Perumpamaan YesusSampel

PARA PEKERJA DI KEBUN ANGGUR
Ketika Anda membaca ini, siapa yang ingin Anda bela, sang pemilik lahan atau para pekerja? Apakah Anda berpikir bahwa upah tidak seharusnya sama rata, ataukah Anda akan membela pemilik lahan yang membayar tepat seperti yang dikatakannya?

Perumpamaan ini berfungsi untuk mengungkapkan perasaan kita mengenai jerih lelah kita dan perkenanan Allah. Efesus 2:8-9 mengingatkan kita bahwa "keselamatan bukanlah hadiah atas perbuatan baik kita, sebab itu tidak seorang pun dapat membanggakannya." Namun banyak orang yang terlalu bersemangat untuk membanggakan pekerjaan yang mereka lakukan untuk Tuhan, lalu menuntut upah yang "adil" atas pekerjaan "baik" yang sudah diperbuat!

Tuan tanah dalam kisah ini jujur dan adil; dia berikan upah kepada setiap pekerja sesuai janjinya, dan yang menurutnya pantas. Dengan cara yang sama, Tuhan memberikan anugerah dan belas kasihan bukan karena usaha kita tetapi karena kasih-Nya. Tapi pekerja macam apakah kita? Apakah kita melihat pekerjaan kita lebih besar dari orang lain, lalu mengharapkan imbalan yang lebih besar? Apakah saat kita melihat orang lain yang bekerja lebih sedikit namun bisa mendapat berkat yang sama seperti kita, lalu kita marah dan menyampaikan protes?

Atau apakah kita bersyukur kepada Tuhan kita karena telah menerima kita sepenuhnya? Apakah kita ingat bahwa Dia tidak berutang apa pun kepada kita, namun memberi kita segalanya? Anugerah dan belas kasihan Tuhan tersedia dalam jumlah tak terbatas, jadi janganlah kita cemburu atau frustasi pada cara dan ukuran yang dibagikan untuk orang lain. Sebaliknya, marilah kita terus bersukacita karena Tuhan telah memilih kita!