Edisi NIV