Info Rencana

Segenap Diriku Bagi Yang Maha TinggiSampel

My Utmost For His Highest

HARI KE 1 DARI 30

Marilah Kita Tetap Pada Intinya



Segenap Hidupku Bagi Yang Mahatinggi. “ . . . yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu. . . . ” Kita semua akan merasa sangat malu jika kita tidak menyerahkan kepada Yesus bagian hidup kita yang telah Dia minta untuk kita serahkan kepada-Nya. Hal ini seperti yang Paulus katakan, “Tujuanku adalah untuk memberikan segenap diriku kepada Yang Maha Tinggi—yang terbaik dariku bagi kemuliaan-Nya.” Untuk mencapai kebulatan tekad seperti itu dibutuhkan kemauan, bukan debat atau pikiran. Ini adalah penyerahan kehendak yang mutlak dan tidak dapat dibatalkan pada titik itu. Sejumlah pemikiran dan pertimbangan yang tidak semestinya bagi diri kita sendirilah yang menghalangi kita untuk mengambil keputusan itu, meskipun kita menutupinya dengan berpura-pura bahwa ada orang lain yang kita pikirkan. Ketika kita berpikir serius tentang apa yang akan merugikan orang lain jika kita mematuhi panggilan Yesus, kita mengatakan kepada Tuhan bahwa Dia tidak tahu apa arti ketaatan kita. Tetaplah pada intinya—Dia sungguh tahu. Tutuplah setiap pikiran lain dan tetaplah berada di hadapan Tuhan dalam satu hal ini saja — segenap diri saya untuk Yang Maha Tinggi. Saya bertekad untuk secara mutlak dan sepenuhnya bagi Dia dan hanya Dia saja.



Keputusanku Tak Terhentikan untuk Yang Maha Suci. “Apakah itu berarti hidup atau mati—tidak ada bedanya!” (Lihat 1:21). Paulus bertekad bahwa tidak ada yang dapat menghentikannya melakukan apa yang diinginkan Allah. Tetapi sebelum kita memilih untuk mengikuti kehendak Tuhan, krisis harus terjadi dalam hidup kita. Ini terjadi karena kita cenderung tidak tanggap terhadap sentuhan lembut Tuhan. Dia membawa kita ke tempat di mana Dia meminta kita untuk menjadi yang terbaik bagi-Nya dan kita mulai berdebat. Dia kemudian memberikan krisis di mana kita harus memutuskan—ikut atau menentang. Saat itu menjadi persimpangan jalan yang besar dalam hidup kita. Jika suatu krisis datang ke hadapan Anda dari mana pun, serahkanlah kehendak Anda kepada Yesus secara mutlak dan tak dapat ditarik kembali.



Tuhan, jangkauan kekuatan-Mu, sentuhan kasih karunia-Mu, hembusan Roh-Mu — betapa aku merindukan ini untuk membawaku berhadapan muka dengan Engkau. Maafkan kelambananku; aku butuh waktu begitu lama untuk terjaga dari beberapa hal.



Firman Tuhan, Alkitab

Hari 2

Tentang Rencana ini

My Utmost For His Highest

Selama lebih dari delapan puluh tahun karya Oswald Chambers, My Utmost for His Highest (Segenap Diriku Bagi Yang Maha Tinggi), telah menjadi salah satu buku yang paling banyak dibaca di dunia Kristen. Sekarang dengan gem...

More

We would like to thank Discovery House Publishers for providing this plan. For more information, please visit: www.utmost.org

YouVersion menggunakan cookie untuk mempersonalisasi pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs web kami, Anda menerima penggunaan cookie seperti yang dijelaskan dalam Kebijakan Privasi kami